Share

Tiga

last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-25 04:22:11

***

Seminggu telah berlalu, sikap yang ditunjukkan Mas Arif semakin berubah. Setiap hari dia berangkat ke kantor lebih awal dan tidak tahu apa alasannya. Namun, hari ini aku ingin menanyakan kenapa dirinya terlihat buru-buru setiap pagi.

“Kenapa kamu terkesan buru-buru, Mas?” tanyaku ingin tahu saat ia menyeruput teh buatanku.

“Mau ngantar Rifa ke sekolah.” Dia menyebutkan nama yamg tak lain adalah anaknya.

“Harus kamu yang ngantar, Mas?”

“Wajar, dong, aku papanya.”

“Tapi sebelumnya bukan kamu yang melakukan tugas ini.”

“Udah, ah, Sayang. Kenapa harus mempermasalahkan hal seperti ini? Kamu nggak akan ngerti apa yang kurasakan.”

“Maksud kamu apa, Mas?”

“Apa kamu bisa merasakan apa yang ada di dalam hatiku saat ini? Mungkin tidak. Rifa adalah anak kandung dan juga darah dagingku, wajar kalau aku sangat menyayanginya.”

“Jadi, kamu berpikir kalau aku nggak akan bisa mengerti perasaan seperti itu karena aku tidak bisa memiliki anak?”

“Kamu ngomongnya, kok, gitu?”

“Aku sangat tahu arah dari pembicaraanmu, Mas.”

“Aku lagi nggak ingin bahas sesuatu yang nggak penting, aku mau berangkat sekarang.”

Sebelum Mas Arif beranjak, seperti biasanya aku mencium punggung tangannya. Namun, hari ini dia melupakan rutinitas yang selalu dilakukan setiap pagi. Dia tidak lagi mendaratkan ciuman di dahiku. Sungguh, hati ini terasa sakit dan pilu.

Perhatian suami yang kucintai benar-benar telah berubah, dia bukan lagi sosok yang berusaha melimpahkan kasih sayang layaknya seorang pasangan terhadap istri. Mas Arif juga kini sering berbicara tanpa memikirkan perasaanku terlebih dahulu.

Hampir setiap hari dia pulang terlambat dari tempat kerja. Dia selalu memberikan alasan bahwa putranya sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang darinya. Setelah kembali dari kantor, dia bilang harus menyempatkan diri untuk bertemu dengan buah hatinya.

Seperti hari ini Mas Arif tiba di rumah setelah Magrib, aku melihat kebahagiaan terpancar di wajahnya. Dia menghempaskan tubuh di atas sofa ruang TV. Aku mendekat dan duduk di samping kanannya dan mencoba menanyakan kenapa dirinya pulang saat di luar sudah gelap.

“Kamu dari mana, Mas?” tanyaku sambil melepaskan dasi dari kerah kemeja yang dikenakan.

“Kamu pasti udah tahu jawabannya, Sayang. Aku mampir ke rumah Alexa.” Dia menyebutkan nama wanita yang tidak ingin kudengar.

“Tapi kenapa sampai selama ini baru pulang?”

“Rifa menahanku untuk tidak pulang cepat, katanya masih kangen sama papanya.” Mas Arif kembali menjadikan anak sebagai alasan.

“Jangan bohong kamu, Mas.”

“Bohong? Apa maksud kamu?”

“Sebenarnya kamu juga ingin selalu bersama ibunya, ‘kan?”

“Akhir-akhir ini kamu sering nuduh aku, ya.”

“Apa salah jika aku cemburu, Mas?”

“Cemburumu nggak berasalan.”

“Jelas sangat beralasan. Bagaimana mungkin aku bisa tenang di rumah saat suamiku sedang bersama wanita masa lalunya di luar sana? Dia juga ibu dari anak hasil hubungan tidak sahnya.”

“Stop! Aku nggak mau kamu bicara seperti itu. Wajar kalau aku menyayanginya, karena dia sudah melahirkan anak untukku.”

