Share

Bab 1353

Penulis: Shana
Di pedesaan, hampir semuanya adalah pengungsi.

Mereka membangun tempat tinggal sementara dari kayu dan jerami, semuanya berdesakan dalam satu tempat.

Tempat seperti ini hanya cukup untuk tidur di malam hari, masuk saja harus membungkuk.

Di atas hamparan tanah yang luas, semuanya adalah tempat tinggal seperti itu. Bahkan tak layak disebut sebagai tempat tinggal, tempat pemukiman itu begitu reyot bagaikan bisa diterbangkan angin sepoi-sepoi.

Apalagi, jika hujan deras datang, bagaimana "rumah" seperti ini bisa bertahan.

Ini pertama kalinya Nabila melihat pemandangan seperti ini.

Rakyat di sini, seakan telah dibuang.

Tak ada yang peduli apakah mereka hidup atau mati.

Makan, minum, buang air besar dan kecil semua dilakukan di sini, udara dipenuhi bau busuk dan menyengat.

Nabila mengira dirinya dan Yohan sudah menyamar cukup tua dan menyedihkan.

Namun, dibanding orang-orang di sini, mereka masih terlihat bersih dan rapi, sangat mencolok.

Karena itu, saat mereka melangkah masuk, langsung disa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1521

    Nini berkata dengan tergagap."Ibu, aku tidak melakukan apa pun. Aku cuma bertengkar ...."Melihat Nini tidak ingin mengakui perbuatannya, Lukas berkata."Dia pukul putra Nyonya Evelyn sampai hidungnya patah.""Separah itu?" ujar Nadine dengan terkejut.Nini baru berusia 6 tahun, bagaimana dia bisa sekuat ini?Saat ini, Nini berusaha untuk membela dirinya."Bukan seperti itu. Dialah yang lemah, hidungnya patah saat dia terjatuh di tangga. Ibu, aku tidak sengaja melakukannya. Dialah yang mengejekku karena aku tidak sekuat dia!"Lukas menggelengkan kepalanya."Tidak peduli bagaimanapun juga, kamu tidak boleh pukul dia."Kalau Nini adalah anak kandungnya, Lukas pasti akan memarahinya.Hanya saja, Nini bukanlah anaknya dengan Nadine. Jadi sedikit sulit untuk mendidiknya.Nadine tidak langsung memarahi Nini, dia bertanya pada Lukas."Selain hidung yang patah, apakah masih ada luka yang lain?""Sisanya adalah luka luar."Nadine mengangguk."Benar juga, ini adalah perkelahian antara anak keci

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1520

    Orang yang berjalan paling depan adalah Selir Nita, keponakan Ibu Suri. Selain Ratu, dia adalah selir dengan pangkat tertinggi di dalam istana."Aku memberi salam pada Ibu Suri! Aku dengar Yang Mulia Ratu dan kedua Pangeran sudah kembali ke istana, jadi aku datang ...."Selir Nita langsung berhenti bergerak saat melihat kedua pangeran.Dia melihat mereka berdua sedang duduk di pangkuan pengasuh, lalu memegang sendok dan memasukkan makanan ke dalam mulut mereka."Tidak disangka para Pangeran sudah bisa makan sendiri!" Selir Nita merasa sedih dan juga terkejut.Astaga!Apa yang telah dia lewatkan!Ibu Suri berkata di dalam hati, 'Huh! Muncul lagi satu orang yang hanya mengetahui Ratu dan Pangeran sudah kembali ke istana, tapi melupakan Kaisar.'...Di dalam aula.Yohan masih mengenakan pakaian biasa saat duduk di singgasananya.Meskipun seperti itu, hal ini sama sekali tidak bisa menutupi kemuliaan seorang kaisar.Dia mendengar laporan dari para pejabat dengan ekspresi serius.Setelah ke

