Share

konspirasi

Penulis: OhmyTwizz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-16 10:54:06

Langit pagi di kediaman klan Ling tampak cerah, tapi suasana di dalam dinding-dindingnya semakin suram. Zhen, Ying, dan Xian duduk di halaman belakang, menikmati sarapan sederhana. Namun, keheningan mereka segera dipecahkan oleh suara langkah-langkah cepat yang datang dari arah aula utama.

“Zhen!” seorang murid klan yang lebih muda berlari ke arahnya. Wajahnya penuh kepanikan.

“Ada apa?” tanya Zhen, meletakkan cangkir tehnya.

“Murid senior Ling Kai menantangmu untuk duel di arena klan. Katanya, jika kau menolak, itu artinya kau mengakui kekalahan dan tidak pantas menjadi murid terkuat generasi ini.”

Ying mendengus. “Ling Kai lagi? Dia belum puas setelah kalah kemarin?”

Xian menggeleng. “Tentu saja tidak. Ini sudah jelas bukan hanya tentang dia. Ada pihak yang mendorongnya untuk terus menekan Zhen.”

Zhen berdiri, matanya dingin. “Baiklah. Kalau dia ingin duel, aku akan datang.”

---

Di arena utama, kerumunan murid sudah berkumpul. Ling Kai berdiri di tengah arena, tubuhnya tampak lebih besar dari sebelumnya, seolah ada energi asing yang mengalir di dalamnya.

“Ling Zhen! Aku sudah menunggumu,” seru Ling Kai dengan suara keras. “Kali ini, aku tidak akan kalah!”

Zhen berjalan ke tengah arena, diiringi oleh Ying dan Xian. Tatapan semua orang tertuju pada mereka.

“Kenapa kau begitu gigih, Ling Kai?” tanya Zhen dengan suara tenang. “Aku tidak punya urusan denganmu.”

Ling Kai menyeringai. “Gigih? Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku lebih pantas dari dirimu! Kau hanyalah bocah yang terlalu dimanjakan oleh keberuntungan.”

“Dan itu membuatmu iri?” tanya Zhen dingin.

Wajah Ling Kai memerah. “Berhenti bicara! Ayo bertarung!”

Zhen menghela napas. “Baiklah. Kalau ini yang kau inginkan.”

---

Ketika pertarungan dimulai, Ling Kai langsung menyerang dengan kekuatan besar. Serangan angin yang biasanya menjadi ciri khasnya kini bercampur dengan energi gelap yang tampak asing.

Wushhh!

Zhen menghindar dengan mudah, tetapi dia segera menyadari ada sesuatu yang salah. Energi Ling Kai terasa tidak alami, bahkan berbahaya.

“Dari mana kau mendapatkan kekuatan ini?” tanya Zhen sambil tetap waspada.

“Tidak perlu tahu!” Ling Kai meluncurkan serangan angin yang lebih kuat, memecahkan batu di sekitarnya. Wushhh!

Zhen melompat ke belakang, matanya mengamati dengan tajam. “Kau bermain dengan sesuatu yang bukan milikmu, Ling Kai. Itu berbahaya.”

Ling Kai tertawa. “Berbahaya? Itu hanya omong kosong! Aku sekarang lebih kuat dari sebelumnya!”

---

Di pinggir arena, Ying mengerutkan kening. “Xian, kau melihat itu? Energi Ling Kai... seperti dicemari.”

Xian mengangguk. “Ini bukan energi murni. Ada sesuatu yang tidak beres.”

“Bagaimana kalau Zhen tidak bisa menang kali ini?” tanya Ying, suaranya penuh kekhawatiran.

“Dia akan menang,” jawab Xian dengan yakin. “Tapi ini mungkin tidak akan mudah.”

---

Zhen akhirnya berhenti menghindar. Dia mengangkat tangan, membentuk pusaran angin yang mengelilingi dirinya. Angin itu tampak lebih cerah, lebih bersih, dan lebih kuat dibandingkan dengan energi gelap milik Ling Kai.

“Kalau begitu, aku akan mengakhirinya sekarang,” kata Zhen.

Wushhh!

Pusaran angin yang diciptakan Zhen melesat ke arah Ling Kai dengan kecepatan tinggi, tetapi Ling Kai memblokirnya dengan mudah.

“Kau pikir itu cukup?” Ling Kai tertawa. “Kekuatanmu tidak ada artinya dibandingkan denganku sekarang!”

Tiba-tiba, Ling Kai mengerahkan energi gelapnya ke dalam serangan angin besar yang melesat ke arah Zhen.

BOOOMM!

Serangan itu menghantam keras, menyebabkan debu dan batu beterbangan. Banyak murid di sekitar arena terkejut dan mundur.

