Share

96. Deep Talk 2

last update Last Updated: 2025-06-06 15:36:36

"Kamu ingin bekerja?" Manggala kaget juga mendengar ucapan istrinya.

"Iya. Kerja dari rumah. Aku seorang desain grafis."

Mereka saling pandang. Manggala baru ingat dengan titel sarjana yang disandang istrinya. Kiara Andriani, S.Ds. Sarjana Desain Grafis.

"Tapi aku butuh biaya besar jika bekerja dari rumah. Mungkin dulu aku salah pilih jurusan. Ayahku ingin aku menjadi perawat seperti Mbak Nayra, atau seorang guru. Namun aku memilih mengambil jurusan lain.

"Impianku dulu supaya bisa bekerja di perusahaan besar. Berkarir setelah lulus kuliah. Tapi takdir berkata lain." Tatapan Kiara lurus pada langit-langit kamar. Teringat cita-citanya yang kandas. Sebab itu Kiara kesulitan bekerja sendiri disaat dirinya sedang terpuruk. Untuk menjadi desain grafis membutuhkan perlengkapan dan perangkat lunak.

Jika bergabung di sebuah perusahaan, perlengkapan bekerja akan disediakan oleh pihak perusahaan. Karena harga peralatan sangat mahal. Itulah beberapa orang yang tidak punya modal sendiri, lebih m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Icha Majhaf
kondisi gini bukan nya dapat bekerja, malah dapat adek si Arsha ha..ha..ha..
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
dah gak bisa nahan ya gala..dah puasa beberapa hari...
goodnovel comment avatar
Adfazha
Gala menebus kesalahan dg berikan Kiara kebebasan namun ttp tau kodratnya sbg istri jg ibu hmm kpn nih Ddnya Arsha launching ya duh Gala makin semangat nih
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aku di Antara Kalian   121. Hati Lelaki 3

    Narendra menumpukan kedua sikunya di ujung lutut seraya menunduk memandangi lantai. Para perawat yang mondar-mandir mengira, dia sangat mencemaskan kondisi istrinya. Sebab hanya dokter tadi dan seorang perawat yang membantu tadi yang tahu kalau dirinya dan Kiara hanya saudara ipar.Saat itu ponsel Narendra berpendar. Manggala menelepon. "Hallo.""Bagaimana, Mas?""Kia, masih diperiksa dokter. Ini masih menunggu. Nanti kukabari," jawab Narendra kemudian menyudahi panggilan karena melihat dokter sudah menyibak tirai yang menutupi brankar pemeriksaan."Pak," panggil dokter pada Narendra. Spontan pria itu berdiri. "Ya, Dok.""Pasien harus opname karena kondisinya sangat lemah. Sebenarnya keluhan seperti ini seringkali terjadi pada wanita dengan kehamilan kembar."Kembar? Narendra kaget. Ibunya memang bilang kalau Kiara sedang mengandung. Namun tidak memberitahu kalau sedang hamil anak kembar. Perasaan Narendra mencelos."Kehamilan kembar menyebabkan produksi hormon HCG meningkatnya lebih

  • Aku di Antara Kalian   120. Hati Lelaki 2

    Ketika tengah makan, ponsel Hanan berdering. Pria itu memandang sahabat yang duduk di sebelahnya. "Intan nelepon, Bro. Sepertinya dia sudah mendengar kabar Nada." Setelah memberitahu Manggala, Hanan menerima panggilan itu. Sengaja di aktifkannya loud speaker, biar yang lain mendengar."Halo, In. Ada apa?""Apa bener kabar yang kudengar tentang Nada, Han? Tadi ada teman kita yang ngasih tahu aku. Di grup juga sudah heboh." Suara perempuan di seberang bergetar."Iya, benar. Aku ada di lokasi waktu kejadian itu.""Kamu ada di lokasi? Melihat secara langsung?""Ya. Aku juga punya videonya. Tapi nggak usah kukasih tahu. Kamu pasti juga sudah melihatnya di medsos dan video yang dikirim oleh teman di WAG, kan?"Oh ya, apa kamu perempuan yang menemani Nada datang ke desanya Gala beberapa hari yang lalu, lantas nyebar fitnah itu?""Bu-bukan." Intan gugup."Nggak usah bohong. Kamu ini juga aneh, ngapain tiba-tiba mau saja bantuin rivalmu itu.""Maksudmu apa?" "Jangan kamu kira aku nggak tahu,

