Share

Tragedi

“Mas! Bangun!” Aku menggoyangkan baju Gus Azam meski sebenarnya tidak tega.

“Hmmm! Ada apa?” tanya Gus Azam dengan mata yang enggan terbuka.

“Ada suara mencurigakan di luar. Sepertinya ada orang yang sedang mengintip dari jendela.”

Bangunan rumah Gus Azam memang berada di lingkungan pondok, tetapi cukup jauh dengan pondok putri maupun putra. Tengah malam begini tidak mungkin ada santri yang iseng pergi ke Ndalem.

Lampu kamar pun tidak kami matikan, akan terlihat jelas jika ada yang mengintip dari luar. Semenjak melahirkan, aku tidak pernah mematikan lampu. Aku takut ketika tidur menindih tubuh Meyda ataupun terjadi sesuatu dengannya.

“Kamu di sini saja, biar Mas yang lihat.”

“Hati-hati, Mas.”

Aku merasa gusar ketika Gus Azam melangkah pergi ke luar rumah untuk mengecek ada apa sebenarnya. Beberapa hari ini memang hatiku merasa tidak tenang seolah ada orang yang dengan sengaja mengintai kami.

Kulihat Meyda masih terlelap di tengah ranjang. Aku mondar-mandir mirip setrikaan setel
Shofie Widdianto

Setahun nggak update yaaa .... wkwkwkwk maafkeun 🙈

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status