Share

48. Kehamilan Dewi

Bab 48

Beberapa Minggu berlalu setelah berlibur.

"Bu, kenapa ibu senyum-senyum sendiri?" tanya Aryan dengan polosnya.

Aku tersenyum menanggapi ocehan si kecil. "Iya, nak. Ibu lagi bahagia, bentar lagi kamu mau punya adek bayi," ucapku kemudian.

"Waah benar kah, Bu? Aryan mau punya adik lagi?" tanyanya dengan polos.

Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Aryan ikut senang kalau ibu senang, ibu jangan nangis lagi ya. Asyiik, Aryan mau punya adik lagi," ucapnya lagi dengan sumringah. Aryan lalu mengecup pipiku.

"Ibu jangan sakit ya, Bu. Aryan gak mau kehilangan adik lagi," kata Aryan masih dengan nada polosnya. Ucapanmu menggetarkan hati ibu, nak.

"Wah, ada apa nih kalian berdua? Kok kelihatannya senang begitu?" tanya Mas Aris saat menghampiri kami.

"Pak, Aryan mau punya dedek bayi..." jawab bocah kecil itu sambil tersenyum.

Mas Aris beralih memandangku lalu tersenyum.

"Wah sepertinya bakalan rame lagi nih, kita nambah anggota baru," sahut Mas Aris sambil sesekali melirik menggodaku.

"Aryaa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status