Share

Chapter 55 : Menanti Jawaban

    Insiden semalam membuatku tidak bisa tidur. Pikiranku penuh dengan berbagai hal dimana sebagian besarnya adalah Richard dan Abram. Posisiku makin sulit karena Abram bertindak lebih jauh. Untung semalam ada Richard, kalau tidak bukan kacamataku saja yang hancur, ada kemungkinan aku akan jadi perkedel.

    Aku sering kesal dengan orang-orang berduit yang berbuat seenaknya. Mereka menganggap diri berada di atas hukum sehingga bisa main hakim sendiri. Memangnya dipikir ini negara rimba alias negara tanpa hukum? Kalau mau bertindak seenaknya kembali saja ke negara leluhur sana! Belum tentu diterima juga!

    Eit, hampir lupa. Leluhurku juga bukan asli negara ini, tapi dari Fu Jian nun jauh di Daratan China sana.

    Iseng-iseng, saking tidak ada kerjaannya, aku mengirimkan pesan singkat pada Richard. Dia langsung meneleponku.

    "Lagi ngapain?" Suara Richard terdengar lembut menggoda.

    Kalau saja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status