Share

Bab 1202

Author: Shana
Nabila menggendong anaknya, berdiri di tempat tertinggi, tatapannya teguh dan tenang.

"Kalaupun aku harus memerintah dari balik tirai, memangnya kenapa?"

Begitu kata-kata itu keluar, seluruh aula pun gempar.

"Yang Mulia Ratu, Anda melanggar kodrat, mengkhianati hukum leluhur!"

"Maafkan hamba, tetapi hamba tak bisa setuju!"

Permaisuri Agung yang wajahnya telah menua, menatap Nabila dan menggelengkan kepala dengan penuh rasa tak berdaya.

Apa yang dilakukan Ratu ini sungguh terlalu nekat.

Berbicara sejujurnya seperti itu, mana ada pejabat yang bisa menerimanya?

Nabila tidak punya banyak kesabaran, segera meletakkan sang pangeran kecil di atas takhta kekaisaran.

"Jangan bilang Kaisar belum mangkat, sekalipun memang benar dia mengalami sesuatu, sekarang sudah ada pangeran yang naik takhta. Bagaimanapun, tidak akan pernah giliran kalian."

"Hari ini, kalian ribut seperti ini, tampaknya malah seperti hendak merebut kekuasaan!"

Seorang jenderal segera membantah dengan suara lantang.

"Yang Mulia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
hayolohhhhh dasarrrrr kalian pada mau rebutan tahta enak aja ... lawan tu nabila
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1663

    Sebagai orang luar, Nabila bisa mendengar pertentangan dalam ucapan Tania.Dia berkata dengan tenang, "Tenji tidak bisa merasakan rasa sakit, apakah waktu itu dia berbohong?"Tania terkekehSuara tawanya bercampur dengan emosi yang rumit.Dia mengepalkan tangan, lalu mendekatkan tangan ke mulutnya."Benar sekali.""Tenji adalah anak yang jahat.""Dia memang buat kebohongan yang sangat besar.""Tapi dia memang sudah pandai berakting sejak kecil, rasa sakit yang dia tunjukkan benar-benar sangat realistis dan mirip ...."Nada bicara Tania terdengar sangat dingin sampai bisa membuat seseorang bergidik.Dia tiba-tiba menatap Nabila dengan tatapan yang berkaca-kaca."Alangkah baiknya kalau aku bisa menyadari kepura-puraannya lebih awal."Dia tersedak. "Kamu bukan orang dari Gunung Warsita, jadi kamu tidak tahu betapa hebohnya saat muncul orang yang bisa merasakan rasa sakit dan betapa menggodanya hal ini."Nabila bisa merasakan ada yang aneh dari hal ini."Apa ... yang mereka lakukan pada Te

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1662

    Ada anggota Keluarga Kitana yang bersedia mengaku.Hanya saja, Baron kembali berkata, "Tapi orang itu cuma mau bicara dengan Yang Mulia Ratu."Tatapan Yohan menggelap.Dia mengingatkan Nabila. "Kamu harus mewaspadainya."Nabila mengangguk, lalu menuruni tembok kota bersama Baron dan berjalan menuju penjara tempat anggota Keluarga Kitana ditahan.Sipir penjara telah memisahkan orang yang bersedia mengaku ke sel penjara yang lain.Nabila langsung menghampiri sel penjara itu.Dia bisa melihat wanita hamil dari balik pintu penjara.Sebelum ini mereka sudah pernah bertemu dua kali.Wanita hamil itu duduk di atas tempat tidur jerami, dia sedang menunduk untuk mengelus perutnya dengan lembut.Setelah mendengar pergerakan, wanita hamil itu mendongak, dia langsung tersenyum begitu melihat Nabila."Yang Mulia Ratu, kita bertemu lagi."Nabila menatap perut wanita itu dengan tenang."Sudah berapa bulan?"Tatapan wanita itu melembut. "Sudah 7 bulan, sebentar lagi anakku akan terlahir di dunia. Ini

