Home / Rumah Tangga / Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu / Bab 12 Masalah Setelah Pernikahan

Share

Bab 12 Masalah Setelah Pernikahan

Author: Twinny_star
last update Huling Na-update: 2022-11-12 01:29:45

Malam ini adalah malam pertama bagi mereka berdua. Chandra memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai Chandra keluar kamar mandi dengan celana pendek dan kaos oblong. Rambut Chandra yang sedikit basah memancarkan pesona yang tidak biasa untuk Cherryl. Ada desiran dalam hati Cherryl. Gegas Cherryl menuju kamar mandi untuk menghilangkan ketegangan di hatinya.

Hampir satu jam Cherryl berada di kamar mandi, Chandra mulai khawatir dengan Cherryl yang berada di dalam kamar mandi. Chandra pun kemudian mengetuk pintu kamar mandi.

"Cher, are u okay?" tanya Chandra.

"I-iya Chan," jawab Cherryl gugup.

"Kok lama banget di dalem, beneran kamu gak apa-apa?" tanya Chandra khawatir.

Cherryl akhirnya membuka pintu kamar mandi seraya berkata "Ehm ..., gini ... Ehm ..., aku datang bulan," jelas Cherryl gugup.

Sedikit kecewa tersirat di wajahnya Chandra, tapi segera ia tutupi. "Yah sudah lain kali masih bisa kan. Sekarang kita istirahat yuk pasti kamu capek kan," ujar Chandra.

Pengantin baru menuju kasur berukuran king size yang bertaburan mawar merah di atasnya. Mereka merebahkan diri melepas lelah setelah seharian melangsungkan pesta pernikahan mereka. Cherryl merasa nyaman berada dalam dekapan Chandra, walaupun sempat merasa ingin membatalkan pernikahannya, tapi jauh dalam hati Cherryl ia terlanjur mencintai Chandra.

Sesaat kemudian Cherryl mulai memejamkan mata, lain halnya dengan Chandra rasa gelisah karena hasratnya sangat tinggi. "Sial ..., gagal acara belah durennya. Mana ini s*nge gak hilang-hilang lagi. Nasib ... nasib ...," batin Chandra sambil mengusap wajahnya. Sejam kemudian akhirnya Chandra pun terlelap setelah berselancar di aplikasi tok-tok untuk mengalihkan pikirannya.

Pagi hari pengantin baru mulai membuka matanya, Cherryl dan Chandra segera mandi dan bersiap untuk sarapan.

"Hari ini kita mau ngapain?" tanya Chandra.

"Kita buka angpau sama buka kado pernikahan yuk. Nanti siang baru kita jalan-jalan ke mall," ujar Cherryl bersemangat.

"Siap bu bos," jawab Chandra terkekeh.

Cherryl dan Chandra jalan menuju lift setelah mengunci pintu kamar terlebih dahulu. Hotel bintang empat dengan nuansa modern membuat hotel ini terasa semakin mewah. Cherryl berjalan di lorong menuju restoran, sambil tak berhenti mengagumi keindahan hotel tersebut.

Setengah jam telah berlalu akhirnya mereka pun selesai sarapan. Cherryl dan Chandra menuju kamarnya untuk segera membuka kado pernikahan dan amplop yang mereka dapat saat pesta kemarin. Tumpukan kado terlihat di sudut kamar, Cherryl dan Chandra mulai membuka kado tersebut satu persatu. Setelah selesai puas membuka semua kado tersebut, mereka mulai membuka amplop dari tamu undangan dan mulai mengitungnya.

Aktivitas mereka sejenak terhenti karena mama Mike telepon.

["Halo Chan.. kalian lagi apa? Maaf yah mama ganggu kalian,"] ujar mama.

["Engga papa kok ma, ada apa ma?"] tanya Chandra.

["Ini tadi mama di telpon sama Tante Lusi, dia nanyain kapan pelunasan kateringnya?"] ujar mama.

["Lho katanya bisa 3 bulan ma, kok sekarang sudah di tagih?"] potong Cherryl karena telepon mama Mike di loadspeaker oleh Chandra.