“Kamu benar-benar berubah, Mas. Selalu berusaha menyakiti dan melukai perasaanku.”

Mas Arif tidak menghiraukanku, dia beranjak lalu berjalan memasuki kamar meninggalkan aku tanpa sepatah kata pun. Suamiku bukan yang dulu lagi, yang selalu memeluk tubuh ini saat sudah tiba di rumah setelah pulang dari kantor.

Dia sudah berubah menjadi seseorang yang tidak aku kenal. Kasih sayang dan perhatian yang selama ini diberikan telah terlupakan. Mas Arif lebih banyak menghabiskan waktu di luar. Setelah selesai melaksanakan kegiatan rutinitas sertiap hari, dia lebih memilih bersama anak dan wanita masa lalunya.

Saat dia berada di rumah, waktunya juga tersita untuk memandangi layar ponsel miliknya. Kebiasaan kami saling berbincang dan bersenda gurau di ruang TV sudah terabaikan. Mas Arif tidak pernah lagi menceritakan tentang kegiatannya di kantor.

Aku merasa seperti orang asing yang harus hidup bersama laki-laki yang tidak peduli lagi akan kebutuhan yang kudambakan. Mas Arif bertindak seolah-olah kalau aku tidak membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Dia selalu menegaskan bahwa anaknya harus lebih sering bersama sang ayah.

“Tolong ngerti, dong, Sayang. Rifa jauh lebih membutuhkan aku dari siapa pun,” ungkapnya dua hari yang lalu.

“Tapi kamu tidak adil, Mas. Kamu sekarang tidak peduli lagi padaku.”

“Jangan manja, ah.”

“Apa, Mas? Kamu bilang aku manja?Mana janjimu yang ingin berusaha untuk adil. Kenyataannya waktumu lebih banyak untuk wanita masa lalu daripada pasangan halalmu.”

“Aku hanya ingin memberikan kasih sayang untuk anakku. Aku harap kamu bisa ngerti.”

Hampir setiap hari perdebatan terjadi, selalu anak yang dijadikan alasan. Padahal aku tidak tahu apa yang Mas Arif lakukan di luar sana. Bagaimana mungkin aku bisa tenang membiarkan suami yang kucintai harus bertemu dengan cinta pertamanya?

Rasanya tidak percaya jika mereka tetap biasa saja kalau sudah sering bertemu, tidak menutup kemungkinan bahwa rasa yang pernah ada akan hidup kembali. Aku tidak akan mungkin terima jika hal itu benar terjadi. Aku tidak kuat kalau harus berbagi cinta dengan wanita lain yang juga merupakan ibu dari anak Mas Arif.

Aku ingin mengetahui seperti apa wanita yang mampu membuat Mas Arif melakukan hubungan tidak pantas di masa lalu. Padahal saat kami masih berstatus sebagai kekasih, dia tidak pernah menginginkan sesuatu yang terlarang. Dia bahkan berusaha menjaga kehormatanku hingga kami resmi menjadi sepasang suami-istri.

***

Sudah sebulan lamanya aku dan Mas Arif merahasiakan tentang keberadaan wanita masa lalu dan putranya dari keluarga. Pernah suatu hari, dia ingin jujur dan mengatakan kebenaran pada orang tua, tapi aku melarang karena tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Aku harus jujur ke Mama dan juga Papa. Mereka harus tahu kalau aku memiliki anak kandung. Aku juga ingin menyampaikan bahwa Rifa adalah alasan kenapa aku tidak bersedia mengadopsi anak.” Hatiku sakit saat Mas Arif mengutarakan niatnya.

“Tapi aku belum siap, Mas. Aku takut jika orang tuamu memikirkan sesuatu yang tidak kuharapkan.”

“Aku nggak ngerti maksud kamu.”

“Tapi aku mohon jangan sekarang, Mas.”

