Share

97. Deep Talk 3

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 15:36:50

Kiara merapikan bajunya. Kemudian memandang Manggala yang baru saja terlelap. Sudah pasti kelelahan, nyetir hampir empat jam. Belum lagi aktivitas panas mereka baru saja yang menguras tenaga. Membuat suaminya langsung terlena. Kiara menenungnya untuk beberapa lama. Napas Manggala teratur di dadanya yang bidang. Rahangnya tegas, alisnya tebal. Baru kali ini dia benar-benar berani memperhatikan begitu lekat sosok Manggala Biantara. Selama ini, Kiara terlalu takut berhadapan dengannya. Takut kalau jatuh cinta yang pada akhirnya membuat kembali patah hati.

Lantas setelah pria itu mengungkapkan perasaannya, apa dia sudah berani untuk jatuh hati yang sesungguhnya?

Kiara bergerak pelan, berbaring miring memunggungi suaminya. Tak sengaja kembali teringat bagaimana dinginnya lelaki itu di awal pernikahan mereka. Tatapan penuh rasa kecewa, selalu dilihat Kiara disaat tanpa sengaja memandang matanya.

Rasanya tidak mudah dipercaya. Segampang itu Manggala berpaling dari Nada. Padahal demi wanita
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (36)
goodnovel comment avatar
Camrus Camelia
Belum up ya thor AQ tungguin dr tadi nih
goodnovel comment avatar
Ferinda Yanti
tak pantengi up terus,,,lnjut kak
goodnovel comment avatar
Ina na
bagusssss Manggala gassss terruss smpe beneran jdi Baby biar Kiara gk krmna²... dn si Pecundang Rendra sadar bahwa skrg Kiara ibarat Bulan yg jauh gk bisa di Gapai.. dn si Naga perempuan gk tau malu itu sadar dn tau diri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku di Antara KalianĀ Ā Ā 121. Hati Lelaki 3

    Narendra menumpukan kedua sikunya di ujung lutut seraya menunduk memandangi lantai. Para perawat yang mondar-mandir mengira, dia sangat mencemaskan kondisi istrinya. Sebab hanya dokter tadi dan seorang perawat yang membantu tadi yang tahu kalau dirinya dan Kiara hanya saudara ipar.Saat itu ponsel Narendra berpendar. Manggala menelepon. "Hallo.""Bagaimana, Mas?""Kia, masih diperiksa dokter. Ini masih menunggu. Nanti kukabari," jawab Narendra kemudian menyudahi panggilan karena melihat dokter sudah menyibak tirai yang menutupi brankar pemeriksaan."Pak," panggil dokter pada Narendra. Spontan pria itu berdiri. "Ya, Dok.""Pasien harus opname karena kondisinya sangat lemah. Sebenarnya keluhan seperti ini seringkali terjadi pada wanita dengan kehamilan kembar."Kembar? Narendra kaget. Ibunya memang bilang kalau Kiara sedang mengandung. Namun tidak memberitahu kalau sedang hamil anak kembar. Perasaan Narendra mencelos."Kehamilan kembar menyebabkan produksi hormon HCG meningkatnya lebih

  • Aku di Antara KalianĀ Ā Ā 120. Hati Lelaki 2

    Ketika tengah makan, ponsel Hanan berdering. Pria itu memandang sahabat yang duduk di sebelahnya. "Intan nelepon, Bro. Sepertinya dia sudah mendengar kabar Nada." Setelah memberitahu Manggala, Hanan menerima panggilan itu. Sengaja di aktifkannya loud speaker, biar yang lain mendengar."Halo, In. Ada apa?""Apa bener kabar yang kudengar tentang Nada, Han? Tadi ada teman kita yang ngasih tahu aku. Di grup juga sudah heboh." Suara perempuan di seberang bergetar."Iya, benar. Aku ada di lokasi waktu kejadian itu.""Kamu ada di lokasi? Melihat secara langsung?""Ya. Aku juga punya videonya. Tapi nggak usah kukasih tahu. Kamu pasti juga sudah melihatnya di medsos dan video yang dikirim oleh teman di WAG, kan?"Oh ya, apa kamu perempuan yang menemani Nada datang ke desanya Gala beberapa hari yang lalu, lantas nyebar fitnah itu?""Bu-bukan." Intan gugup."Nggak usah bohong. Kamu ini juga aneh, ngapain tiba-tiba mau saja bantuin rivalmu itu.""Maksudmu apa?" "Jangan kamu kira aku nggak tahu,

