Share

Bab 1623

Penulis: Shana
Hati Fiona sedikit tergerak saat melihat tatapan tulus Pangeran Rio.

Dia bertanya, "Apakah kamu merasa rakyat Klan Namrian butuh kebaikan Negara Naki?"

Pangeran Rio berkata.

"Bagaimana kita bisa tahu kalau tidak mencobanya?"

"Bagaimana denganmu? Apakah kamu yakin mereka tidak butuh sebuah negara yang lebih kuat untuk melindungi mereka?"

"Apakah mereka butuh Klan Namrian atau Klan Namrian yang butuh mereka? Bahkan burung yang pintar akan pilih pohon yang baik untuk ditempati, apalagi manusia?"

"Kalau bisa memilih, siapa yang tidak ingin menjalani kehidupan dengan baik?"

"Sama seperti Alden. Tidak masalah kalau kamu meninggalkanku, tapi tidak disangka kamu tega meninggalkannya. Orang lain mungkin merasa kamu adalah orang yang kejam dan tidak punya hati, tapi aku tahu kamu merasa bahwa kehidupan Alden di Negara Naki akan lebih baik daripada tinggal di Klan Namrian."

"Kamu bahkan sudah bantu Alden pilih Negara Naki, kenapa kamu tidak membiarkan orang lain pilih Negara Naki? Bukankah ini te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rifdah Maula
kenapa sekarang jadi cuma 2 bab aja tiap KK...
goodnovel comment avatar
Peje Asti
semoga Fiona bisa kembali dg pngern Rio
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1657

    Setelah Tenji meninggal, Pasukan Naki segera mengambil alih kendali perang. Di bawah beberapa serangan, prajurit Klan Namrian yang berada di dalam perbatasan Kerajaan Verto langsung melarikan diri.Fiona terluka parah, jadi dia tinggal di Kota Ratan untuk memulihkan dirinya.Pada hari ini, dia menerima surat dari Pangeran Rio.Surat itu berisi pertanyaan yang penuh dengan perhatian seperti biasa, Pangeran Rio menanyakan kesehatannya, lalu juga menceritakan tentang situasi Alden saat ini, mengatakan bahwa anak mereka telah tumbuh besar."Kak, Tenji sudah mati." Husain memasuki tenda, lalu memberi tahu kabar ini pada Fiona.Fiona hanya terus menatap surat di tangannya, seolah-olah tidak mendengar ucapan Husain.Husain kembali mengulang ucapannya."Kakak Seperguruan?"Fiona baru mendongak dengan tatapan dingin pada saat ini."Kenapa!"Husain, "?""Kak, aku sudah ulang tiga kali! Tenji sudah mati! Sudah mati!"Dia mengetahui jika Fiona tidak menyukainya. Tapi tidak perlu mengabaikannya, 'k

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1656

    Nabila menatap mereka berdua sambil berjalan mendekat.Mata Tuan Kido sedikit berkaca-kaca. "Kaisar Yohan, aku undur diri dulu."Ekspresi Yohan masih tegang meskipun dia sudah pergi.Meskipun Yohan memaksa dirinya untuk tersenyum dan menggenggam tangan Nabila. "Setelah Tenji meninggal, para prajurit Klan Namrian akan meninggalkan kota dan melarikan diri. Cepat atau lambat kita akan ambil alih Kerajaan Verto, sekarang kita bisa kembali ke kota kekaisaran dengan tenang, lalu jemput Arvin dan yang lain dari Kerajaan Puanin ...."Pria itu mengatakan begitu banyak hal, tapi Nabila tiba-tiba bertanya."Apa yang kalian bicarakan sebelum ini?"Nabila menatap Yohan dengan ekspresi yang serius.Yohan tertegun sejenak, kemudian mendengus."Kami sedang bahas masalah Wirano.""Tuan Kido takut aku akan bunuh Wirano, jadi dia memohon padaku untuk mengampuni nyawanya."Meskipun Nabila memasang ekspresi tenang, dia tidak bisa menahan diri untuk mencurigai hal ini.Kalau Tuan Kido hanya memohon pada Yoh

