Share

112. Gubuk

Author: cyllachan
last update Last Updated: 2025-12-25 21:00:15

Begitu berat aku meninggalkan Ibu sendiri di kastil. Aku harus pergi lagi. Tetapi ... sepertinya sekarang Ibu jauh lebih tegar. Ia mencium keningku sebelum aku berangkat ke wilayah timur. Aku juga telah mengirim sebuah surat kepada Sofia akan kepergianku. Aku tak berharap ia akan membalas.

Berikutnya kami mendirikan kemah-kemah di wilayah timur. Ini tak lagi membuatku grogi. Aku telah mengecap kematian dan seperti sumpahku sebelumnya, aku akan membinasakan semua yang memberontak kepada Tsar.

Para pemberontak ini tak lagi mendirikan kemah di antah berantah, tetapi mereka telah berani bersembunyi di pemukiman warga. Mau tidak mau, kami pun bergerilya. Sebuah operasi senyap dengan berbaur bersama warga kota atau desa-desa kecil. Mencari informasi dimana perkumpulan mereka berdiri.

Suatu ketika mata-mataku berhasil mendapatkan informasi berharga. Malam-malam sekali, kami pun berangkat. Berbekal pedang dan belati, kami memasuki desa. Ada sebuah rumah terbengkalai di

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Dan Tuan Duke   115. Nyonya Rumah

    Rasa cinta berubah menjadi rasa benci.Masa lalu yang melukaiku seinci demi seinci telah melahirkan sebuah kebencian di dalam diri.Dua tahun telah berlalu semenjak kematian Tsar Alexandr. Tsar yang baru telah dinobatkan, Tsar Nikolai Romanov adalah Tsar baru kami semua di tanah ini. Tentulah agak mengejutkan kami semua, bahwa ternyata Tsar Nikolai cukup cakap dalam memerintah. Kedamaian ini harus membuatku hengkang dari wilayah timur yang kujaga beberapa tahun belakangan.Aku harus kembali ke Ibukota. Sofia masihlah istriku.Kereta kuda menggulirkan rodanya begitu riuh saat tiba di pelataran wastu Sofia. Seperti biasa kulihat para pelayan dan tukang kebun sibuk kesana kemari. Memikul cucian kotor, memotong dedaunan

  • Aku Dan Tuan Duke   114. Tsar

    Setelah segala kejadian yang membuatku sakit hati, kini rasanya semuanya kebas. Aku seperti tak lagi merasakan cinta, merasakan kepedihan, merasa takut atau cemas. Semuanya terasa biasa saja. Mungkin kejadian waktu itu telah membunuhku dari dalam. Aku dan Sergei kini kembali ke wilayah timur. Kami mengamankan pembangunan sebagian di wilayah ini. Sekarang semua orang bisa mulai mendapat air. Minum dan mandi tak susah lagi. Ladang-ladang mulai berkecambah.Entah sudah berapa lama aku menutup rapat-rapat perasaanku yang konyol kepada Sofia. Sofia Korzakov cuma sekedar nama buatku. Tak lebih. Ia cuma istriku karena status. Sofia cuma seorang wanita yang kunikahi karena kepentingan bangsawan. Aku sudah tak peduli lagi dia mau bercumbu dengan siapa, bercinta dengan siapa. Aku masa bodoh.Kelak jika aku melihatnya lagi dengan lelaki lain, aku hanya akan mengerjapkan mata sekali untuk memastikan bahwa itu nyata, kemudian berlalu. Seakan tak ada yang terjadi. Biar. Biarkan saja