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1519

    Aldo membenci dirinya sendiri karena tidak melakukan tugasnya dengan baik, serta tidak mengucapkan kata-kata yang baik di depan Nyonya Fiona.Di tengah rasa bersalah dan penyesalannya, Aldo berkata."Pangeran, Hamba turut bersedih!"Pangeran Rio tiba-tiba mengangkat kepalanya untuk menatap Aldo.Fiona adalah orang yang dingin dan tidak memiliki perasaan, sedangkan Aldo adalah orang yang bodoh.Apakah tidak ada orang yang bisa diandalkan di sisinya!"Setelah kamu pergi ke Klan Namrian dan bertemu dengan Fiona, apa yang dia katakan padamu?"Pangeran Rio curiga jika ucapan Aldo-lah yang membuat Fiona bertekad untuk bercerai dengannya.Hanya saja, Aldo benar-benar tidak bersalah."Pangeran, Hamba sama sekali tidak bilang apa pun. Nyonya langsung kasih surat perceraian pada Hamba!"Aldo berkata dengan ekspresi serius dan tidak bersalah.Pangeran Rio berkata di dalam hatinya, 'Tidak bilang apa pun? Bukankah ini adalah letak permasalahannya!'Dia tertawa dengan marah."Aku minta kamu pergi ke

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1518

    Fiona memang belum benar-benar memikirkan apakah dia akan pergi ke perbatasan selatan atau tidak.Dia sudah lama menulis surat cerai, tetapi belum sempat mengirimkannya.Karena itu, secara hukum mereka masih suami istri.Namun di dalam hatinya, mereka sudah seperti orang asing.Jika bertemu kembali, apa gunanya?Husain mencoba membujuknya, "Kakak Senior, wilayah selatan Naki sangat dekat, meskipun kamu pergi ke sana pun tidak akan mengganggu kabut beracun di Klan Namrian, 'kan? Kalau begitu, kenapa harus menyiksa dirimu sendiri? Kamu masih muda, punya suami dan anak ...."Fiona menatapnya tajam."Kamu begitu ingin aku tinggalkan Klan Namrian, ada maksud tersembunyi apa?"Wajah Husain langsung berubah, sangat merasa tidak adil."Kakak Senior! Aku ini benar-benar memikirkanmu!""Bagaimana bisa kamu curiga aku berniat jahat?""Jangan-jangan kamu curiga aku ingin merebut posisi Raja Serangga Beracun? Ampun deh, aku tak sanggup! Hanya kamu satu-satunya yang bisa mengendalikan itu!"Bukan se

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1517

    Yohan langsung terbangun dan duduk.Dia baru menyadari ternyata dirinya tidur di lantai!Begitu melihat ke arah tempat tidur, untunglah kedua bocah itu tidak terjatuh, masih tidur manis di samping ibunda mereka.Ternyata hanya dia sendiri yang tersingkir ke bawah.Saat itu Nabila sudah turun dari tempat tidur dan mengenakan pakaian luar."Waktu masih pagi, kamu kembali saja tidur di atas ranjang. Aku akan lihat isi surat dari Kerajaan Puanin."Dia tahu kapan harus bertindak. Jika surat dari pihak lain, tentu tidak pantas baginya mendahului Yohan selaku Kaisar. Namun, karena surat ini dari Kerajaan Puanin, Nabila bisa menangani terlebih dahulu.Yohan tidak menolak.Saat ini memang dia masih perlu tidur sebentar lagi.Dua bocah di ranjang itu sangat peka, baru saja dia naik ke tempat tidur, mereka langsung terbangun, lalu saling menatap dengan mata membulat.Butuh beberapa saat sampai mereka mengenali bahwa itu ayah mereka, lalu keduanya langsung meringkuk ke dalam pelukannya.Anak bungs

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1516

    Di dalam kamar.Begitu Yohan melihat putranya, seluruh rasa lelah pun lenyap.Dia memeluk erat putra bungsunya, meski tubuhnya penuh cipratan nasi dan lauk dari bocah nakal itu, dia sama sekali tidak memedulikannya."Ayah! Ayah! Main keluar!""Baik, baik!" Yohan langsung mengiakan.Nabila memeluk putra sulung, yang sedikit lebih tenang."Makan sayur! Makan!" Putra sulungnya dengan susah payah menjepit sehelai sayur dan menyodorkannya ke mulut Nabila.Nabila tersenyum, matanya tergenang air mata.Saat itu, Yohan mendekat dan langsung mengangkat si sulung juga.Dengan kekuatannya, memeluk dua anak sekaligus bukanlah masalah."Ayo! Ayah bawa kalian main keluar!"Nabila segera berdiri dan mengejar keluar, "Hari sudah gelap, mau ke mana!"Nyonya Windi berdiri di bawah serambi, berpapasan langsung dengan Nabila.Dia menahan langkah Nabila dan tersenyum."Biarkan saja Yang Mulia Kaisar, baru bertemu anak-anak, pasti hatinya sedang membara."Nabila mengangguk setuju.Namun, Yohan langsung memb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status