["E-eh ..., iya Cher, gak tau ini Tante Lusi nih,"] ujar mama kaget.

["Berapa sisanya ma?"] tanya Cherryl.

["Katanya sisa seratus sembilan puluh enam juta. Yah sudah nanti kabarin mama kalau sudah tranfer yah,"] lanjut mama seraya memutuskan telepon.

Cherryl agak kaget dengan angka tersebut, merasa keheranan mengapa jumlahnya bisa sebesar itu. Cherryl tidak mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh Chandra.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 32 Mama Yanti Nagih Hutang

    Kring ... kring ... kring ..."Assalamualaikum ma," ucapku."Waalaikumsalam," balas mama."Mama apa kabar? Sehat? Tumben mama telepon, ada sesuatu yang penting?" ujarku."Alhamdulilah mama baik dan sehat. Iya sebenarnya ada yang mama ingin tanyakan sama kamu," jawab mama."Ada apa emangnya ma? Sepertinya penting," tanyaku sedikit khawatir."Ehm .. ini perihal uang yang pernah kalian pinjam tahun lalu, apa kiranya bisa kalian kembalikan? Soalnya mama kebetulan ada perlu, Om Danu sedang butuh bantuan, jadi rencananya uang itu mau mama pakai untuk bantu Om Danu," jelas mama.Deg ...Sejenak aku hanya terdiam, entah apa yang harus aku katakan kepada mama. Karena sampai saat ini mama tidak tahu kondisi keuangan dan rumah tanggaku. Aku tidak ingin menambah beban pikiran mama. Tapi seandainya aku tidak jujur aku tidak tahu harus mencari alasan apa kepada mama "Cher ..., kamu masih disitukan?" tanya mama."I-iya ma, e-ehm gini ma, nanti aku tanya Chandra dulu gimana, nanti aku kabarin mama l

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 31 Durian Runtuh

    Cherryl kemudian membisikkan sesuatu di telingaku. Seketika mataku membelalak "Apaaaaaa ...., hampir seharga mobil Alya baru??? Kamu gak salah Cher, beli cincin ini mahal banget? Bagusan kamu beli mobil daripada beli cincin," ucapku keheranan."Kan sudah punya kalau mobil," jawab Cherryl."Iya juga sih, cuman tetep aja ngapain kamu beli cincin mahal-mahal. Kalau hilang gimana? Kalau dicuuri gimana?" gerutuku."Yah aku emang suka berlian dan aku juga suka banget sama Blue Safir. Kebetulan di toko perhiasan langganan aku ada cincin itu. Yah sudah aku beli, lagian kebetulan memang ada lebih uang saat itu. Tadi nya aku gak akan pernah mau jual cincin itu karena. kenang-kenang hasil dari kerja aku. Eh ..., malah ketahuan kamu dulu," ujar Cherryl dengan cemberut."Jadi gak iklas nih kasih pinjem cincinya ke aku?" tanyaku."Sebenernya sih gak iklas, cuman yah sudahlah. Tapi beneran kamu ganti yah, ini harta aku satu-satunya, sudah gak ada lagi. Aku gak mau ini juga sampai gak berbekas," ger

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 30 Aku Pinjam dulu Cincin Kamu Yah

    "Yank ... kamu lihat kemeja aku gak yang warna biru?" teriakku."Ada ditumpukan baju kamu di lemari," ujar Cherryl.Aku berencana hari ini akan bertemu dengan salah satu temanku untuk membantuku mencari cangkang sawit. Aku bertekad untuk menjalankan usaha ini walaupun tampaknya Cherryl kurang setuju. Tapi demi kehidupan aku yang lebih baik, aku harus berusaha. Aku sendiri lelah dengan keadaan seperti ini, tidak dapat hang out dengan teman-temanku lagi karena keadaan keuangan lagi kurang baik. Walaupun terkadang mereka suka mentraktirku, tapi kali ini aku sedikit engga daripada harus ribut dengan Cherryl.Aku sedari tadi mencari kemeja kesayanganku berwarna biru. Kala sedang mencari di lemari, aku tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak. Entah kotak apa itu, tapi sepertinya kotak cincin. Rasa penasaranku semakin besar, tanganku mengambil kotak tersebut kemudian membukanya. Aku sedikit takjub kala membuka kotak tersebut, sebuah cincin dengan hiasan batu blue safir dengan untaian berlian di