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1661

    Dua jam kemudian setelah pasukan bergerak, ada orang yang menemui Wirano.Lebih tepatnya adalah jenazah yang terlihat mirip dengan Wirano.Tuan Kido mengelus kepala mayat dengan kedua tangannya yang lemah. Terdapat tatapan terkejut, tidak percaya dan amarah di dalam matanya.Dia langsung menatap Yohan.Tidak terdapat perubahan emosi apa pun di wajah Yohan.Tuan Kido perlahan-lahan berdiri, lalu menghampiri Yohan.Saat ini Nabila berdiri di sisi Yohan, jadi dia bisa melihat tatapan yang aneh di mata Tuan Kido.Tatapan itu seperti sedang menyalahkan Yohan.Apakah dia curiga kematian Wirano berkaitan dengan Yohan?Sebelum Nabila memikirkan hal ini, Tuan Kido sudah bertanya pada Yohan."Kenapa ... tidak kasih jalan keluar untuknya!"Setelah itu, Tuan Kido menatap para jenderal Negara Naki dan berkata, "Dia cuma anak kecil dan tidak paham tentang urusan pemerintahan, kenapa kalian harus membunuhnya! Apa karena darah di dalam tubuhnya? Apakah dia pantas mati sebagai keturunan Kerajaan Surma?

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1660

    "Apa yang dia bilang?" Yohan menatap Wirano dengan tatapan yang dingin.Dafka memegang gagang pedangnya dengan erat, dia tanpa sadar merasa cemas.Wirano berkata dengan ekspresi serius."Tenji memang suka bicara omong kosong.""Sebelum ini aku tidak paham, jadi aku hampir percaya dengan ucapannya.""Waktu itu dia bilang kalau Kakak Seperguruan juga keturunan Kerajaan Surma, dia melakukan semua ini untuk bantu kamu menaklukkan dan menyatukan dunia. Aku sama saja dengan bantu Kakak kalau bantu dia.""Aku memercayai ucapannya.""Setelah itu Johny bawa 50 ribu pasukan, Tenji-lah yang minta aku untuk cari kesempatan dan buat masalah.""Begitu berhasil kabur dari kendali Johny, aku mau menemui Tenji untuk menanyakan semuanya dengan jelas. Tapi kami bertemu lagi saat sedang mencari pusat kendali. Aku kasih isyarat lebih mata pada Tenji kalau aku sudah melakukan apa yang dia minta, tapi dia malah mengabaikanku.""Pada saat itu, aku baru mengetahui kalau dia menipu dan memanfaatkanku ...."Eksp

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1659

    Nabila juga diusir oleh Fiona.Fiona tidak bisa melihat, jadi emosinya semakin meledak-ledak.Hanya saja, dia sama sekali tidak mengatakan bagaimana caranya untuk mengeluarkan Raja Serangga Beracun.Nabila berkata, "Kalau kamu butuh bantuan, kamu bisa temui aku kapan saja."Bagi Fiona, ucapan Nabila terdengar seperti ini. "Aku bisa datang ambil nyawamu kapan saja."Nabila benar-benar sangat kejam, dia hanya ingin mengambil Raja Serangga Beracun tanpa memedulikan hal yang lain.Di luar tenda.Husain bertanya dengan cemas."Ratu Nabila, apakah kakak seperguruanku ... tidak akan mati?"Nabila menjawab dengan tegas."Tidak, dia masih punya banyak energi sekarang."Husain bergumam di dalam hati.Memiliki banyak energi? Sepertinya ini karena Ratu Negara Naki membuatnya marah, 'kan?Setelah mengucapkan beberapa kata dengan Husain, Nabila langsung pergi.Begitu selesai bicara, Husain dipanggil oleh Fiona untuk masuk ke dalam.Nabila bisa mendengar suara omelan Fiona dari dalam."Dasar bajingan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1658

    Fiona mendongak untuk menatap Nabila, lalu tersenyum getir."Daripada Raja Serangga Beracunku direbut olehmu, aku berharap ... bisa mati di tanganmu. Dengan ini aku bisa benar-benar terbebaskan."Tidak perlu diganggu oleh permasalahan di duniawi, tidak perlu menanggung rasa bersalah dan penderitaan karena mengkhianati Klan Namrian, dia juga tidak perlu memberi Rio dan Alden harapan palsu ....Semua ini akan berakhir setelah kematiannya.Ini adalah akhir yang dia inginkan.Tatapan Nabila sangat dalam, terdapat sedikit pemahaman di dalam matanya."Fiona, mati adalah jalan terakhir. Apakah kamu yakin kamu tidak akan menyesal dan tidak terima setelah coba berbagai macam jalan?"Bibir Fiona bergetar, tapi dia tidak bisa mengatakan apa pun.Nabila meraih lengan Fiona melalui kain, lalu membantunya untuk berdiri.Fiona berdiri dengan bantuan kekuatan ini, kedua kakinya terasa sangat lemas seolah-olah sedang berdiri di tepi jurang. Jika tidak berhati-hati, tubuhnya akan hancur berkeping-keping

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status