Share

Bab 11

Akhirnya Kumenemukanmu

"Sudah, Papa. Kita berangkat?" tanya Adinda yang suaranya juga dibuat seperi anak-anak.

"Ya sudah buruan pamit sama Mama dan yang lainnya."

Tanpa permisi lelaki berkaus polo warna cokelat itu berlalu begitu saja. Adinda pun turut kekuar bersama Kiaa dalam gendongannya. Sedang aku mengekor di belakangnya sambil menarik koper Kiaa juga menenteng tas bawaanku.

Bu Maria dan Dimas sudah menunggu di teras. Keduanya menunjukkan raut wajah sedih melepas kepergian Kiaa dari rumah mereka.

"Hati-hati ya, Sayang, cucu Nenek," ujar Bu Maria sambil menciumi pipi Kiaa.

"Kapan-kapan Om juga mau main ke rumah Kiaa, biar ketemu sama embak berhijab yang cantik jelita," goda Dimas sambil melirik ke arahku.

Ah lelaki muda ini terlalu genit. Sungguh berbeda dengan sang kakak yang berwibawa. Aku menunduk sambil menahan senyum. Bukan karena ada yang lucu, hanya saja aku bersyukur pernah menaruh rasa pada kakaknya yang lebih baik dari adiknya, kelihatannya.

Kepalaku kemudian mendongak,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status