  • Aku di Antara KalianĀ Ā Ā 119. Hati Lelaki 1

    AKU DI ANTARA KALIAN- Hati Lelaki "Ada apa, Gala?" Rendra langsung menjawab teleponnya. Semenjak pulang ke rumah, baru kali ini Manggala menelepon kakaknya. Mereka memang sudah biasa berkomunikasi, tapi jika bertemu bertiga dengan sang ayah untuk membahas pekerjaan. Tidak pernah berbicara tentang hal pribadi."Aku minta tolong, Mas. Kiara sakit dan dia perlu ke dokter. Mas, bisa mengantarnya periksa. Langsung ke rumah sakit saja bertemu dokter kandungan." Manggala langsung bicara pada tujuannya. Dia benar-benar ingin sang istri segera mendapatkan penanganan dokter.Narendra masih diam sesaat. Mungkin kaget juga dengan permintaan itu."Kalau Mas Rendra nggak bisa, tolong carikan orang untuk bisa mengantarnya ke rumah sakit. Aku tahu nggak ada driver di Garasi. Di Gudang juga kosong." Manggala tak sabar menunggu jawaban sang kakak."Biar aku yang ngantar. Aku berangkat sekarang," jawab Narendra kemudian mematikan panggilan. Setelah itu Manggala langsung menghubungi istrinya. "Ya, Ma

  • Aku di Antara KalianĀ Ā Ā 118. Kena Batunya 3

    "Bro, apa perlu video ini kukirimkan ke WAG alumni?" tanya Hanan pada Manggala."Nggak usah, Nak Hanan," sahut Bu Puri sebelum putranya menjawab. "Nanti mereka akan tahu sendiri. Pasti viral dalam waktu beberapa jam lagi. Nanti kalau ada yang bertanya, baru kamu jawab. Ini juga termasuk aib orang. Nak Hanan, nggak usah ikut menyebarkan. Akan tersebar sendiri itu nanti."Tapi kirimkan video itu ke nomernya Gala. Untuk membersihkan nama baik Gala yang difitnah katanya nggak mau tanggungjawab atas kehamilan Nada, kami memang butuh video itu," lanjut Bu Puri."Sudah dikirimkan ke aku, Bu." Manggala yang menjawab."Iya, Tan. Sudah langsung saya kirim tadi.""Gala, kita cari rumah makan dulu untuk sarapan. Sudah jam berapa ini?" ujar Pak Gatot sambil memandang jam tangannya. "Iya, Yah." Manggala akhirnya membawa mereka ke Rumah Makan Joglo. Yang menyediakan makanan khas Nusantara. Sebab dia tahu kalau ayah dan ibunya tidak suka western food atau seafood. Sukanya mereka ini iwak kali.Suasa

  • Aku di Antara KalianĀ Ā Ā 117. Kena Batunya 2

    "WARGA DI SINI DENGAR YA! INI PEREMPUAN UDAH MEREBUT SUAMI ORANG! DASAR PELACUR!" teriak wanita tadi setelah itu dia menangis.Bu Puri yang berdiri tak jauh dari sana hanya bisa tertegun. "Allahu Akbar. Ya Allah. Ini lebih dari yang saya bayangkan," gumamnya. Tubuh sampai gemetar dan tangan kiri Hanan tak lepas dari genggamannya."Kami tidur dengan perempuan lain, disaat aku sibuk mengurusi bisnis kita." Wanita itu melangkah maju, menunjuk ke arah suaminya. "Kamu lelaki nggak tahu diri, Pah. Aku nggak akan tinggal diam. Aku akan memproses hukum kalian dengan kasus perselingkuhan dan perzinaan.""Kita akan berdamai, Mah. Aku nggak ada niat serius sama dia," bantah lelaki itu tanpa menoleh pada Nada. "Nggak bisa, Mas. Aku hamil anakmu. Kamu harus bertanggungjawab," teriak Nada tidak terima. Dia tidak punya pilihan, selain harus angkat bicara. Harus ada yang mempertanggungjawabkan kehamilannya. Meski dari awal dia hanya ingin bersenang-senang dengan lelaki yang menjadi partner bisnis te

  • Aku di Antara KalianĀ Ā Ā 116. Kena Batunya 1

    AKU DI ANTARA KALIAN - Kena Batunya Bu Puri terkejut melihat lelaki di belakang Nada. Begitu juga dengan Nada sendiri. Sebisa mungkin ia melindungi sosok itu supaya tidak terlihat oleh Bu Puri dan Hanan. Wajahnya pucat dan terlihat kebingungan."Nggak sia-sia saya datang ke sini. Akhirnya saya tahu kebusukanmu. Untungnya anak saya sudah menceraikanmu," ujar Bu Puri menatap tajam pada Nada.Melihat ada orang asing datang, lelaki itu mundur ke belakang. Tentu saja dia tidak ingin berurusan dengan siapapun. Ini hubungan terlarang yang mengancam rumah tangga dan karirnya.Dengan gerakan cepat, Nada sendiri mundur ke belakang dan buru-buru menutup pintu. Membiarkan Bu Puri dan Hanan saling pandang. "Kamu tahu siapa lelaki itu, Han?""Saya nggak tahu, Tan. Sepertinya memang seseorang yang memiliki hubungan rahasia dengan Nada," jawab Hanan berbisik. Manggala yang hendak turun karena khawatir dengan sang ibu, tapi dicegah oleh ayahnya. "Nggak usah turun. Ibumu bisa mengatasinya," kata Pak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status