“Ya, udah … terserah kamu aja.”

Aku tidak tahu apakah Mas Arif mengetahui apa yang ada dalam pikiran saat ini. Aku merasakan sesuatu yang mungkin terjadi jika keluarga mengetahui kebenaran. Aku masih belum nampu untuk berbagi dengan wanita lain. Memikirkannya saja rasanya sangat takut.

Aku tidak sanggup membayangkan nasib ini akan seperti apa kalau kedua mertua mengetahui bahwa mereka memiliki cucu kandung dari wanita lain. Apa yang terjadi selanjutnya padaku? Bagaimana kalau kasih sayang mereka juga akan terbagi seperti Mas Arif. Sungguh, aku tidak kuat jika sampai hal itu terjadi.

Perhatian dan waktu Mas Arif benar-benar sudah tidak adil. Seperti yang ia lakukan hari ini, dia dengan mudahnya memenuhi permintaan wanita itu agar menemani dia dan putranya ke tempat bermain. Mereka berencana menghabiskan waktu akhir pekan ke pantai. Aku tidak mampu berbuat apa-apa karena Mas Arif seperti biasa menjadikan anak sebagai alasan.

Aku tidak menyia-nyiakan waktu tersebut, dengan sengaja diriku akan mengikuti perjalanan mereka tanpa sepengetahuan Mas Arif. Ingin rasanya mengetahui sedekat apa sekarang hubungan yang terjalin antara suamiku dan mantan kekasihnya.

Setelah tiba di tempat tujuan, mata ini terbelalak melihat sesuatu yang tidak kuharapkan. Mas Arif menggandeng tangan wanita itu dengan mesra dan membelai rambutnya. Mereka terlihat seperti pasangan yang sedang bahagia. Aku tidak melihat anak kecil di sekitar mereka.

Aku mengakui bahwa cinta pertama Mas Arif lebih menawan walaupun kenyataannya usianya lebih tua dua tahun dariku. Tubuhnya terlihat menarik dengan wajah berparas cantik. Sekarang aku baru tahu kenapa dulu Mas Arif mengatakan sangat sulit melupakan sang mantan kekasih.

Alexa, nama yang sangat pantas untuk menggambarkan kecantikan yang dimilikinya. Saat ini dengan sengaja sedang bermanja dan menyandarkan kepala di bahu laki-laki yang bukan suaminya. Aku tidak kuat melihat pemandangan yang tidak kuharapkan ini.

Tidak berpikir dua kali, akhirnya aku menghampiri dua insan itu. Mas Arif sangat terkejut melihat keberadaanku, sangat jelas terlihat dari wajahnya. Alexa memandang ke arahku dengan tatapan tidak senang.

“Ternyata ini yang kamu lakukan di belakangku, Mas. Kamu jadikan anak sebagai alasan, ternyata ingin berduaan dengan wanita ini!” Aku menaikkan suara satu oktaf sambil menunjuk ke arah Alexa.

“Dia siapa, Sayang?” tanya Alexa menatap sinis padaku. Aku tidak kuat mendengarkan panggilan yang ditujukan wanita itu pada Mas Arif.

“Dia Aliyah, istriku,” jawab Mas Arif.

“Ooo … ini istri yang tidak mampu memberikan kamu anak.” Aku tidak percaya mendengarkan kalimat yang keluar dari bibir wanita itu.

Mas Arif tidak tinggal diam, dia langsung berpindah lalu meraih tanganku. “Jangan pernah bicara seperti itu pada Aliyah, walau bagaimanapun dia adalah istri pilihanku.” Mas Arif ternyata memberikan pembelaan atas diriku.

Walau terasa sakit karena merasa telah dibohongi oleh Mas Arif, tapi hati ini bahagia mendengarkan pembelaan suamiku. Ternyata laki-laki yang telah menghalalkanku masih tetap ingat bahwa aku adalah wanita yang telah bersedia menjadi istri yang akan selalu mendampingi hidupnya.

