Share

Bab 1177

Author: Shana
Mata Nia yang tua memancarkan sinar terang.

Nia menatap Yukina.

"Kamu baru saja bilang, Yang Mulia adalah orang yang berpikiran cermat."

"Kalau hanya untuk mempertahankan kota, ada kandidat yang lebih cocok. Kenapa Yang Mulia mengirimmu?"

"Aku curiga ...."

Nia berhenti di tengah kalimat, seperti sedang memikirkan kata-katanya.

Yukina mulai cemas.

"Apa yang Nyonya curigai?"

Tatapan mata Nia dingin saat dia mendongakkan kepala lagi.

"Aku curiga, masalah Toni sudah mengejutkan Yang Mulia dan membuatnya waspada."

"Yang Mulia ingin membubarkan pasukan di kota dan membuat persiapan untuk pergi di kemudian hari!"

Mata Yukina membelalak.

"Serius?"

Nia memiliki perasaan seperti itu.

Nia yang telah hidup melewati tiga periode pemerintahan jelas pintar.

Nia tidak paham banyak tentang berperang, tetapi Nia andal dalam urusan pemerintahan dan konspirasi.

Terutama mendengar apa yang Yukina katakan barusan. Yang Mulia menyuruh Yukina bertahan alih-alih bertempur, serta menunggu Pasukan Jaming mundur.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1657

    Setelah Tenji meninggal, Pasukan Naki segera mengambil alih kendali perang. Di bawah beberapa serangan, prajurit Klan Namrian yang berada di dalam perbatasan Kerajaan Verto langsung melarikan diri.Fiona terluka parah, jadi dia tinggal di Kota Ratan untuk memulihkan dirinya.Pada hari ini, dia menerima surat dari Pangeran Rio.Surat itu berisi pertanyaan yang penuh dengan perhatian seperti biasa, Pangeran Rio menanyakan kesehatannya, lalu juga menceritakan tentang situasi Alden saat ini, mengatakan bahwa anak mereka telah tumbuh besar."Kak, Tenji sudah mati." Husain memasuki tenda, lalu memberi tahu kabar ini pada Fiona.Fiona hanya terus menatap surat di tangannya, seolah-olah tidak mendengar ucapan Husain.Husain kembali mengulang ucapannya."Kakak Seperguruan?"Fiona baru mendongak dengan tatapan dingin pada saat ini."Kenapa!"Husain, "?""Kak, aku sudah ulang tiga kali! Tenji sudah mati! Sudah mati!"Dia mengetahui jika Fiona tidak menyukainya. Tapi tidak perlu mengabaikannya, 'k

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1656

    Nabila menatap mereka berdua sambil berjalan mendekat.Mata Tuan Kido sedikit berkaca-kaca. "Kaisar Yohan, aku undur diri dulu."Ekspresi Yohan masih tegang meskipun dia sudah pergi.Meskipun Yohan memaksa dirinya untuk tersenyum dan menggenggam tangan Nabila. "Setelah Tenji meninggal, para prajurit Klan Namrian akan meninggalkan kota dan melarikan diri. Cepat atau lambat kita akan ambil alih Kerajaan Verto, sekarang kita bisa kembali ke kota kekaisaran dengan tenang, lalu jemput Arvin dan yang lain dari Kerajaan Puanin ...."Pria itu mengatakan begitu banyak hal, tapi Nabila tiba-tiba bertanya."Apa yang kalian bicarakan sebelum ini?"Nabila menatap Yohan dengan ekspresi yang serius.Yohan tertegun sejenak, kemudian mendengus."Kami sedang bahas masalah Wirano.""Tuan Kido takut aku akan bunuh Wirano, jadi dia memohon padaku untuk mengampuni nyawanya."Meskipun Nabila memasang ekspresi tenang, dia tidak bisa menahan diri untuk mencurigai hal ini.Kalau Tuan Kido hanya memohon pada Yoh

