Share

Makan Siang bersama Devan

[Ingat Zahra! Kamu masih Istriku!]

Aku tersenyum membaca pesan dari Mas Dewa. Pesan yang tersirat penuh penekanan dan emosi yang memuncak.

Dari sudut mataku, nampak Mas Dewa mengikuti aku dan Devan hingga ke lobby. Devan membukakan pintu mobil untukku. Kami duduk berdua di kursi belakang. Dari balik kaca mobil ini aku bisa melihat wajah Mas Dewa berubah menjadi merah padam, rahangnya mengeras dan kedua tangannya mengepal.

Rasanya sangat puas membuat suamiku itu marah. Agar dia tahu seperti apa rasanya dikhianati. Bagaimana rasanya jika disakiti. Aku tak pernah mengatakan padanya seperti apa rasanya. Tapi aku menyampaikannya dengan caraku.

"Ada apa, Zahra? Kenapa senyum-senyum?"

Spontan aku menoleh pada Devan yang ternyata memperhatikanku sejak tadi.

"Eh, tidak, tidak apa-apa. Karyawan di kantormu ramah-ramah," jawabku.

Devan terkekeh. Sepertinya dia tahu bahwa itu bukan jawaban sebenarnya.

"Bagaiman dengan Dewa? Apa dia memperlakukanmu dengan baik?"

"Oh, baik. Baik, kok."

"S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Teh Mimin
sampai disini ceritanya masih mirip dengan balada serani-arif, yuyun-dan siapa tu suaminya sampe dah lupa namanya saking muter² jauh banget...
goodnovel comment avatar
Ando
dewa oh dewa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status