Short
Aku Dikira Selingkuhan Kakakku

Aku Dikira Selingkuhan Kakakku

Oleh:  ClarissaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
9Bab
3.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kakakku memanggilku sayang dan mentransferku uang. Calon istrinya mengira aku adalah wanita simpanannya. Dia membawa orang-orang ke rumah baru yang kudesain dengan indah. "Masih muda, tapi sudah jadi wanita simpanan. Hari ini, kugantikan orang tuamu mendidikmu!" "Aku akan memposting tindakanmu ini di forum universitas supaya dosen dan teman-temanmu tahu kamu wanita murahan!" Mereka menghancurkan rumah baruku, menarik bajuku. Mereka menggantungkan kartu pelajar di leherku, lalu memotretku. Ketika kakakku datang, matanya memerah. "Beraninya kalian menindas adikku! Kalian sudah bosan hidup ya?"

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Seminggu sebelum ujian, aku datang ke rumah baru kakakku dengan membawa setumpuk buku pelajaran. Lingkungan di sini sangat tenang. Aku ingin belajar dengan giat untuk persiapan ujian.

Beberapa menit setelah aku membaca, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang tergesa-gesa. Kukira tanaman yang kupesan sudah sampai, jadi langsung membuka pintu.

"Semuanya, lihat. Wajah asli si pelakor akhirnya terungkap!"

Begitu pintu dibuka, sebuah ponsel yang dipasang pada tongsis hampir membentur wajahku. Yang memegang tongsis itu adalah seorang gadis bertubuh mungil dengan riasan tebal di wajahnya. Di belakangnya, ada banyak orang.

"Siapa kalian? Sepertinya kalian salah rumah?" tanyaku sambil mengernyit.

Sebelum aku bereaksi, orang-orang itu sudah mendorongku masuk.

"Ternyata ini pelakornya ya? Nggak cantik-cantik amat."

Para wanita itu mengamatiku dengan niat jahat, membuatku merasa sangat tidak nyaman. Hatiku diliputi kegelisahan.

"Kenapa kalian menerobos masuk ke rumah orang? Tolong keluar sekarang juga." Aku yang panik pun ingin mengambil ponsel. Namun, seorang wanita berambut keriting dan bertubuh ramping sontak merebut ponselku.

"Kamu mau minta bantuan? Jangan harap!" Wanita itu memelototiku dengan galak. "Beraninya kamu merebut calon suamiku! Hari ini, aku akan memberimu pelajaran!"

Sebelum aku memahami ucapannya, wajahku sudah ditampar.

"Semuanya, lihat wajah lugu pelakor ini. Pintar sekali dia bersandiwara. Kenapa para pria menyukai wanita seperti ini sih?"

Wanita yang menamparku itu mengelus telapak tangannya sambil meneruskan, "Ngapain pura-pura lagi? Kamu berani bilang kamu nggak kenal Henry? Kamu berani bilang kamu bukan simpanan calon suamiku?"

Henry adalah kakakku. Namun, kenapa mereka menyebutku pelakor? Selama ini, uang yang kupakai adalah uang ibuku.

"Aku kenal Henry. Aku adiknya!" Aku tidak pernah ditampar. Kini, amarahku pun bergejolak karena ditampar tanpa sebab. "Kalau tahu Henry kakakku, cepat angkat kaki dari sini!"

"Dasar nggak tahu malu! Gadis muda seperti kalian paling pintar berpura-pura. Jangan ngaku kakak kalau nggak ada hubungan darah deh!"

Wanita itu menekan wajahku dengan kukunya yang panjang. Aku kesakitan hingga mataku berkaca-kaca, tetapi aku tidak bisa melepaskan cengkeramannya.

"Evelyn, lihat rumah ini. Besar dan indah sekali. Henry baik sekali pada pelakor ini."

Evelyn? Sebuah nama muncul di benakku. Aku mendorong dengan sekuat tenaga. Sambil memegang wajahku, aku bertanya, "Kamu Evelyn, pacar kakakku?"

Begitu mendengarnya, sekelompok orang itu makin murka.

"Kamu sudah tahu Henry punya pacar, tapi masih menggodanya? Nggak tahu malu sekali!"

Tongsis itu kembali diarahkan kepadaku. Aku tahu dia sedang melakukan siaran langsung. Lantaran marah, aku langsung memukul ponselnya hingga jatuh.

"Singkirkan ponselmu. Aku bukan pelakor, Kak ...." Sebelum aku menyelesaikan perkataanku, wanita yang melakukan siaran langsung itu sontak menendang perutku. Aku kesakitan hingga meringkuk.

"Aku adik Henry, adik kandung!" seruku sambil mencengkeram perutku dengan kesal.

Semua orang termangu mendengarnya. Kemudian, mereka semua menatap Evelyn.

"Henry punya adik nggak?"

"Punya," jawab Evelyn dengan ekspresi masam.

"Apa ada kesalahan di sini? Gawat kalau dia benar-benar adik Henry." Orang-orang mulai ragu.

"Dia bohong. Dia bukan adik Henry."
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
9 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status