  • Aku di Antara Kalian   119. Hati Lelaki 1

    AKU DI ANTARA KALIAN- Hati Lelaki "Ada apa, Gala?" Rendra langsung menjawab teleponnya. Semenjak pulang ke rumah, baru kali ini Manggala menelepon kakaknya. Mereka memang sudah biasa berkomunikasi, tapi jika bertemu bertiga dengan sang ayah untuk membahas pekerjaan. Tidak pernah berbicara tentang hal pribadi."Aku minta tolong, Mas. Kiara sakit dan dia perlu ke dokter. Mas, bisa mengantarnya periksa. Langsung ke rumah sakit saja bertemu dokter kandungan." Manggala langsung bicara pada tujuannya. Dia benar-benar ingin sang istri segera mendapatkan penanganan dokter.Narendra masih diam sesaat. Mungkin kaget juga dengan permintaan itu."Kalau Mas Rendra nggak bisa, tolong carikan orang untuk bisa mengantarnya ke rumah sakit. Aku tahu nggak ada driver di Garasi. Di Gudang juga kosong." Manggala tak sabar menunggu jawaban sang kakak."Biar aku yang ngantar. Aku berangkat sekarang," jawab Narendra kemudian mematikan panggilan. Setelah itu Manggala langsung menghubungi istrinya. "Ya, Ma

  • Aku di Antara Kalian   118. Kena Batunya 3

    "Bro, apa perlu video ini kukirimkan ke WAG alumni?" tanya Hanan pada Manggala."Nggak usah, Nak Hanan," sahut Bu Puri sebelum putranya menjawab. "Nanti mereka akan tahu sendiri. Pasti viral dalam waktu beberapa jam lagi. Nanti kalau ada yang bertanya, baru kamu jawab. Ini juga termasuk aib orang. Nak Hanan, nggak usah ikut menyebarkan. Akan tersebar sendiri itu nanti."Tapi kirimkan video itu ke nomernya Gala. Untuk membersihkan nama baik Gala yang difitnah katanya nggak mau tanggungjawab atas kehamilan Nada, kami memang butuh video itu," lanjut Bu Puri."Sudah dikirimkan ke aku, Bu." Manggala yang menjawab."Iya, Tan. Sudah langsung saya kirim tadi.""Gala, kita cari rumah makan dulu untuk sarapan. Sudah jam berapa ini?" ujar Pak Gatot sambil memandang jam tangannya. "Iya, Yah." Manggala akhirnya membawa mereka ke Rumah Makan Joglo. Yang menyediakan makanan khas Nusantara. Sebab dia tahu kalau ayah dan ibunya tidak suka western food atau seafood. Sukanya mereka ini iwak kali.Suasa

  • Aku di Antara Kalian   117. Kena Batunya 2

    "WARGA DI SINI DENGAR YA! INI PEREMPUAN UDAH MEREBUT SUAMI ORANG! DASAR PELACUR!" teriak wanita tadi setelah itu dia menangis.Bu Puri yang berdiri tak jauh dari sana hanya bisa tertegun. "Allahu Akbar. Ya Allah. Ini lebih dari yang saya bayangkan," gumamnya. Tubuh sampai gemetar dan tangan kiri Hanan tak lepas dari genggamannya."Kami tidur dengan perempuan lain, disaat aku sibuk mengurusi bisnis kita." Wanita itu melangkah maju, menunjuk ke arah suaminya. "Kamu lelaki nggak tahu diri, Pah. Aku nggak akan tinggal diam. Aku akan memproses hukum kalian dengan kasus perselingkuhan dan perzinaan.""Kita akan berdamai, Mah. Aku nggak ada niat serius sama dia," bantah lelaki itu tanpa menoleh pada Nada. "Nggak bisa, Mas. Aku hamil anakmu. Kamu harus bertanggungjawab," teriak Nada tidak terima. Dia tidak punya pilihan, selain harus angkat bicara. Harus ada yang mempertanggungjawabkan kehamilannya. Meski dari awal dia hanya ingin bersenang-senang dengan lelaki yang menjadi partner bisnis te

  • Aku di Antara Kalian   116. Kena Batunya 1

    AKU DI ANTARA KALIAN - Kena Batunya Bu Puri terkejut melihat lelaki di belakang Nada. Begitu juga dengan Nada sendiri. Sebisa mungkin ia melindungi sosok itu supaya tidak terlihat oleh Bu Puri dan Hanan. Wajahnya pucat dan terlihat kebingungan."Nggak sia-sia saya datang ke sini. Akhirnya saya tahu kebusukanmu. Untungnya anak saya sudah menceraikanmu," ujar Bu Puri menatap tajam pada Nada.Melihat ada orang asing datang, lelaki itu mundur ke belakang. Tentu saja dia tidak ingin berurusan dengan siapapun. Ini hubungan terlarang yang mengancam rumah tangga dan karirnya.Dengan gerakan cepat, Nada sendiri mundur ke belakang dan buru-buru menutup pintu. Membiarkan Bu Puri dan Hanan saling pandang. "Kamu tahu siapa lelaki itu, Han?""Saya nggak tahu, Tan. Sepertinya memang seseorang yang memiliki hubungan rahasia dengan Nada," jawab Hanan berbisik. Manggala yang hendak turun karena khawatir dengan sang ibu, tapi dicegah oleh ayahnya. "Nggak usah turun. Ibumu bisa mengatasinya," kata Pak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status