Share

17. Sabrina

“Hapuslah foto itu jika kamu masih menganggap Sabia saudaramu.”

Ucapan Papa masih terngiang dikepalaku. Haruskah aku menghapusnya?

Lalu bagaimana dengan Mama?

Aku menarik napas dalam. Ponsel yang ada ditanganku hanya kuputar saja tanpa berniat membuka layarnya.

Papa, Kukuh.

Kedua orang itu sama-sama kecewa terhadapku karena postingan itu. Ku buka akun sosial mediaku. Melihat postingan yang sudah mendapat like puluhan ribu dan komentar dengan jumlah yang tak kalah banyak.

Bahkan, foto itu sudah direpost oleh akun gosip. Ada macam-macam pro dan kontra. Banyak pula komentar positif yang membela Sabia, ada juga yang menghujatnya habis-habisan.

Aku memilih menghapus saja. Urusan Mama, biarkan nanti aku yang mengatasinya. Ku unggah fotoku jaman sekolah.

Cantik dari dulu, kok. Bukan hasil operasi plastik.

Caption itu kutulis di bawah empat foto yang kuunggah. Tak ku lihat lagi komentar yang muncul dinotifikasi aplikasi itu. Aku mengembuskan napas lega, lebih baik memang seperti ini.

“Sabrin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status