Share

Bab 161: Deklarasi

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-07-25 00:18:03
Dewangga tidak langsung menjawab. Namun, raut wajahnya tampak ragu.

“Media udah standby. Beberapa mungkin belum tahu wajah kamu secara langsung,” kata Dewangga akhirnya, kini berdiri sedikit di depan, setengah menghalangi langkah Isvara. “Kalau kamu muncul di sana, kemungkinan besar mereka bakal makin gaduh. Fotomu bisa tersebar sebelum Mas Al sempat buka suara.”

Isvara terdiam. Benar juga. Dia tidak pernah muncul ke publik sebagai istri Alvano. Kalau tiba-tiba dia terekam kamera hari ini … semuanya bisa berubah. Lagi pula, dia belum tahu apa rencana suaminya.

“Tunggu di taman aja ya,” kata Dewangga, lebih lembut. “Itu yang paling aman. Dekat paviliun, tapi tenang. Nanti aku yang kabari kalau Mas Al sudah selesai.”

Isvara menatap sepupu Alvano itu sebentar. Sebenarnya dia masih ingin bersikeras, tapi suara Dewangga terdengar tulus. Dan logikanya pun sepakat–ini bukan waktu yang tepat untuk gegabah.

“Oke,” ucap Isvara pelan. “Tapi nanti kamu kabarin ya kalau ada masalah?.”

“Siap, Mbak s
Duvessa

Udah bisa benapas lega kan sekarang :)

| 32
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (18)
goodnovel comment avatar
Duvessa
biasanya aku up tengah malam, tunggu ya kak :)
goodnovel comment avatar
Duvessa
makin cinta sama Mas Al :)
goodnovel comment avatar
Duvessa
nanti tengah malam aku up lagi ya :)
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 163: Penyebar Video

    Alvano mengangkat alis. “Apa?”“Hairpin aku. Bisa tolong bukain?” pinta Isvara.“Dengan senang hati, Nyonya Narendra.” Alvano tersenyum, bangkit, dan berjalan mendekat. Pria itu kini berdiri di belakang Isvara. Tangannya sempat terangkat, hendak langsung melepas jepit rambut kecil berlapis perak itu, tapi urung.Sebagai gantinya, Alvano menunduk lebih dekat, lalu tanpa peringatan, mengecup pelan ceruk leher Isvara yang terbuka.Ciumannya bukan sekadar iseng. Ada ketulusan yang dibungkus keusilan kecil. Namun, cukup membuat bulu kuduk Isvara meremang.“Van …,” tegur Isvara setengah berbisik. Tubuhnya refleks menegang sesaat.“Hm?” sahut Alvano dari belakang, sambil senyam-senyum. “Kan tadi kamu minta tolong bukain hairpin. Aku bantu ... sekaligus kasih bonus.”Isvara menghela napas, berusaha menahan tawa. “Kalau kayak gini caranya, besok-besok aku buka sendiri aja.”“Sayang banget. Padahal ini bagian favoritku,” balas Alvano sambil mulai melepas jepit rambut perak itu dengan hati-hati

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 162: Rumah Opa

    Konferensi pers berakhir, begitu pula dengan pesta ulang tahun Giri. Musik tradisional yang sejak sore mengalun lembut kini telah dihentikan. Tinggal suara pelayan yang membereskan meja-meja panjang dan obrolan kecil dari keluarga yang mulai masuk ke kamar masing-masing.Rumah Giri yang bergaya kolonial itu malam ini benar-benar terasa seperti vila keluarga kerajaan. Ramai, hangat, dan penuh jejak tawa yang masih menggantung di sepanjang lorong-lorong panjangnya.Dewangga berjalan pelan di sisi Isvara, melewati koridor timur yang sunyi menuju area kamar tamu. Ya, Isvara memutuskan untuk menginap malam ini. Karena seluruh keluarga pun begitu.Langkah mereka melambat saat tiba di depan sebuah pintu kayu berukir klasik. Cahaya lampu gantung di lorong memantul hangat di permukaan lantai marmer yang mengilat.“Ayo masuk, Ra,” ujar Dewangga, memberi isyarat halus pada pelayan yang berjaga tak jauh dari sana untuk membuka pintu. “Nanti ada staf yang bawain pakaian ganti, peralatan mandi, se