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1655

    Wajah Tenji tampak sangat tenang.Tenji berdiri di sana dan menatap Yohan."Racun manusia obat berasal dari Pencarian Keabadian."Sorot mata Yohan berubah muram.Tenji tersenyum tipis."Apakah Kaisar tidak ingin hidup bersama Ratu selamanya?""Kalau begitu, mohon dengarkan kata-kataku. Teruslah menaklukkan negara-negara dan mempersatukan dunia."Ucapanya seolah-olah membawa kekuatan mistis yang mampu menghilangkan akal sehat orang lain.Wirano terbengong."Kak Yohan, apa yang sedang dia bicarakan? Apa dia, sudah gila?"Apa maksudnya dengan keabadian?Nabila berjalan ke depan dan meraih tangan Yohan, lalu berbisik padanya, "Apa kamu percaya akan keabadian yang dikatakannya atau kehidupan fana yang telah kita alami bersama?"Yohan tersadarkan seketika. Sorot matanya berubah tajam.Kemudian, Yohan menggenggam tangan Nabila. Nada suaranya penuh keteguhan."Tenji, kamu ini monster! Aku harus membunuhmu!"Tenji tidak menyangka Yohan begitu keras kepala.Para prajurit mengepung Tenji, tak sab

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1654

    Laba-laba raksasa itu seolah-olah "terbangun". Cakarnya menopang tubuhnya, menunjukkan sekian banyak tabung panah dan tong mesiu di bawah perutnya ....Nabila terdiam sejenak. Tatapannya mengarah ke atas pada benda yang makin membesar itu."Nabila!" Yohan menarik Nabila menjauh. "Ayo pergi dari sini!"Tempat ini sangat ganjil.Dafka segera memerintahkan para pengawal, "Bawa Kaisar dan Ratu keluar!"Di tengah kekacauan, mata Tenji yang bersinar terang tertuju pada laba-laba raksasa itu. Dia bergumam sendiri."Rupanya, itu bukan benda mati ...."Bam!Diiringi suara keras, asap keluar dari perut laba-laba raksasa itu."Itu beracun! Lari!"Sekelompok orang itu meninggalkan pusat kendali bawah tanah dan naik ke makam Kaisar Loni, lalu menutup pintu masuk yang menuju ke pusat kendali.Untungnya, meski menegangkan, tidak ada yang terluka.Setelah keheningan yang lama, James berucap dengan suara rendah."Aku pernah dengar ... konon senjata yang dibuat oleh Keluarga Kitana dilapisi baju besi se

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1653

    Untuk berjaga-jaga, James mengamati laba-laba raksasa itu dengan saksama.James awalnya hanya bergurau. Tak disangka, benar-benar ada benda itu di dalam pusat kendali.Ketika orang-orang memegangi obor barusan, James berdiri di samping dan melihat sekilas saja.Begitu mendekat, James dengan jelas melihat bahwa laba-laba raksasa itu memiliki cangkang besi, dan "organ dalam"nya terbuat dari kayu.Adapun "mulut" yang menyembunyikan buku catatan itu, belum terlihat mekanismenya.James mengambil buku catatan itu dan memberikannya pada Nabila. Lalu, dia lanjut mengamati laba-laba raksasa.Nama "Melinda Kitana" tertera pada halaman pertama buku catatan.Kelihatannya, itulah nama dari pemilik buku catatan, juga nama dari wanita pada lukisan dinding.Melalui buku catatan itu, Nabila memahami keseluruhan ceritanya.Lebih dari lima ratus tahun lalu, dunia dilanda kekacauan dan perang.Pada waktu itu, Keluarga Kitana masih tinggal di sebuah desa yang damai. Mereka kemudian dibantai, hanya menyisak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1652

    Sekelompok orang itu melintasi lorong, dan ada sebuah pintu lagi di depan.Pintu ini tidak setinggi dan sebesar pintu perunggu di luar, hanya seukuran pintu normal. Pintu itu dilengkapi dengan tiga kunci mekanisme, yang semuanya sudah terbuka.Jelas bahwa itu dibuka oleh Tenji saat datang ke sana sebelumnya.Tenji berjalan di depan dan langsung mendorong pintu itu.Nabila menduga bahwa di dalamnya ada lubang kuburan lagi, tetapi ternyata adalah sebuah ruang yang luas.Ruang seterang siang hari ....Selain Tenji, semuanya tampak kaget dan takjub.Dengan melewati pintu itu, seakan-akan memasuki dunia yang lain.Langit biru dan awan putih membentang tak berbatas, serta ada padang rumput luas di bawah. Tak jauh dari sana, terdapat sebuah rumah kayu.Semua itu terlihat sangat nyata.Akan tetapi, jika dilihat dengan cermat, dapat ditemukan bahwa sebagian besarnya adalah ilusi.Langit di dalam ruang itu sebenarnya adalah kubah yang dilukis dengan teknik luar biasa oleh seniman.Menciptakan il

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status