Share

Anak Angkatku Tak Tahan
Anak Angkatku Tak Tahan
Author: Pelangi

Bab 1

Author: Pelangi
"Ibu, apa boleh aku menjadi kekasihmu?"

Ezra menggenggam tanganku erat. Sorot matanya dipenuhi hasrat ingin memilikiku!

Namaku Fay, usiaku 40 tahun. Aku rajin berolahraga dan merawat tubuh.

Sekarang, meski sudah berumur 40 tahun, tubuhku masih ramping dan berlekuk, payudara ukuran 36E tetap kencang dan berbentuk, kulitku putih bersih dan halus.

Suamiku, Asyer, sukses dalam karier, memiliki perusahaan senilai 600 miliar.

Sedangkan Ezra adalah mahasiswa miskin yang dulu aku bantu. Karena dia pintar dan sopan, aku mengangkatnya sebagai anak angkat.

Setelah lulus kuliah, aku memasukkannya ke perusahaan suamiku dan menjadikannya sekretaris suamiku.

Hari ini, saat aku sedang yoga di rumah, Ezra tiba-tiba datang dan menyatakan ingin menjadikanku wanitanya!

Dia pasti sudah gila!

Karena gugup, gerakanku jadi salah sampai terdengar bunyi krek dari dalam tubuhku.

"Ah!"

Pinggangku terasa nyeri hebat dan keringat dingin langsung mengucur di dahiku.

Tubuhku pun jatuh ke arah Ezra.

"Ibu, Ibu nggak apa-apa?"

Ezra panik melihat kondisiku dan langsung menahan tubuhku.

"Sepertinya pinggangku keseleo."

Aku masih syok. Kejadian barusan benar-benar membuat jantungku nyaris copot. Untung saja Ezra sempat menahan tubuhku.

Begitu sudah tenang, aku baru sadar ada tekanan kuat dari bagian dadaku, rasa kesemutan langsung menjalar ke seluruh tubuhku.

Tangan Ezra yang panas kebetulan menekan titik sensitifku, membuat tubuhku lemas tak bertenaga dan akhirnya jatuh ke pelukannya.

Ezra malah mengira aku sedang meresponsnya. Sorot matanya menunjukkan rasa senang yang tersembunyi.

"Ibu, aku gendong Ibu ke sofa, ya," kata Ezra sambil tersenyum.

"Hmm."

Saat itu wajahku memanas, tubuhku lemah, dan entah kenapa aku malah tidak menolak.

Lengan Ezra sangat kuat. Meski aku menjaga tubuhku tetap ramping, karena aku tinggi dan bentuk tubuhku berisi, berat badanku sudah lewat 50 kg. Namun, Ezra tetap bisa mengangkatku dengan mudah.

Saat mendongak, aku bisa melihat jelas garis rahang Ezra yang tajam dan wajahnya yang tampan.

Saat merasakan tubuh Ezra yang muda dan berotot, mengingat pengakuan dan sikap posesifnya barusan.

Hatiku entah kenapa malah timbul rasa bangga.

Tak kusangka, di usiaku yang sudah tidak muda ini, aku masih disukai oleh cowok semuda dia.

Tepat saat itu, entah Ezra sengaja atau karena khawatir aku terjatuh, aku jelas merasa salah satu tangannya mencengkeram dadaku. Bahkan memerasnya beberapa kali.

"Ah, hmm ...."

Tiba-tiba, seperti ada aliran listrik kuat yang menyusuri tubuhku, membuatku tak bisa menahan diri untuk mengeluarkan desahan pelan.

"Ezra, bisa nggak kamu lepaskan tanganmu dulu?"

Begitu sampai di sisi sofa, aku berkata lirih dengan wajah merah.

Dua kali tekanan dari Ezra tadi benar-benar membuat tubuhku bereaksi kuat.