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 161: Deklarasi

    Dewangga tidak langsung menjawab. Namun, raut wajahnya tampak ragu.“Media udah standby. Beberapa mungkin belum tahu wajah kamu secara langsung,” kata Dewangga akhirnya, kini berdiri sedikit di depan, setengah menghalangi langkah Isvara. “Kalau kamu muncul di sana, kemungkinan besar mereka bakal makin gaduh. Fotomu bisa tersebar sebelum Mas Al sempat buka suara.”Isvara terdiam. Benar juga. Dia tidak pernah muncul ke publik sebagai istri Alvano. Kalau tiba-tiba dia terekam kamera hari ini … semuanya bisa berubah. Lagi pula, dia belum tahu apa rencana suaminya.“Tunggu di taman aja ya,” kata Dewangga, lebih lembut. “Itu yang paling aman. Dekat paviliun, tapi tenang. Nanti aku yang kabari kalau Mas Al sudah selesai.”Isvara menatap sepupu Alvano itu sebentar. Sebenarnya dia masih ingin bersikeras, tapi suara Dewangga terdengar tulus. Dan logikanya pun sepakat–ini bukan waktu yang tepat untuk gegabah.“Oke,” ucap Isvara pelan. “Tapi nanti kamu kabarin ya kalau ada masalah?.”“Siap, Mbak s

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 160: Gara-Gara Skandal

    “Hey everyone!” sapa Aruna ceria, melangkah anggun ke arah mereka seperti sedang berjalan di atas runway.Dewangga refleks membuang muka ke arah lain. Alvano hanya mendengus, tidak berniat membalas sapaan itu. Jelas sekali pria itu masih kesal karena kejadian malam sebelumnya. Mahadera cepat-cepat mundur, beralasan ingin mencari minuman. Sangat terlihat, dia sengaja menghindari konfrontasi.“Ayo, Cantik. Kita makan dulu, sekalian aku juga mau cari Jefri,” bisik Alvano, menggamit tangan Isvara, hendak mengajaknya pergi.“Tunggu,” sela Aruna sambil menahan lengan Isvara. “Mbak Isvara, nemenin aku sebentar ya?”Alvano langsung berbalik, siap menolak, tapi Isvara memberi isyarat halus dengan sentuhan di lengannya. Sebuah kode agar Alvano membiarkannya. Tatapan mereka bertemu sebentar, dan Alvano akhirnya mengangguk pelan, menyerah, lalu pergi meninggalkan mereka dengan langkah berat.Kini, hanya Isvara, Dewangga, dan Aruna yang masih berdiri di situ.Suasana hening beberapa detik. Tegang,

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 159: Jam, Jodoh, dan Jabatan

    Aula tempat acara ulang tahun Giri digelar begitu megah. Penuh kemewahan yang disamarkan dalam balutan tradisi. Lantainya marmer hitam mengilat, karpet merah keemasan terbentang sampai ke pelaminan khusus tempat Giri nanti akan duduk. Nuansanya tradisional, tapi aroma uangnya menyengat sekali.Para tamu mengenakan busana adat terbaik mereka. Kebaya sutra, beskap bordir, batik tulis. Semuanya seperti hasil karya desainer pribadi, bukan beli jadi di butik biasa. Musik gamelan mengalun pelan dari sisi panggung, dimainkan oleh pemusik profesional yang wajahnya lebih mirip profesor seni daripada pengamen jalanan.Di antara keramaian itu, Jefri muncul dari sisi kanan ruangan. Dia melangkah cepat dan tenang, menembus kerumunan para tamu yang sibuk bersalaman dan berfoto.“Permisi, Pak,” ucap Jefri begitu sampai di sisi Alvano. Dia membawa sebuah kotak kayu berukir, tampak berat dan eksklusif.Alvano mengangguk. “Terima kasih, Jef.”Lalu Jefri pun berlalu.Isvara menatap kotak itu. Dia tidak

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 158: Yang Terluka, Tapi Tegak

    Beberapa detik sunyi. Bahkan napas pun seakan tertahan.Alvano menoleh cepat ke arah istrinya. “Kamu kenal Opa?”Isvara membuka mulut, masih tampak terkejut. “Iya, Van.”Mata Giri menyipit sedikit, lalu seketika tawa kecil keluar dari mulutnya. “Iya, iya. Kau gadis penyelamatku waktu itu.”Giri menoleh ke Alvano, wajahnya kini penuh makna. “Dan ternyata kamu mencuri gadis yang tadinya ingin kujodohkan dengan sepupumu, Dewangga.”Kepala Marina dan Atma sontak menoleh ke arah Isvara. Ekspresi mereka antara syok dan bingung.Tunggu dulu ... Dewangga itu sepupu Alvano?Isvara sendiri tertegun. Dia tidak melihat pria itu saat para sepupu Alvano menyambutnya di depan rumah.Alvano masih diam. Kaget dan bingung jelas terlihat dari raut wajahnya. “Opa, jadi kalian pernah bertemu?” tanya Alvano masih saja penasaran.“Lebih dari sekali,” sahut Opa Giri ringan. Lalu menatap ke arah Isvara sambil mengangguk puas. “Dan waktu itu aku sudah suka dengan gadis ini. Sigap, sopan. Tidak menyangka ternya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status