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 29 Aku Dapet Proyek

    "Yanggggg ..., alhamdulilah aku dapetttt proyekkk join sama temen," teriak Chandra kala memasuki rumah.Chandra setengah berlari mencari istrinya, kemudian memeluknya karena kegirangan. Chandra mendapatkan kesempatan menjalankan sebuah proyek dengan temannya semasa kuliahnya."Yang, aku senang banget. Hendrik temanku waktu kuliah dulu kasih aku proyek" ujar Chandra."Proyek apa?" tanya Cherryl."Ekspor sawit," jelas Chandra."Ekspor sawit??" ujar Cherryl tampak kebingungan."Iya ... Hendrik kan asli orang malaysia. Om nya Hendrik usaha di bidang ekspor cangkang sawit. Selama ini omnya ngejalanin bisnis seputaran Malaysia, karena permintaannya meningkat dia mau cari cangkang sawit dari Indonesia. Jadi Hendrik minta tolong aku untuk bantu cari. Kalau aku terima komisi dari penjualan itu. Kebayangkan uang yang bakal aku dapatin?!" tutur Chandra."Tapi kamu kan gak nguasain bidang itu. Hati-hati loh resikonya. Terus duit darimana buat ongkos perjalanan kamu?" ujar Cherryl mengingatkan."S

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 28 Menyesal, Seandainya

    Tring ... Tring ... Tring ..."Iya halo ma," jawab Cherryl."Kamu apa kabar? Sudah lama kamu gak pernah ke rumah, kamu baik-baik saja kan?" tanya mama Yanti."Baik ma, iya maaf soalnya sekarang banyak di rumah, capek habis beres-beres rumah karena tidak ada pembantu di sini." jawab Cherryl menutupi keadaan rumah tangganya."Kamu lagi ada masalah sayang?" tanya mama."E-engga kok ma," jawb Cherryl gugup."Syukur kalau kamu baik-baik saja," ujar mama."Kenapa ma telepon ada sesuatu?" tanya Cherryl."Selain mama kangen sama kamu, ada yang mau mama tanyain sama kamu. Perihal uang yang kalian pinjam waktu menikah dulu, apa sudah bisa kalian kembalikan? Karena mama ada kepentingan," tanya mama."Huff .... coba aku tanya sama Chandra dulu yah ma, nanti aku kabarin lagi ke mama," ujar Cherryl."Yah sudah kalau begitu, jaga diri baik-baik yah nak. Perasaan mama sudah tidak enak akhir-akhir ini, semoga kamu baik-baik yah. Tapi mama lega sudah dengan suara kamu. Ya sudah kalau begitu mama tutup

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 27 Kenapa Bau Parfum Perempuan?

    Pagi hari menunjukkan pukul 7 pagi, Cherryl terbangun dengan kaget karena semalam ia tertidur di sofa karena kelelahan menunggu sang suami pulang. Cherryl bergegas menuju kamar tidurnya di lantai 2, melihat apakah Chandra sudah pulang ke rumah. Ternyata tenpat tidur mereka masih tampak rapih oertanda Chandra masih belum pulang ke rumah. Cherryl merasa keheranan mengapa Chandra tak kunjung pulang. Cherryl meraih ponselnya mencoba menghubungi Chandra, tapi ternyata ponselnya tidak aktif. Rasa hati ingin menghubungi mama mertuanya menanyakan keberadaan Chandra. Akan tetapi dia urungkan niatnya, karena pasti yang ada sindiran terhadap dirinya sehingga suami pergi dari rumah dan tidak pulang semalam.Cherryl memutuskan untuk mandi, menyegarkan diri dan menenangkan hati dan pikirannya yang sedang panas. "Kamu dimana sih?" gerutu Cherryl dalam hati.Setelah selesai mandi, Cherryl mulai mengerjakan aktivitas hariannya untuk membersihkan rumah, mencuci, menyapu, mengepel hingga memasak. Tapi

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status