Suamiku sudah cukup tua dan sibuk dengan pekerjaan, jadi kami sudah lama tidak berhubungan intim. Sekarang, hanya disentuh seperti itu oleh Ezra, aku malah merasa hampir tak sanggup menahannya.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Anak Angkatku Tak Tahan   Bab 8

    Asyer memandangku dengan ekspresi lelah."Nggak masalah."Aku melirik saldo di aplikasi bank milikku. Begitu melihat uang itu sudah masuk, aku langsung masuk ke kamar sebelah dan kembali dengan membawa kartu memori."Kamu sudah buat salinannya, 'kan?"Asyer menerima kartu memori itu dengan raut curiga."Asyer, kamu masih belum sadar juga situasinya sekarang? Sekalipun aku punya salinan, kamu bisa apa?"Aku menatapnya dengan sinis, dalam hati, aku benar-benar muak dengan sifat Asyer.Menghadapi peringatanku yang sejujur itu, ekspresi Asyer berubah, kadang pucat, kadang merah, terlihat sangat tertekan."Fay, besok kita urus perceraian."Tatapannya penuh amarah saat bicara dengan nada sedingin es."Oke, kamu boleh enyah dari sini."Aku menjawab dengan nada dingin, tak menyembunyikan rasa jengkelku.Aku tak ingin bersikap ramah pada Asyer, bahkan tak sudi bersamanya lama-lama.Dengan ekspresi masam, dia memungut pakaiannya, buru-buru memakainya dan melenggang pergi.Setelah beres urusan de

  • Anak Angkatku Tak Tahan   Bab 7

    Lima menit kemudian, efek obatnya benar-benar bekerja. Dua orang itu pun terlibat dalam kejadian yang melampaui batas pertemanan.Pemandangannya terlalu indah untuk aku lihat, jadi aku langsung keluar kamar untuk menenangkan pikiran.Dua jam kemudian, saat aku kembali, aku bertanya pada Ali dan dia memberitahuku kalau kejadian di kamar sebelah sudah selesai."Pergi bangunkan mereka. Suruh pakai baju seadanya."Ekspresi jijik muncul di wajahku yang pucat.Aku sama sekali tidak ingin melihat adegan yang bisa membuat mata rusak."Baik."Ali dan Fino mengangguk, lalu pergi menjalankan tugas.Tadi mereka sempat mengintip sebentar dan sekarang di mata mereka tampak rasa takut.Efek obatnya benar-benar terlalu kuat. Aksi antara Ezra dan Asyer sangat hebat, sampai tubuh Ezra sama sekali tak mampu melawan, terus-menerus didominasi oleh Asyer."Bu Fay, mereka berdua sudah bangun."Fino bicara dengan suara pelan penuh rasa takut."Hmm."Aku mengangguk singkat.Begitu aku melangkah ke kamar sebela

  • Anak Angkatku Tak Tahan   Bab 6

    Kalau cuma aku sendiri, dia masih sempat punya niat kecil. Namun, begitu lihat Ali dan Fino, dia langsung patah semangat.Setengah jam kemudian, Ali dan Fino sudah menyembunyikan semua barang. Aku mengecek peralatan di ruangan sebelah. Semua itu bisa memindahkan gambar dan suara dengan sempurna."Ezra, kamu bisa kasih tahu nomor kamar hotel ke Asyer sekarang. Ingat, jangan macam-macam. Oh, ya, nanti kasih dia minum botol ini. Yang satu lagi aman, tenang saja."Aku menatap Ezra dengan serius sambil menyerahkan dua botol air padanya."Tenang saja, Ibu. Demi uang, aku akan pastikan dia minum air ini."Ezra bersumpah penuh keyakinan."Ezra, kamu harus sadar, satu-satunya yang bisa menyelamatkanmu itu aku. Kalau kamu merusaknya, siap-siap masuk penjara."Nada bicaraku terdengar dingin, penuh tekanan.Sebenarnya, aku agak khawatir dia akan gagal.Namun, aku juga sudah siapkan rencana cadangan."Aku pasti selesaikan tugas ini," jawab Ezra dengan ekspresi waspada.Melihat aku begitu serius lag

