Share

Garam Dan Telaga

“Hatimu, apakah merasa cinta terhadap calon suamiku?” tanya Fai begitu datarnya, seolah sedang mempersiapkan diri untuk kecewa.

“Sudah jelas, kan? Dari awal aku mengatakan bahwa dia lebih pantas bersanding denganku.”

Aku memilih untuk tak menatap Fai, demi terhindar dari rasa sakit yang tersirat di wajahnya.

“Kupikir kita berbeda,” gumam Fai seraya mengarahkan pandangan ke arah jendela kamar.

“Kita memang berbeda, Fai. Karena kita tak sedarah. Selama hidup ini, hanya ada dua kesamaan yang kita miliki. Pertama, memiliki seorang Ibu yang luar biasa. Kedua, hati yang mencintai Dian,” ujarku.

Kini, pandangannya beralih padaku. Ada kasih sayang berlimpah dalam sorot matanya itu. “Dan kau selalu ingin menguasai cinta keduanya. Baik cinta Ibu maupun Dian, kau selalu ingin dapat porsi yang lebih besar dariku,” balasnya.

“Benar, Fai! Karena aku ingin lebih bahagia darimu. Aku selalu iri padamu. Kau berasal dari keluarga miskin, tapi banyak orang yang menyayangimu. Sementara aku … walaupun kelu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status