Share

CHAPTER 14 Terbunuh atau Diculik

      Aura gelap yang suram menguar dengan hebat saat Rayland memasuki ruang utama mansion Adiptara. Rautnya yang tegas semakin mengerikan saat rahang kokohnya menegang, sebab menahan gejolak amarah yang sudah diambang batasnya. Lantas Antonio di belakangnya berjalan dengan cepat mengikuti langkah Rayland yang tidak kalah cepat. Pria itu sangat marah. Dia marah kepada semua orang di mansion itu terlebih kepada Rendi, adiknya.

      Dan ketika Rayland yang telah selimuti kabut amarah, menemukan sosok Rendi yang baru saja bangkit dari posisi duduknya di sofa; mencoba menyambut kedatangan Rayland dengan raut bersalah, kemudian segera ditonjok tepat di rahang.

      Rendi yang tidak siap langsung saja terjungkal, terduduk kembali di sofa sembari tangannya memegangi wajah bagian rahangnya yang baru saja di hadiahi bogem mentah. Tetapi pemuda itu tidak melakukan perlawanan, sebab ta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status