MasukTubuh Nabila langsung menegang begitu mendengar suara yang familier ini.Dia mendongak ke arah suara itu.Benar saja, orang itu adalah Fiona.Fiona mengenakan pakaian berwarna putih seperti bulan, dia juga sudah tidak merias wajahnya dengan indah seperti biasa. Dia benar-benar terlihat seperti bunga teratai yang muncul dari air.Hanya saja, pesona yang tidak tergoyahkan terpancar dari mata Fiona. Perasaan cinta anak muda bagaikan benang yang meliliti tubuh Nabila dengan erat."Sayangku! Akhirnya aku menemukanmu!" Fiona menyingkirkan orang-orang yang duduk di samping Yolo, lalu duduk di sampingnya.Nabila sama sekali tidak bisa menghindar, jadi dia hanya bisa pura-pura tenang."Bukannya kamu sudah kembali ke Klan Namrian?"Fiona mengangkat gelas teh milik Nabila dan meminumnya.Semua orang saling menatap dengan tatapan berbinar di mata mereka.Meskipun orang-orang di dunia bela diri tidak terlalu menjaga jarak, terlihat jelas jika mereka berdua memiliki hubungan yang tidak biasa.Yolo b
Kereta kuda perlahan-lahan berhenti.Sean adalah orang pertama yang menuruni kereta kuda, dia sangat menarik perhatian karena mengenakan pakaian berwarna merah."Semuanya, aku sudah kembali!"Tidak ada yang memedulikannya, semua orang menatap kereta kuda di bagian belakangnya.Sean, "...""Hei, apakah kalian tidak melihatku!"Randi bertanya dengan cemas, "Saudara Sean, di mana Pendekar Yolo?"Sean menunjuk bagian belakangnya."Dia tidak suka menaiki kereta kuda, jadi dia menunggangi kuda. Aku datang ke sini lewat jalan pintas, sedangkan dia mungkin sebentar lagi akan tiba."Begitu selesai bicara, terdengar suara derap kaki kuda.Debu di kejauhan beterbangan, membuat suasana terlihat berkabut.Di tengah debu, seorang pemuda berpakaian putih sedang menunggang kuda dengan semangat kepahlawanannya yang terlihat dengan jelas."Orang itu pasti Yolo!" teriak seseorang.Tidak lama kemudian, pemuda itu berhenti di hadapan mereka."Wus!"Nabila menarik tali kendali kuda sambil menatap orang-oran
Beberapa hari kemudian.Di tempat eksekusi.James dan Randi yang merupakan buronan, diikat dan ditahan di atas panggung eksekusi.Para rakyat yang menonton di sekitar berkata dengan marah."Pendekar James adalah orang yang baik! Dia tidak boleh dibunuh!""Pejabat korupsi pantas mati! Pendekar James sedang bantu rakyat terbebaskan dari bahaya!"Di atas panggung.James tidak terlihat seperti penjahat yang kepalanya akan dipenggal, melainkan seperti sedang menonton pertunjukan.Dia berkata pada Randi dengan nada bicara mengejek."Randi, kamu sama sekali tidak seterkenal aku. Jelas-jelas kita berdua yang bunuh mereka, tapi mereka cuma ungkit namaku saja ...."Randi menunduk, lalu mengingatkan James sambil menutupi gerak mulutnya."Jangan merasa bangga!""Ini semua karena rencana bodohmu! Kamu rela mempertaruhkan nyawamu agar ditolong oleh Yolo? Di mana dia sekarang? Kepala kita akan dipenggal, tapi sosoknya sama sekali tidak terlihat!"James menatap sekeliling.Randi tidak bisa menahan dir
Pada suatu hari di musim semi, aroma bunga memasuki kedai teh, membawa suasana yang damai dan gembira.Orang yang duduk di tengah sedang bercerita dengan penuh semangat."Tapi apa yang bisa mereka lihat adalah seorang pemuda yang mengenakan setengah topeng perak, wajahnya benar-benar sangat tampan sampai tidak terlihat seperti manusia biasa! 8 penjahat di Menara Rinis bahkan tidak bisa melihat gerakan pemuda dengan jelas, lalu mereka semua terbunuh hanya dengan satu tebasan pedang!"Ada seseorang yang tertawa dengan keras di bawah."Hei! Omong kosong macam apa ini! Kamu bilang dia pakai topeng, tapi kamu juga bilang kalau wajahnya tampan, hal ini sangat berlawanan! Cepat turun dari sana!"Orang yang lain juga berkata, "Penjahat di Menara Rinis punya kemampuan bela diri yang tinggi, bagaimana mungkin mereka semua dibunuh oleh satu orang? Terlihat jelas kalau ini adalah omong kosong!"Semua orang langsung mengoceh, pencerita itu bahkan tidak sempat menjawab semua pertanyaan mereka.Pada
"Ibu Guru tidak boleh bertindak seperti ini! Kalau tidak Guru akan memukulmu!" Nabila berteriak dengan keras, lalu berlari keluar untuk mengadu pada Jordi.Nyonya Windi mengejarnya dari belakang, tapi gagal.Setelah mengetahui hal ini, Jordi tertawa terbahak-bahak."Istriku! Lain kali kamu tidak boleh tertangkap basah oleh Nabila lagi.""Nabila, kamu melakukannya dengan baik!"Setelah menerima pengakuan dan pujian atas perbuatannya, Nabila semakin menjunjung tinggi prinsip ini.Nyonya Windi hanya tersenyum.Akhirnya pada suatu hari Nabila mengirim gurunya sendiri ke penjara.Pada hari itu, Jordi sedang mendiskusikan hal yang penting dengan beberapa mantan bawahannya. Mereka membawa beberapa senjata yang baru saja dirakit dan meminta Jordi untuk melihat apakah mereka bisa melawan musuh di luar perbatasan utara atau tidak.Saat mereka sedang mendiskusikan hal ini, Nabila muncul bersama sekelompok tentara, lalu menuduh mereka diam-diam menyimpan senjata.Sejak hari itu masalah terus bermu
Nyonya Windi akan selalu mengingat pertemuan pertamanya dengan Nabila.Pada saat itu sudah memasuki musim semi setelah melewati musim dingin yang keras.Nyonya Windi bangun pagi-pagi sekali, dia berencana pergi ke gerbang kota untuk menyambut suaminya setelah membantu Joka berpakaian.Joka yang masih berusia dua tahun terlihat sangat senang.Ini pasti karena dia mengetahui ayahnya akan kembali.Saat mereka hendak keluar, seorang pelayan berlari dengan tergesa-gesa."Nyonya! Jenderal sudah kembali!"Nyonya Windi segera menggendong Joka, lalu menyambut Jordi sambil tersenyum."Suamiku ...."Hanya saja, ekspresi Nyonya Windi langsung memasam saat melihat orang yang datang.Pria yang biasanya hidup dengan hemat, mengenakan jubah bulu rubah sambil menggendong bayi.Dia melindungi bayi itu dengan hati-hati agar tidak terkena angin dingin."Windi ...." Jordi tersenyum dengan polos.Senyuman hangat di wajah Nyonya Windi langsung menghilang, dia mencibir."Jordi! Setelah setahun kamu pergi, kam







