Share

Bab 12 Masalah Setelah Pernikahan

Malam ini adalah malam pertama bagi mereka berdua. Chandra memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai Chandra keluar kamar mandi dengan celana pendek dan kaos oblong. Rambut Chandra yang sedikit basah memancarkan pesona yang tidak biasa untuk Cherryl. Ada desiran dalam hati Cherryl. Gegas Cherryl menuju kamar mandi untuk menghilangkan ketegangan di hatinya.

Hampir satu jam Cherryl berada di kamar mandi, Chandra mulai khawatir dengan Cherryl yang berada di dalam kamar mandi. Chandra pun kemudian mengetuk pintu kamar mandi.

"Cher, are u okay?" tanya Chandra.

"I-iya Chan," jawab Cherryl gugup.

"Kok lama banget di dalem, beneran kamu gak apa-apa?" tanya Chandra khawatir.

Cherryl akhirnya membuka pintu kamar mandi seraya berkata "Ehm ..., gini ... Ehm ..., aku datang bulan," jelas Cherryl gugup.

Sedikit kecewa tersirat di wajahnya Chandra, tapi segera ia tutupi. "Yah sudah lain kali masih bisa kan. Sekarang kita istirahat yuk pasti kamu capek kan," ujar Chandra.

Pengantin baru menuju kasur berukuran king size yang bertaburan mawar merah di atasnya. Mereka merebahkan diri melepas lelah setelah seharian melangsungkan pesta pernikahan mereka. Cherryl merasa nyaman berada dalam dekapan Chandra, walaupun sempat merasa ingin membatalkan pernikahannya, tapi jauh dalam hati Cherryl ia terlanjur mencintai Chandra.

Sesaat kemudian Cherryl mulai memejamkan mata, lain halnya dengan Chandra rasa gelisah karena hasratnya sangat tinggi. "Sial ..., gagal acara belah durennya. Mana ini s*nge gak hilang-hilang lagi. Nasib ... nasib ...," batin Chandra sambil mengusap wajahnya. Sejam kemudian akhirnya Chandra pun terlelap setelah berselancar di aplikasi tok-tok untuk mengalihkan pikirannya.

Pagi hari pengantin baru mulai membuka matanya, Cherryl dan Chandra segera mandi dan bersiap untuk sarapan.

"Hari ini kita mau ngapain?" tanya Chandra.

"Kita buka angpau sama buka kado pernikahan yuk. Nanti siang baru kita jalan-jalan ke mall," ujar Cherryl bersemangat.

"Siap bu bos," jawab Chandra terkekeh.

Cherryl dan Chandra jalan menuju lift setelah mengunci pintu kamar terlebih dahulu. Hotel bintang empat dengan nuansa modern membuat hotel ini terasa semakin mewah. Cherryl berjalan di lorong menuju restoran, sambil tak berhenti mengagumi keindahan hotel tersebut.

Setengah jam telah berlalu akhirnya mereka pun selesai sarapan. Cherryl dan Chandra menuju kamarnya untuk segera membuka kado pernikahan dan amplop yang mereka dapat saat pesta kemarin. Tumpukan kado terlihat di sudut kamar, Cherryl dan Chandra mulai membuka kado tersebut satu persatu. Setelah selesai puas membuka semua kado tersebut, mereka mulai membuka amplop dari tamu undangan dan mulai mengitungnya.

Aktivitas mereka sejenak terhenti karena mama Mike telepon.

["Halo Chan.. kalian lagi apa? Maaf yah mama ganggu kalian,"] ujar mama.

["Engga papa kok ma, ada apa ma?"] tanya Chandra.

["Ini tadi mama di telpon sama Tante Lusi, dia nanyain kapan pelunasan kateringnya?"] ujar mama.

["Lho katanya bisa 3 bulan ma, kok sekarang sudah di tagih?"] potong Cherryl karena telepon mama Mike di loadspeaker oleh Chandra.

["E-eh ..., iya Cher, gak tau ini Tante Lusi nih,"] ujar mama kaget.

["Berapa sisanya ma?"] tanya Cherryl.

["Katanya sisa seratus sembilan puluh enam juta. Yah sudah nanti kabarin mama kalau sudah tranfer yah,"] lanjut mama seraya memutuskan telepon.

Cherryl agak kaget dengan angka tersebut, merasa keheranan mengapa jumlahnya bisa sebesar itu. Cherryl tidak mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh Chandra.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status