Namun, saat debu menghilang, Zhen masih berdiri di tempatnya, tidak terluka sama sekali. Dia menatap Ling Kai dengan tatapan dingin.

“Sudah cukup,” kata Zhen. “Kekuatan yang kau gunakan itu tidak benar. Dan aku akan mengakhirinya.”

Zhen mengangkat tangannya, menciptakan pusaran angin yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kali ini, energinya bercampur dengan kekuatan petir, elemen lain yang menjadi salah satu dari tujuh elemen yang ia kuasai.

Wushhh!

Angin dan petir bersatu, menciptakan serangan dahsyat yang melesat ke arah Ling Kai.

BOOOMM!

Ling Kai terlempar keras ke belakang, tubuhnya menghantam dinding arena. Energi gelap yang ada di dalam dirinya menghilang, meninggalkan tubuhnya lemah dan terluka.

---

Setelah pertarungan, Ling Wei, salah satu tetua yang mendukung Ling Kai, tampak marah di sudut arena. Dia tahu bahwa rencananya gagal, tetapi dia belum menyerah.

“Ini belum selesai,” bisiknya pada dirinya sendiri. “Zhen akan jatuh, cepat atau lambat.”

---

Di sisi lain, Ying dan Xian berlari mendekati Zhen.

“Kau baik-baik saja?” tanya Ying dengan cemas.

Zhen mengangguk. “Aku baik-baik saja. Tapi Ling Kai... dia telah menggunakan sesuatu yang tidak seharusnya. Kita harus mencari tahu siapa yang memberinya kekuatan itu.”

“Setuju,” kata Xian. “Ini bukan hanya masalah Ling Kai. Ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini.”

Zhen mengangguk. “Kita akan mencari tahu. Tapi untuk saat ini, aku butuh waktu untuk memulihkan diri.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Penaklukan Langit Ketiga

    Zhen melangkah keluar dari Kota Kabut Hitam, meninggalkan jejak perjalanannya yang penuh dengan pertempuran dan pengalaman berharga. Dengan poin kontribusi yang ia kumpulkan, ia telah mendapatkan berbagai sumber daya yang memperkuat kemampuan alkemis dan kultivasinya. Namun, perjalanan ini belum berakhir—justru semakin mendekati puncaknya.Langit Ketiga masih menyimpan banyak misteri. Kota-kota besar, sekte-sekte kuno, dan kekuatan tersembunyi yang belum pernah ia temui menantinya. Namun, satu hal yang paling menarik perhatiannya adalah Kota Suci Alkemis, tempat para alkemis terbaik berkumpul dan tempat legenda tentang Pil Keabadian berasal.Bersama Bai Yue, yang kini selalu berada di sisinya, Zhen menatap cakrawala yang luas.> Bai Yue: "Langit Ketiga begitu luas… Apakah kau siap menaklukkannya?"Zhen (tersenyum tipis): "Aku harus. Tidak ada jalan mundur."---Sementara itu, di dalam Kota Suci Alkemis, para tetua agung sedang membahas peristiwa besar yang akan datang. Ramalan Surgawi

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Pertempuran di Lembah Hitam

    Di bawah sinar bulan yang pucat, Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berdiri dalam kepungan bandit. Sekitar dua puluh orang bersenjata mengepung mereka, dengan Bai Tu—pemimpin mereka—berdiri di tengah, menatap Zhen dengan tatapan penuh rasa percaya diri.> Bai Tu (tertawa kecil): "Aku sudah lama mendengar namamu, Zhen. Kau benar-benar bodoh telah datang ke tempat ini tanpa persiapan."Zhen tetap tenang, memegang Pedang Petir Surgawi dengan erat.> Zhen: "Kau yakin aku tidak datang dengan persiapan?"Bai Tu menyeringai, lalu melambaikan tangannya.> Bai Tu: "Hancurkan mereka!"Para bandit langsung melompat ke depan dengan senjata terangkat.Zhen mengaktifkan Teknik Langkah Petir, tubuhnya berubah menjadi kilatan cahaya biru. Dalam sekejap, ia muncul di belakang salah satu bandit dan menebasnya dengan cepat.Srekk!Darah menyembur saat salah satu bandit jatuh tanpa sempat menyadari apa yang terjadi.> Wen Ling (melompat mundur): "Mereka bukan lawan sembarangan!"Bai Yue mengangkat tangannya, me

