Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan

Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan

By:  Nova Irene Saputra  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings
37Chapters
18.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Aliyah tidak ikhlas jika harus berbagi suami dengan wanita lain, tetapi dia harus rela demi anak yang diakui sebagai darah daging Arif—suaminya. Sampai kapan kesabaran Aliyah akan tetap bertahan? Kenyataannya, Arif tidak mampu bersikap adil terhadap Aliyah dan Alexa—wanita yang dia yakini telah melahirkan anaknya.

View More
Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Ibook Utami
bagus,, tp masih kurang gregret
2023-08-12 12:27:00
1
user avatar
Enisensi Klara
bagus cerita nya
2023-04-13 14:54:45
1
37 Chapters
Satu
***“Alhamdulillah, aku hamil, Mas,” ucapku bahagia pada Mas Arif, suamiku.“Iya, Sayang? Alhamdulillah. Ternyata kita secepat ini langsung dikasih kepercayaan untuk memiliki momongan.“Aku terharu banget, Mas.”“Terima kasih, Sayang.” Mas Arif memeluk lalu mendaratkan ciuman di dahiku.Aku tidak pernah menyangka bahwa anugerah terbesar dalam hidup ini telah terkabul. Tiga bulan menikah, akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk memiliki momongan. Mas Arif terlihat sangat bahagia mengetahui kehamilanku. Rumah tangga yang baru dibina akan semakin lengkap dengan kehadiran sang buah hati.Mas Arif adalah suami yang sangat aku cintai dan hormati, ia selalu melakukan yang terbaik untukku. Dia juga merupakan pasangan hidup yang penuh dengan keromantisan dan sering memberikan banyak kejutan yang tidak terduga.Keluarganya sangat menyayangiku, bahkan ayah dan ibu mertua sudah menganggapku seperti anak sendiri. Kasih sayang yang mereka berikan sangat tulus hingga diri ini merasa menjadi wanita
Read more
Dua
***Aku belum mampu memejamkan netra mengingat perubahan sikap Mas Arif akhir-akhir ini. Aku masih sangat penasaran dengan apa yang telah membuatnya lebih fokus pada layar gawai berwarna hitam itu. Rasa ingin tahu ini semakin bergejolak saat melihat dia sudah terlelap.Segera kuraih benda bentuk pipih milik Mas Arif. Aku sangat terkejut karena ternyata untuk membuka gawai itu memerlukan kata sandi. Kecurigaan yang kurasakan semakin tidak dapat terelakkan. Sebelumnya Mas Arif tidak pernah menyembunyikan apa pun dariku.Setelah berpikir beberapa menit, aku mencoba memasukkan tanggal lahir Mas Arif, tapi tetap gagal. Berusaha untuk terus mengingat hari istimewa dalam hubungan kami. Tiba-tiba terlintas hari bersatunya cintaku dan dia. Penuh dengan semangat aku menggunakan angka tersebut.Ternyata usahaku berhasil dan layar gawai akhirnya bisa dibuka. Aku mencoba membuka pesan dalam aplikasi berwarna hijau milik Mas Arif. Terdapat nama yang unik pada salah satu pengirim pesan. Tuan Putri,
Read more
Tiga
***Seminggu telah berlalu, sikap yang ditunjukkan Mas Arif semakin berubah. Setiap hari dia berangkat ke kantor lebih awal dan tidak tahu apa alasannya. Namun, hari ini aku ingin menanyakan kenapa dirinya terlihat buru-buru setiap pagi.“Kenapa kamu terkesan buru-buru, Mas?” tanyaku ingin tahu saat ia menyeruput teh buatanku.“Mau ngantar Rifa ke sekolah.” Dia menyebutkan nama yamg tak lain adalah anaknya.“Harus kamu yang ngantar, Mas?”“Wajar, dong, aku papanya.”“Tapi sebelumnya bukan kamu yang melakukan tugas ini.”“Udah, ah, Sayang. Kenapa harus mempermasalahkan hal seperti ini? Kamu nggak akan ngerti apa yang kurasakan.”“Maksud kamu apa, Mas?”“Apa kamu bisa merasakan apa yang ada di dalam hatiku saat ini? Mungkin tidak. Rifa adalah anak kandung dan juga darah dagingku, wajar kalau aku sangat menyayanginya.”“Jadi, kamu berpikir kalau aku nggak akan bisa mengerti perasaan seperti itu karena aku tidak bisa memiliki anak?”“Kamu ngomongnya, kok, gitu?”“Aku sangat tahu arah dari
Read more