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1655

    Wajah Tenji tampak sangat tenang.Tenji berdiri di sana dan menatap Yohan."Racun manusia obat berasal dari Pencarian Keabadian."Sorot mata Yohan berubah muram.Tenji tersenyum tipis."Apakah Kaisar tidak ingin hidup bersama Ratu selamanya?""Kalau begitu, mohon dengarkan kata-kataku. Teruslah menaklukkan negara-negara dan mempersatukan dunia."Ucapanya seolah-olah membawa kekuatan mistis yang mampu menghilangkan akal sehat orang lain.Wirano terbengong."Kak Yohan, apa yang sedang dia bicarakan? Apa dia, sudah gila?"Apa maksudnya dengan keabadian?Nabila berjalan ke depan dan meraih tangan Yohan, lalu berbisik padanya, "Apa kamu percaya akan keabadian yang dikatakannya atau kehidupan fana yang telah kita alami bersama?"Yohan tersadarkan seketika. Sorot matanya berubah tajam.Kemudian, Yohan menggenggam tangan Nabila. Nada suaranya penuh keteguhan."Tenji, kamu ini monster! Aku harus membunuhmu!"Tenji tidak menyangka Yohan begitu keras kepala.Para prajurit mengepung Tenji, tak sab

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1654

    Laba-laba raksasa itu seolah-olah "terbangun". Cakarnya menopang tubuhnya, menunjukkan sekian banyak tabung panah dan tong mesiu di bawah perutnya ....Nabila terdiam sejenak. Tatapannya mengarah ke atas pada benda yang makin membesar itu."Nabila!" Yohan menarik Nabila menjauh. "Ayo pergi dari sini!"Tempat ini sangat ganjil.Dafka segera memerintahkan para pengawal, "Bawa Kaisar dan Ratu keluar!"Di tengah kekacauan, mata Tenji yang bersinar terang tertuju pada laba-laba raksasa itu. Dia bergumam sendiri."Rupanya, itu bukan benda mati ...."Bam!Diiringi suara keras, asap keluar dari perut laba-laba raksasa itu."Itu beracun! Lari!"Sekelompok orang itu meninggalkan pusat kendali bawah tanah dan naik ke makam Kaisar Loni, lalu menutup pintu masuk yang menuju ke pusat kendali.Untungnya, meski menegangkan, tidak ada yang terluka.Setelah keheningan yang lama, James berucap dengan suara rendah."Aku pernah dengar ... konon senjata yang dibuat oleh Keluarga Kitana dilapisi baju besi se

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1653

    Untuk berjaga-jaga, James mengamati laba-laba raksasa itu dengan saksama.James awalnya hanya bergurau. Tak disangka, benar-benar ada benda itu di dalam pusat kendali.Ketika orang-orang memegangi obor barusan, James berdiri di samping dan melihat sekilas saja.Begitu mendekat, James dengan jelas melihat bahwa laba-laba raksasa itu memiliki cangkang besi, dan "organ dalam"nya terbuat dari kayu.Adapun "mulut" yang menyembunyikan buku catatan itu, belum terlihat mekanismenya.James mengambil buku catatan itu dan memberikannya pada Nabila. Lalu, dia lanjut mengamati laba-laba raksasa.Nama "Melinda Kitana" tertera pada halaman pertama buku catatan.Kelihatannya, itulah nama dari pemilik buku catatan, juga nama dari wanita pada lukisan dinding.Melalui buku catatan itu, Nabila memahami keseluruhan ceritanya.Lebih dari lima ratus tahun lalu, dunia dilanda kekacauan dan perang.Pada waktu itu, Keluarga Kitana masih tinggal di sebuah desa yang damai. Mereka kemudian dibantai, hanya menyisak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1652

    Sekelompok orang itu melintasi lorong, dan ada sebuah pintu lagi di depan.Pintu ini tidak setinggi dan sebesar pintu perunggu di luar, hanya seukuran pintu normal. Pintu itu dilengkapi dengan tiga kunci mekanisme, yang semuanya sudah terbuka.Jelas bahwa itu dibuka oleh Tenji saat datang ke sana sebelumnya.Tenji berjalan di depan dan langsung mendorong pintu itu.Nabila menduga bahwa di dalamnya ada lubang kuburan lagi, tetapi ternyata adalah sebuah ruang yang luas.Ruang seterang siang hari ....Selain Tenji, semuanya tampak kaget dan takjub.Dengan melewati pintu itu, seakan-akan memasuki dunia yang lain.Langit biru dan awan putih membentang tak berbatas, serta ada padang rumput luas di bawah. Tak jauh dari sana, terdapat sebuah rumah kayu.Semua itu terlihat sangat nyata.Akan tetapi, jika dilihat dengan cermat, dapat ditemukan bahwa sebagian besarnya adalah ilusi.Langit di dalam ruang itu sebenarnya adalah kubah yang dilukis dengan teknik luar biasa oleh seniman.Menciptakan il

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status