Share

Bab 27 All in!  

Hujan deras menunda permainan terakhir kami. Permainan yang aku harapkan bisa mengantarkan pulang. Walau entah aku masih punya rumah atau tidak, yang jelas teman-temanku layak untuk meneruskan kehidupan mereka. Aku tidak menyangka bisa memanggil mereka sebagai teman, canggung sekaligus hangat rasanya.

Hujan deras berserta petir yang menyambar di setiap menit. Pak Darma dengan dibantu oleh Melodi, memasang beberapa peralatan mengitari lapangan basket. Dia memasang senjata laser otomatis, sama seperti yang terpasang di kelas, di keempat sisi lapangan. Pak Darma menyadari hanya ada mereka berdua yang akan melawan kami. Dan Melodi? Dia baru saja kemarin bergabung menjadi kacung, aku rasa Pak Darma tidak yakin Melodi mampu membidik kening kami dengan tepat.

Aku perhatikan air hujan yang terus saja mengguyur, membasahi sekujur tubuh Pak Darma. Dia tidak terganggu dengan air hujan yang sewaktu-waktu membuat kelopak matanya berat dan bolamatanya perdas. Teringat dengan perkataan Deon kemar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status