Empat
***“Kamu berani bela dia di depan aku, Sayang?” tanya Alexa pada Mas Arif.“Maaf, tapi aku mengatakan yang sebenarnya. Dia istri yang kuinginkan.” Mas Arif dengan tegas kembali mengucapkan kalimat itu.Aku tidak suka dengan panggilan Alexa pada Mas Arif, dia sangat berani. “Kenapa wanita itu memanggilmu dengan sebutan ‘Sayang’, Mas?” tanyaku pada Mas Arif sambil melihat ke arah Alexa.“Apa urusanmu? Dia ayah dari anakku!” Justru Alexa yang menjawab pertanyaanku.“Mana anak yang kamu maksud?” Aku ingin tahu anak yang pernah kulihat di ponsel Mas Arif.“Dia bersama neneknya di rumah.” Hatiku memanas mendengarkan pengakuan perempuan yang ada di depanku.Ternyata suamiku kembali menjadikan anaknya sebagai alasan agar dia dapat berduaan dengan sang mantan kekasih. Sungguh aku tidak mengerti kenapa Mas Arif tega membohongi seorang istri yang jelas-jelas sangat mencintainya hanya demi masa lalu.Rasanya tidak kuasa menahan amarah di depan Mas Arif dan wanita itu, aku melepaskan tangan dari
Read more
Pernikahan Suamiku
*** Hari ini adalah pernikahan kedua untuk laki-laki yang sangat aku cintai dan hormati. Kurang lebih empat tahun yang lalu, aku yang menjadi pengantin wanitanya. Namun, sekarang perempuan lain yang berada di posisi itu. Dia adalah masa lalu suamiku dan juga merupakan ibu dari anaknya. Hati ini sungguh tidak kuat menyaksikan acara pernikahan mereka, aku memilih menenangkan diri di rumah orang tua. Papa dan Mama berusaha menguatkan putri yang sangat mereka sayangi. Sementara, kakak laki-laki tertua di rumah tidak terima dengan apa yang terjadi. “Kenapa kamu tetap bertahan, Al? Apa yang kamu harapkan?" Aku hanya terdiam mendengarkan pertanyaan dari kakakku. Kak Radit adalah anak sulung dari orang tuaku, dia sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki yang sangat tampan. Istrinya bernama Kak Ayu, dan Arya merupakan buah hati tercinta mereka. Sekarang, usianya baru lima tahun, seumuran dengan putra dari Mas Arif bersama Alexa. Kak Radit sengaja berkunjung ke rumah Papa dan Mama
Read more
Mulai Bimbang
*** Waktu sudah menunjukkan pukul 22.50 WIB, tapi Mas Arif belum kunjung pulang. Aku tidak tahu apakah dia akan menginap di rumah istri keduanya atau di istana cinta kami. Padahal tadi laki-laki itu sudah berjanji akan tidur bersamaku malam ini. Aku tidak dapat memejamkan mata karena masih terus menunggu kedatangan suami tercinta. Aku masih tetap berharap bahwa ia akan mengingat janjinya dan berusaha untuk adil antara diriku dan istri kedua. Sudah sepuluh menit berlalu, tapi suami yang kutunggu-tunggu masih belum menunjukkan batang hidungnya. Aku tidak sabar lagi untuk menunggu adanya sebuah kepastian. Aku ingin mendengar langsung dari bibir Mas Arif, kenapa ia tidak berusaha menghubungi istri yang sejak tadi mengharapkannya? Aku meraih benda bentuk pipih milikku dari atas meja rias, lalu mencari nama suami di layar. Segera kutekan tombol telepon berwarna hijau dan terdengar nada bahwa panggilan yang kulakukan ternyata masuk. Sungguh, ini tidak pernah terbayangkan bahwa aku menden
Read more
Mengingat Masa Lalu
