Share

Bab 12

Akhirnya Kumenemukanmu

"Maaf," ucapnya setelah aku menarik tanganku dari bawah tangannya.

Aku mengangguk cepat. Ada sebuah rasa yang menjalar dari tanganku ke seluruh sendi-sendi dalam tubuhku setelah merasakan sentuhannya. Hanya sentuhan biasa, bukan sentuhan dengan rasa tapi sudah membuat kepalaku terasa ada yang berjalan lambat.

Kami terdiam beberapa saat. Bergulat dengan isi pikiran masing-masing.

"Kamu masuk saja, biar aku yang ambil," ucapnya tanpa melihatku. Tangan kokoh itu dengan cepat membuka pintu mobil bagian belakang.

Aku lantas masuk ke rumah baru Mas Risky dengan hati tak menentu. Seharusnya tadi aku tersenyum atau membalas menyentuh tangannya karena respon dia hanya diam tanpa berucap apapun sebelum aku menarik tanganku. Setidaknya itu satu kemajuan dari perubahan sikapnya.

Adakah yang harus disyukuri dari semua ini?

Suara tangis Kiaa membuatku tersadar bahwa lelaki yang tadi mneyentuh tanganku adalah suami orang. Astagfirullah hal adzim.

Aku memukul kepalaku menggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status