Share

Chapter 22 : Munculnya Bryan

    "Woi, muka lo kenapa Bro?" Wahyu tertawa ngakak melihat cap lima jari di pipi kanan kiriku.

    "Sssssttttt berisik!" desisku.

    "Lo habis berantem sama Richard??"

    "Sial. Kaga lah! Gue sama dia udah damai."

    "Cieeee udah damai nih ye? Terus, kapan bikin bab baru? Jangan lama-lama!"

    "Maksud lo?" Aku mendelik keki.

    "Maksud gue, kalau ada rasa jangan disangkal, Bro. Kapan lagi bisa dekat sama--"

    "Astaga, nggak pakai TOA aja sekalian?"

    Siang ini kami memesan makanan yang sama: soto ayam. Aku menyeruput kuah soto dengan nikmat. Mataku terpejam saat kuah yang hangat mengalir masuk ke perut.

    "Bro, lo masih ketemu si D?" tanya Wahyu.

    "Paling cuma berpapasan di lift. Kenapa? Ada gosip baru?"

    "Nggak sih, orangnya juga nggak banyak keliling ke meja kita lagi. Penasaran aja apa dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status