=================

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
tolol jadi perempuan !!!!!
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
sadar diri aliyah, kamu g sempurna sekarang. klu g kuat bertahan maka pergi. gimanapun suami mu butuh keturunan. jgn hanya mengingat janji yg lalu, cari kedibukan dan jgn jadi benalu dan ngebabu terus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Hari Bahagia

    ***Dua bulan telah berlalu, hari ini keluarga Arif kembali datang ke rumah orang tua untuk melamarku. Rasanya masih seperti mimpi karena laki-laki itu akhirnya menepati janji untuk meminta diriku kepada Mama dan Papa sebagai wanita yang akan mendampingi hidupnya.Orang tua Arif sudah meminta maaf dari beberapa bulan yang lalu atas kejadian yang terjadi di masa lalu, di mana saat itu umi dari laki-laki itu tidak merestui hubungan kami karena aku tidak mampu mewujudkan harapan mereka untuk melahirkan anak kandung.Abi dan uminya mengaku bersalah karena telah membuat hati ini terasa sakit saat itu. Aku sudah melupakan atas apa yang terjadi. Besarnya cinta yang kurasakan mampu mengalahkan rasa sakit hati yang begitu mendalam. Bagiku, yang terpenting adalah dapat bersatu dengan lelaki impian.“Bagaimana kalau acara pernikahannya kita tentukan bulan depan? Calon mempelai pria sudah ngebet pengen nikah.” Abinya Arif membuatku merasa malu.“Saya setuju aja, Pak. Sepertinya mempelai wanita ju

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Kepergian Arif dan Alexa

    POV Aliyah***Aku tidak pernah menyangka bahwa dua insan yang membuat hati ini merana dan menderita, kini bersimbah darah di hadapanku. Mas Arif dan Alexa terluka karena satu orang yang sama. Dia adalah Danny, ayah dari Rifa. Dia menghujamkan benda tajam ke tubuh wanita dan laki-laki tersebut.Aku menempelkan kepala Mas Arif di pangkuanku. Dia menahan sakit sambil memegang perutnya yang terkena benda tajam milik Danny. Walaupun laki-laki itu pernah menyakiti bahkan mencampakkan diriku, tapi rasanya tidak tega melihatnya kesakitan seperti saat ini.“Ampuni aku, Sayang. Aku sangat kejam karena sudah menyakitimu. Mungkin ini adalah hukuman atas apa yang kulakukan pada wanita baik sepertimu.” Mas Arif mengusap pipiku.“Kamu harus kuat, Mas. Kita ke rumah sakit sekarang.” Aku tidak sanggup melihat keadaan Mas Arif.“Tidak perlu, Sayang. Aku udah nggak kuat, biarkan aku pergi dari pangkuanmu. Aku ingin bersamamu untuk yang terakhir kali. Biarkan aku menatap wajahmu.” Aku tidak kuasa menaha

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Kenyataan yang Terungkap

    POV Alexa***Apa yang kuharapkan akhirnya menjadi kenyataan. Setelah beberapa bulan kemudian, Arif dan Aliyah resmi bercerai. Aku merasa sangat bahagia karena menjadi istri satu-satunya untuk laki-laki itu. Namun, ternyata perceraian mereka tidak membuat Arif sepenuhnya memberikan cintanya untukku.Dia masih saja menceritakan Aliyah saat berdua denganku. Padahal selama ini aku sangat yakin kalau Arif hanya mencintaiku seorang. Oleh karena sikapnya yang masih sulit untuk melupakan sang mantan istri pertamanya, membuatku merasa jenuh jika berada di rumah. Aku akhirnya lebih sering menemui Danny.“Sekarang kamu baru percaya kalau hanya aku laki-laki yang setia mencintaimu.” Danny menggenggam jemariku.“Ternyata aku salah menilai Arif. Aku menyesal telah membuka hati kembali untuknya.” “Makaudnya apa, Sayang? Kamu mencintai laki-laki itu?” Danny terkejut mendengar ucapanku.“Aku minta maaf. Setelah kembali bertemu dengannya, rasa itu kembali tumbuh. Tapi sekarang aku sadar bahwa ternyat

