Share

09. Harapan

"Aku ingin kita bercerai setelah anak ini lahir."

Arshen membeku untuk beberapa saat, senyumannya berubah, menjadi senyuman kesedihan.

"Apa yang kamu bicarakan, Karina?"

Karina menghembuskan nafas panjang.

"Aku serius."

Arshen terlihat tidak terima. "Jadi kau ingin mempermainkan pernikahan?"

"Ck. Bukan seperti itu.. aku kan sudah bilang tidak ingin menikah, berkali-kali mengatakannya. Kenapa semua orang tidak pernah menghargai keinginanku yang itu sih?!" Karina mengendus, lalu melanjutkan,

"aku sudah berniat membicarakan tentang ini padamu. Aku akan melahirkan anak ini untukmu, dan aku akan pergi. Bukankah yang kau inginkan memang hanya dia? Kau begitu menginginkan anak ini, kan?"

Arshen berpikir, dia terlihat cemas. Arshen tidak pernah menyangka Karina akan memiliki pemikiran seperti ini.

"Tapi kau malah nekat langsung mengaku pada keluargaku, dan kita terpaksa harus menikah dalam waktu dua minggu? Huh, aku memang sempat memiliki bayangan untuk menikah, tapi pernikahan ini benar-bena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status