Share

Tears of Aldebran

Kakek tua itu hanya menatap sinis ke arah rombongan Hans, dan tampak acuh. Sambil membawa bola kristal hitam, dia tampak meregangkan punggung sembari memutar-mutar badan, “Ah nikmat sekali, badanku serasa muda lagi.” gumamnya sembari berlanjut menggaruk-garuk punggungnya yang gatal.

Xena tampak serius, menatap kakek itu keheranan, “Ini … Tetua Agung Morga?”

“Hah?” sahut kakek tersebut, sembari mendekatkan telinga, memperjelas pendengarannya.

“Bukan, kakek ini cicit ke empat belas Tetua Morga!” timpal Yudolt berkulit kuning yang bersama mereka.

“Hah?” kejut Xena kompak dengan Noel.

What the hell?” sahut Hans turut terkejut, sementara Neirda tampak menatap serius.

Bethany berdiri menyambut kakek tua itu, “Panggilkan Tetua Morga kemari, bocah!”

“Hah?” kejut Xena, Noel, dan Hans kompak. Sementara Neirda tampak menatap serius.

Kakek itu sejenak melirik ke arah Bethany dan mengangguk seakan hafal dengan wajahnya, “T

A. JOEZAH

Air Mata Aldebran

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status