Share

Bab 48: Kejamnya Bibir Gagah

Aku membawa Anggrek kembali ke rumah sakit tempat Mas Zildi dirawat. Meski perasaanku terus bergejolak berkat pelecehan yang dilakukan Bang Teguh, tetapi kuteguhkan hati agar tidak berimbas pada sikap terhadap Mas Zildi dan Anggrek nantinya.

Gadis kecil yang sedari tadi sibuk menangis ketakutan, kini terlihat lebih stabil dan tenang. Saat menaiki lift pun, Anggrek begitu santai. Dia hanya merapatkan bibir, sesekali menyentuh wajahnya yang kumal dengan tangan, menggaruk pelan meski berulangkali kularang.

Kami tiba di depan pintu tempat dimana Mas Zildi dirawat. Anggrek gegas mendorong daun pintu setelah melihat celah kecil yang tercipta berkat gerakku. Anggrek menerobos cepat, mungkin tidak sabar untuk mandi dan berganti gaun baru yang kubelikan untuknya.

Tak bisa kutahan, bibir ini membentuk lengkungan yang mengalirkan hangat hingga ke hati. Gelagat Anggrek yang begitu menggemaskan, serta sikapnya yang kadang bikin pusing tujuh keliling. Padaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status