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Perjalanan ke Lembah Hitam

    Angin pagi bertiup lembut saat Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berjalan melewati gerbang sekte, memulai perjalanan mereka menuju Lembah Hitam.Lembah Hitam terletak ratusan kilometer dari Sekte Langit Ketiga, di perbatasan wilayah yang dikuasai oleh kelompok bandit terkenal—Serigala Hitam.> Bai Yue (menatap peta): "Jika kita terus berjalan tanpa henti, kita bisa mencapai lembah dalam dua hari."Zhen mengangguk.> Zhen: "Kita tidak tahu seberapa kuat bandit-bandit di sana. Kita harus tetap waspada."Wen Ling tampak sedikit gelisah.> Wen Ling: "Aku mendengar rumor bahwa pemimpin mereka, Bai Tu, dulunya adalah seorang murid dari sekte besar, tapi diusir karena membunuh rekan-rekannya sendiri."Zhen mengangkat alis.> Zhen: "Kalau benar begitu, berarti dia bukan musuh sembarangan."Bai Yue menghela napas.> Bai Yue: "Kita akan mengetahuinya begitu sampai di sana."Tanpa membuang waktu, mereka melanjutkan perjalanan.---Di tengah perjalanan, mereka harus melewati sebuah wilayah bernama Huta

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Keputusan di Kota Kabut Hitam

    Langit di atas Kota Kabut Hitam masih dipenuhi sisa-sisa energi pertempuran. Puing-puing bangunan berserakan, dan beberapa tempat masih dipenuhi asap hitam. Namun, meskipun kota ini baru saja mengalami serangan besar, mereka berhasil bertahan.Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berdiri di tengah reruntuhan, napas mereka masih terengah-engah setelah pertarungan sengit melawan Mo Jian.> Wen Ling (menghela napas): "Dia berhasil kabur... tapi setidaknya kita sudah menghancurkan pasukan iblisnya."Zhen tidak menjawab. Tatapannya masih tajam menatap titik di mana Mo Jian menghilang. Perasaan tidak enak menyelimuti hatinya.> Zhen (dalam hati): "Orang sepertinya tidak akan menyerah begitu saja. Ini pasti belum selesai..."Suara langkah kaki mendekat.Dari sudut jalan, pasukan penjaga kota yang tersisa mulai berdatangan. Salah satu dari mereka adalah seorang pria paruh baya dengan jubah berwarna hitam dan lambang Kota Kabut Hitam di dadanya.> Pria itu: "Aku Jenderal Hu Wei. Siapa kalian? Dan bagai

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Pertarungan Melawan Mo Jian

    Kota Kabut Hitam masih bergema dengan suara pertempuran. Api berkobar di beberapa sudut, dan mayat-mayat berserakan di jalanan. Paviliun Iblis Merah telah membawa kehancuran besar, dan sekarang Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling harus menghadapi pemimpinnya—Mo Jian.Mo Jian berdiri dengan santai di tengah reruntuhan, jubah ungunya berkibar ditiup angin malam. Tatapannya dingin, tetapi senyum di wajahnya menunjukkan rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.> Mo Jian: "Kalian benar-benar berani melawanku? Bahkan tiga orang pun tidak cukup untuk menjatuhkanku."SWOOSH!Tiba-tiba, Bai Yue menghilang dari pandangan! Dalam sekejap, ia sudah muncul di belakang Mo Jian, pedangnya meluncur dengan kecepatan luar biasa!> Bai Yue: "Tebasan Langit Es!"ZRAAAAK!Sebuah gelombang energi es menerjang tubuh Mo Jian, membekukan udara di sekitarnya. Jalanan di bawah kaki mereka berubah menjadi lapisan es, dan suhu turun drastis.Namun, Mo Jian hanya terkekeh.> Mo Jian: "Menarik... tapi tidak cukup."CRACK!Ia

  • Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi   Kembalinya Zhen ke Kota Kabut Hitam

    Zhen, Wen Ling, dan Shen Lao akhirnya meninggalkan reruntuhan Lembah Kegelapan. Mereka melintasi jalur berbatu yang dipenuhi kabut tebal, menuju kembali ke Kota Kabut Hitam. Akar Roh Suci kini berada di tangan Zhen, dan ia tahu bahwa benda ini bisa menjadi harapan terakhir kota yang hampir hancur karena kutukan Bai Yun.> Zhen (dalam hati): "Semoga kita tidak terlambat..."Namun, saat mereka mendekati gerbang kota, mereka dikejutkan oleh pemandangan yang mengerikan. Darah menggenang di jalanan, mayat-mayat para penjaga berserakan di tanah, dan bangunan utama kota tampak terbakar.> Wen Ling: "Tidak… apa yang terjadi di sini?! Baru beberapa hari kita pergi, tapi kota ini sudah jadi seperti neraka!"Shen Lao menghela napas panjang, tatapannya kelam.> Shen Lao: "Sepertinya kita sudah kedatangan tamu tak diundang..."Di tengah kota yang hancur, terlihat sekelompok orang berbaju hitam dengan lambang mata merah di dada mereka. Mereka berdiri di tengah jalan, mengelilingi seorang pria tua y

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status