*** Aku kembali mengingat kenangan saat pertama kali berkunjung ke rumah nenek. Saat itu liburan kelulusan Sekolah Dasar (SD). Nenek meminta agar aku melanjutkan sekolah di sana, tapi orang tua tidak memberikan izin karena diriki merupakan anak bungsu. Mama mengatakan bahwa beliau tidak sanggup harus tinggal berjauhan dengan putri bungsunya. Padahal aku sangat suka kalau harus menemani kakek dan nenek di kampung. Mereka hanya tinggal berdua semenjak Mama menikah dengan Papa. Kurang lebih sebulan lamanya aku tinggal di rumah wanita yang telah melahirkan Mama. Banyak kenangan yang kudapatkan di sana. Anak-anak yang rumahnya berada tidak jauh dari rumah nenek menjadi sangat akrab denganku. Tidak terkecuali dengan Arif, salah satu teman yang baru kukenal kala itu. Tempat tinggalnya tidak jauh dari masjid yang ada di desa tersebut. Hampir setiap hari kami bertemu, karena dia melaksanakan salat di masjid. Namanya persis seperti laki-laki yang telah menikahiku. Kakek dan nenek selalu rut
Read more
Memilih Pergi
*** Aku beranjak dan meninggalkan taman belakang, sepanjang perjalanan menuju kamar, diriku tidak melihat lagi wujud Mas Arif di ruang TV. Dia benar-benar telah berubah, tidak berusaha mengejar saat aku tadi berlari ke taman belakang. Laki-laki itu tidak tahu bahwa seorang istri dapat luluh apabila suaminya berusaha membujuk dan meminta maaf atas apa yang telah dilakukan. Kembali kumelangkah dan memasuki kamar dan ternyata Mas Arif juga tidak ada. Aku sudah pasrah. Terserah dirinya akan berbuat apa sekarang. Saat ini tetap fokus dengan rencana yang telah terpikirkan, aku mulai membenahi barang-barang yang akan diperlukan di rumah nenek. Sudah tidak sabar rasanya agar segera tiba di rumah yang penuh dengan kenyamanan. Malam telah larut, tapi Mas Arif tidak kunjung pulang, padahal malam ini adalah waktunya tidur di rumah ini. Namun, aku tidak peduli lagi dengan apa yang ingin ia lakukan. Terserah padanya jika memang tidak ingin kembali. Aku berusaha untuk bersikap tenang, dan memejam
Read more
Perasaan Aneh
*** Aku berjalan menuju teras dan sejenak menoleh ke arah belakang. Tidak sengaja netra ini melihat sosok seorang laki-laki sedang mengendarai sepeda motor. Dia juga melirik hingga mata kami saling berpandangan. Sepertinya dia tidak asing bagiku, wajahnya sangat mirip dengan seseorang yang aku kenal. Aku berpikir bahwa itu hanya perasaanku saja, aku kembali melangkah lalu mengetuk pintu rumah Nenek yang tertutup. Hatiku sangat tenang setelah menginjakkan kaki di tempat ini, padahal tadi aku masih merasakan kesedihan yang sangat pilu sebelum sampai. “Assalamu’alaikum.” Aku mengucapkan salam. Tidak menunggu lama, akhirnya terdengar balasan salam dari dalam. Suara itu sudah pasti milik Nenek yang selalu terngiang di telinga. “Wa’alaikumsalam.” Pintu pun terbuka, lalu berdiri sosok wanita yang aku sayangi, beliau adalah perempuan yang telah melahirkan Mama. Aku sangat bangga dan bersyukur memiliki nenek seperti beliau. Tanpa menunggu lama, aku langsung mencium punggung tangan lalu mem
Read more
Ketahuan
*** Kadang cinta itu susah untuk dimengerti, tiba-tiba hadir di saat keadaan tidak memungkinkan. Ketika kita sudah terikat dengan hubungan yang sakral, kenapa perasaan yang menggetarkan hati harus muncul kembali? Ini waktu yang tidak tepat menurutku. Apakah ini yang dirasakan oleh Mas Arif pada cinta masa lalu yang sekarang menjadi pendamping hidupnya? Dia pasti sadar bahwa dirinya sudah memiliki seorang istri, tapi setelah bertemu dengan mantan kekasih, laki-laki itu justru jujur mengatakan bahwa ia masih mencintai perempuan tersebut. Apakah aku harus ikhlas dan memaafkan apa yang telah Mas Arif lakukan setelah hati ini merasa sakit dan menderita? Namun, tindakannya sudah melampaui batas, dia tidak hanya berbagi cinta dan sayang, tapi juga sudah berani melakukan kekerasan. Mungkin jika laki-laki itu tidak betindak kasar dan mampu berbuat adil, aku masih berusaha mencoba untuk ikhlas. Ternyata harapan tidak seindah kenyataan, karena yang terjadi sungguh tidak dapat diterima oleh ak
Read more
DMCA.com Protection Status