  • Aku Dan Tuan Duke   113. Tiga Ksatria

    Dua tahun berlalu.Aku betul-betul menjadi seorang paman. Vera melahirkan anak kembar bernama Maria dan Mikhail. Laki-laki dan perempuan. Itu berita yang betul-betul menyejukkanku di tengah kemelut politik yang kuhadapi. Sofia di sisi lain selalu meminta uang kepadaku jika ia kehabisan. Yah. Setidaknya yang kuberikan lebih hemat jikalau dibandingkan dahulu saat dia suka sekali berpesta pora di rumah kami. Melihat kehidupan Vera dan Stepan yang membuatku iri, sangat iri. Mungkin ... aku juga harus memulai dengan Sofia.Aku tahu pernikahan kami tak sempurna. Tapi mungkin jika kami memiliki seorang anak yang lucu sepertiku dan dirinya, dia bisa jadi berubah. Kami bisa jadi lebih mesra, bisa jadi keluarga betulan.Pemberontakan di wilayah timur saat ini tidak begitu me

  • Aku Dan Tuan Duke   112. Gubuk

    Begitu berat aku meninggalkan Ibu sendiri di kastil. Aku harus pergi lagi. Tetapi ... sepertinya sekarang Ibu jauh lebih tegar. Ia mencium keningku sebelum aku berangkat ke wilayah timur. Aku juga telah mengirim sebuah surat kepada Sofia akan kepergianku. Aku tak berharap ia akan membalas.Berikutnya kami mendirikan kemah-kemah di wilayah timur. Ini tak lagi membuatku grogi. Aku telah mengecap kematian dan seperti sumpahku sebelumnya, aku akan membinasakan semua yang memberontak kepada Tsar.Para pemberontak ini tak lagi mendirikan kemah di antah berantah, tetapi mereka telah berani bersembunyi di pemukiman warga. Mau tidak mau, kami pun bergerilya. Sebuah operasi senyap dengan berbaur bersama warga kota atau desa-desa kecil. Mencari informasi dimana perkumpulan mereka berdiri.Suatu ketika mata-mataku berhasil mendapatkan informasi berharga. Malam-malam sekali, kami pun berangkat. Berbekal pedang dan belati, kami memasuki desa. Ada sebuah rumah terbengkalai di

  • Aku Dan Tuan Duke   111. Berpisah

    Di rumah ini telah minim kedamaian. Setiap hari barang pecah. Pelayan dipukuli. Aku pun tak luput dari amukannya. Bahkan sekarang, jika Sofia sangat marah dan mengancam untuk membunuhi para pelayan, aku yang menghentikan. Pasti berakhir di mana aku dipukuli dengan rotan, punggungku dipecut, dan lain-lain.Para pelayan banyak yang berhenti bekerja untuk kami. Tentu aku memberi mereka pesangon, sekaligus uang tutup mulut agar kabar keburukan perangai Sofia tidak melanda di tanah Dukedom ini. Sofia sering mengadu kepada Ibu, mengatakan bahwa ini salahku. Bahkan ... mungkin dia berkata hal-hal yang tak seharusnya untuk membuat Ibu sedih. Seperti ... menyebutku sebagai pembunuh.Dan kemudian ... Ibu sakit."Dokter ... bagaimana?" tanyaku cemas.Ibu terkulai lemas, matanya terpejam, dan tubuhnya panas, dan ia mengigau.Dokter menghela berat. "Your Grace, Ibu anda mengalami 'demam kambuhan'. Ini ... penyakit yang sedang umum di dataran ini. Beliau akan de

  • Aku Dan Tuan Duke   110. Sofia-ku

    "Alexey ... apa kau sudah bicara lagi dengan Sofia?" Ibu bertanya lirih.Aku masih terus melahap makanan di piringku."Untuk apa? Aku sibuk, Bu. Urusanku bukan cuma dengan Sofia. Aku mendapat perintah dari istana untuk mengirim beberapa prajurit."Ibu mendesah berat. Wajah putih di bawah rambut emas yang tersanggul mulai dalam keriputnya. Beberapa helai di antara gemilang rambut emas itu terdapat uban-uban yang mulai timbul."Tapi dia kan istrimu, Alexey. Prioritaskan Sofia juga."Aku meletakkan pisau dan garpuku hingga berdentang."Ibu, aku sudah memberinya peringatan. Kalau dia memang peduli padaku dan k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status