Share

Perkara ATM

Mataku kian memanas. Hatiku semakin sesak, bagai dihimpit bongkahan batu raksasa. Tak pernah terbayangkan olehku, akan mengalami permasalahan rumah tangga seperti ini. Akankah semuanya berakhir saat ini? Mengingat Mas Haris tetap kekeh mempertahankan egonya.

"Mas harus ambil keputusan. Kalau kamu lebih memilih Ibumu, lebih baik lepaskan aku." Air mata bergulir di pipi.

"Rin, kita bisa memperbaiki semuanya." Kutatap matanya, ada kesungguhan di sana.

"Jangan cuma bicara, aku butuh bukti!"

Mas Haris menghela nafas.

"Bukti apa lagi, aku masih menyayangimu, Rin." Digesernya kursi mendekatiku.

Aku berdecih. Sayang, dia bilang. Apa selama ini yang dilakukan padaku, bukti kasih sayangnya?

"Sayang yang bagaimana, Mas? Selama ini aku tertekan oleh sikapmu dan Ibuk. Kamu lebih sayang Ibuk dan adikmu daripada aku. Bahkan, keuangan yang seharusnya kuatur, malah kamu limpahkan pada Ibuk. Kamu tak mempercayaiku sebagai istri. Rumah tangga kita sudah tidak sehat," ucapku tak tahan lagi. Selama ini,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status