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Balas Dendam

    POV Alexa***Awalnya aku sangat mencintai Arif, kami pernah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selama beberapa tahun. Namun, apa yang telah kami rencanakan akhirnya kandas setelah diriku bertemu dengan Danny, yang merupakan ayah dari anakku. Danny adalah laki-laki yang bekerja di perusahaan orang tuaku kala itu. Pertemuan kami berawal dari saat aku berkunjung ke perusahaan Papa. Dia terlihat lugu dan polos, tidak ada yang menarik dari pria tersebut. Jika dibandingkan dengan Arif, sangat jauh berbeda.Namun, karena perhatian yang diberikan padaku, akhirnya hati ini luluh dan mulai mengagumi sikapnya. Aku pun secara diam-diam menjalin hubungan dengan laki-laki itu tanpa sepengetahuan Arif yang masih berstatus sebagai kekasihku. Ternyata Danny merupakan karyawan kepercayaan Papa.Aku semakin yakin kalau Papa pasti akan menyetui hubunganku dengan Danny, tapi ternyata salah. Laki-laki itu sangat marah setelah mengetahui status yang terjalin dengan Danny kala itu. Akhirnya aku dan

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Pertemuan

    POV Mas Arif (Kota)***Malam telah tiba, aku pun kembali memantau keberadaan Aliyah, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa penghuni rumah itu akan ke luar. Aku mengamati rumah tersebut dari kejauhan supaya tidak ada yang mencurigakan. Aku sengaja menyewa taksi online untuk memudahkan mejalankan rencana ini.Setelah menunggu hampir satu jam, aku melihat satu unit mobil keluar dari pintu gerbang, tapi tidak tahu siapa yang berada di dalam kendaraan roda empat tersebut. Aku melihat ke arah kamar tempat Aliyah melambaikan tangan tadi sore, semuanya gelap, tidak ada penerangan.Aku merasa aneh melihat istana sebesar itu, seperti memberikan kesan yang menyeramkan. Perasaan saat berada di dekat rumah itu terasa aneh, sepi dan hening. Semuanya bak teta-teki yang harus diselesaikan dengan penuh hati-hati. Aku mencoba kembali menemui penjaga rumah tersebut, dia sedikit terkejut melihat keberadaanku. Mungkin dia merasa aneh karena melihatku kembali berdiri di hadapannya. Laki-laki itu menunjukkan t

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Keberadaan Mantan Istri

    POV Mas Arif (Kota)***Aku sudah tiba di kota tempat tinggal Aliyah. Rasanya sudah tidak sabar ingin segera ke rumah suaminya, tapi niat itu aku urungkan. Aku memilih untuk mencari penginapan terlebih dahulu untuk beristirahat sejenak. Sebaiknya terlebih dahulu harus menyusun rencana agar sesuai dengan harapan.Setelah tiba di hotel terdekat dari bandara, aku langsung menghempaskan tubuh. Namun, aku masih sangat penasaran dengan dendam yang diucapkan Kak Radit. Tadi dia belum sempat menjelaskan semuanya karena aku harus buru-buru naik pesawat.Ini adalah saat yang tepat untuk menghubungi kembali mantan kakak iparku. Aku harus menggali informasi lebih lengkap untuk mengetahui apa yang terjadi dalam keluarga Kak Radit. Kenapa kakak sepupu Alexa menikahi Aliyah? Apakah semua ini ada hubungannya dengan rencana dari mantan istri ke duaku?“Assalamu’alaikum, Rif.” Kak Radit memberikan salam dari seberang.“Wa’alaikumsalam, Kak. Maaf, aku nanya tentang dendam yang tadi Kakak ucapkan. Dendam

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status