Share

Bab 47: Kemunculan Bang Teguh

Mas Zildi terdiam cukup lama setelah mendengar penuturanku. Dia menatap diri ini dari ujung kepala hingga kaki, lalu memalingkan wajahnya ke kanan, diam seribu bahasa.

Kulihat tangannya terangkat pelan, ragu-ragu, sebelum kemudian mengusap wajahnya yang layu. Bisa kutebak, bagi Mas Zildi, ini adalah ide paling aneh di dunia.

Siapapun juga akan merasakan hal yang sama. Aku hanyalah orang asing yang ditemuinya kemarin dan sangat tidak mungkin dia akan memberi izin untuk membawa Anggrek bersamaku, sesulit apapun keadaannya di sini.

Sebab itulah, Mas Zildi tidak memberiku jawaban. Dia terus saja diam, memandangi dinding rumah sakit tempatnya dirawat.

“Mas Zildi?” tuntutku.

Setidaknya, dia harus memberiku balasan atas permintaan barusan. Walau pada akhirnya tetap berakhir dengan penolakan.

Sejenak kuabaikan Mas Zildi yang mematung, lalu memandangi wajah Anggrek yang kusut bekas b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status