  • Anak Angkatku Tak Tahan   Bab 5

    "Oke." Ezra cepat-cepat mengangguk dan menuruti perintahku.Dia langsung mengeluarkan ponsel dan mengetikkan sebuah pesan dengan cepat. Setelah selesai, dia bahkan menunjukkan isi pesannya padaku untuk dikonfirmasi. Baru setelah aku mengangguk, dia mengirimkannya.Meski Ezra menyatakan ingin bekerja sama denganku, ekspresiku tetap tanpa datar. Namun, di dalam hati, aku masih waspada padanya."Serahkan sisa obat itu padaku." Aku tetap dengan ekspresi dingin, memberi perintah."Ibu, obatnya ada di dalam tas." Ezra menunjuk ke arah tas di lantai.Aku menatapnya sejenak, lalu berjalan mengambil tas tersebut.Segera, aku menemukan sebuah botol kecil di dalamnya. Tatapanku seketika menjadi dingin.Inilah benda yang nyaris membuatku kehilangan kendali tadi."Bibi Uut, bisa bantu carikan dua orang yang benar-benar bisa dipercaya?" Setelah berpikir sejenak, aku melangkah ke sisinya dan berbisik pelan."Nyonya Fay, bagaimana kalau dua anak laki-lakiku?" Tatapan Uut tampak serius dan yakin.Selam

  • Anak Angkatku Tak Tahan   Bab 4

    Perasaan nikmat itu membuat Ezra kehilangan kendali dan tertawa puas tanpa merasa bersalah, sampai-sampai dia sama sekali tak sadar bahwa pintu ruang kerja sudah terbuka secara diam-diam.Tiga jam kemudian, seiring efek obat yang mulai menghilang, aku perlahan sadar kembali. Tubuhku mulai gemetar ringan.Aku sempat mengira sudah dirusak oleh Ezra dan air mata nyaris jatuh dari mataku."Nyonya Fay, Nyonya baik-baik saja?"Suara perempuan yang agak serak tiba-tiba terdengar.Aku sangat familier dengan suara itu.Itu suara Uut, ART kami!Aku mengikuti sumber suara, lalu melihat Uut berdiri di sana dengan ekspresi tegang, memegang erat sebuah pisau dapur.Di hadapannya, Ezra berdiri membatu di sudut ruangan, wajahnya pucat pasi. Di lengannya tampak darah yang cukup banyak, bahkan lantai pun juga ternoda.Ternyata, tadi Uut melihat Ezra diam-diam menaruh bubuk putih ke dalam kopi di dapur dan merasa ada yang tidak beres.Saat Ezra naik ke atas, Uut pun mengikutinya diam-diam. Lalu, kebetula

  • Anak Angkatku Tak Tahan   Bab 3

    "Itu jelas nggak bisa! Jangan sampai ada nyawa yang melayang gara-gara ini!"Aku menatap Ezra dengan kaget dan buru-buru menghentikan ide gilanya.Meski begitu, kesetiaan Ezra membuat hatiku terasa hangat.Melihat tekad di wajah Ezra, aku tahu usahaku selama ini tidak sia-sia. Dia memang orang kepercayaanku."Ibu, tenang saja! Masalah ini nggak ada hubungannya sama Ibu. Aku nggak akan menyeret Ibu ke masalah ini."Ezra berkata dengan serius, wajahnya penuh ketegasan."Ezra, jangan bahas ini lagi."Nada bicaraku tetap tegas, menunjukkan ketidaksukaanku.Perasaanku pada Asyer sudah lama hilang. Tidak perlu mengorbankan diri demi hubungan yang sebenarnya sudah hancur.Namun, melihat Asyer yang masih berpura-pura peduli, tiba-tiba muncul keinginan dalam diriku untuk bercerai.Sayangnya, kalau hanya bercerai rasanya terlalu mudah buat Asyer, si brengsek itu!Mataku melirik ke arah Ezra yang muda dan bertenaga.Sebuah rencana perlahan muncul dalam pikiranku."Ibu, aku tadi buru-buru ke sini.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status