Share

5. Perubahahan Sikap

Karamel tersadar setelah beberapa jam.

Wanita itu langsung melihat Justin yang duduk layaknya boss. Walau dia memang boss sih.

"Kau sudah bangun? Apa ada yang sakit? Akan kupanggilkan dokter!" komentarnya saat melihat wanita yang sedari tadi menatapnya.

"An-anda sudah menolongku," suara pelan Karamel, entah kenapa hatinya sedikit bergetar atas sikap mantan bossnya itu.

Tidak ada balasan yang keluar dadi mulut Justin, membuat Karamel benar-benar memberikan senyum hangat pada Justin sembari berucap, Terima kasih."

"Kalau mau berterima kasih, kembali ke perusahaan," kata Justin langsung tanpa basa-basi.

"Baiklah, aku akan kembali ke sana," jawab Karamel membuat Justin sedikit kaget, akhirnya Omega ini luluh juga pikir Justin.

"Kau serius?" Justin hanya ingin memastikan. Siapa tau kan, ini prank.

"Aku akan kembali ke perusahaan anda," jawab Karamel akhirnya. Dia sudah tidak punya pilihan dan memang hal yang tetap kembali ke perusahaan.

"Kalau begitu istirahat dulu di rumah, karena periodemu sudah dekat. Aku akan mengantarmu pulang kalau memang tidak sakit," ucap Justin dihadiahi anggukan mengerti Karamel.

Karamel pun pulang ke rumahnya dan memang masa periodenya sudah dekat. Hanya karena terpancing Omega sebelumnya membuatnya lebih cepat In Heat.

Justin juga sudah membeli banyak obat untuk Karamel termasuk injeksi.

Membuat Karamel tersenyum gaje. "Ternyata dia tidak seburuk itu," komentar Karamel sebelum tidur.

***

Setelah seminggu, Karamel ke cafe bermaksud mengatakan pada Ms. Amber soal ia keluar dari cafenya.

"Kau sudah memikirkannya?" tanya Ms. Amber.

Karamel mengangguk yakin. "Terima kasih Ms. Amber, kalau ada waktu aku akan kemari."

"Tidak. Jangan terlalu dipikirkan. Kalau ada masalah datanglah kemari," ujar Ms. Amber.

"Iya," ucap Karamel senang.

"Masa periodemu sudah selesai?" tanya Ms. Amber.

"Sudah."

"Tapi jangan keliaran dulu," beritahu Ms. Amber cukuo khawatir, pasalnya ia masih khawatir pada pegawai yang merangkap mantan pegawainya itu.

"Iya Ms. Amber. Setelah ini aku akan kembali ke rumah," ujar Karamel atas perhatian Ms. Amber 

Ms. Amber walau memberi tatapan khawatir dan tak rela, ia akhirnya mengangguk. "Baiklah, hati-hati dalam perjalananmu."

Karamel mengangguk membalas, ia memberi salam dan akhirnya pergi, dia tahu Ms. Amber adalah boss yang baik. Sangat baik.

Walau begitu, Karamel tetap butuh kerjaan di kantor Justin yang gajinya 3x lipat dari kerjaannya sekarang. Tahu kan, biaya hidup Karamel itu besar.

***

Esoknya. Semua karyawan menjadi kaget mendapati Karamel yang baru sebulan dipecat, tapi malah datang kembali ke kantor. Tentu sebagian orang bingung, kenapa bisa coba?

Karamel tidak berkata apa-apa dan hanya tersenyum sebagai tanggapan pada mereka yang bertanya macam-macam.

Dia tidak bisa mempermalukan dirinya atau harga diri atasannya.

Jadi diam adalah cara yang paling bagus.

"Selamat datang kembali Karamel," sambut Sekretaris Helena tersenyum padanya.

Walau Sekretaris Helena itu murah senyum, dia juga merupakan wanita yang tegas. Jika dia suka ... maka dia akan suka. Tapi kalau sudah tidak suka ... maka bersiap-siaplah mendapat hal yang akan disesali jika berurusan dengan Sekretaris Helena. 

"Terima kasih Sekretaris Helena," balas Karamel ikut tersenyum. 

Sedikit melirik kanan kiri seperti tidak ingin ada mendengarnya. 

"Ehem ... Boss sendiri yang memintamu kembali bukan?" Sekretaris Helena bertanya dengan pelan, dihadiahi Karamel yang mengangguk sambil tersenyum.

Sekretaris Helena kembali berujar dengan nada bercandanya. "Itu karena Presiden langsung dimarahi beliau, jadi dia segera merekrutmu kembali."

 "Beliau memang orang yang baik!" balas Karamel langsung teringat pada Justin itu.

"Iya, tapi Presiden Justin juga tidak buruk. Dia hanya tidak suka Omega."

Karamel mengerutkan keningnya bingung. "Apa dia yang mengatakannya sendiri?"

"Benar, dia tidak suka Omega!" jawab Sekretaris Helena dengan anggukan yakin.

"Oh ..." 

Karamel terdiam, berbisik di dalam hatinya. "Pantas saja dia langsung memecatku. Bukan karena aku In Heat ... tapi melainkan boss tidak suka seorang Omega."

Saat Karamel terdiam, Sekretaris Helena kembali mencetus, "Tapi jangan dipikirkan, kau tidak akan sering bersamanya."

"Benar. kami tidak akan sering bertemu," balas Karamel.

Memang benar yang dikatakan Sekretaris Helena, dia tidak akan sering bertemu dengan Justin kecuali meeting dan laporan tiap bulan.

***

Karamel menghela nafas panjang dan mencuci mukanya, dia lelah karena kerja terus. Apalagi baru masuk , tapi sudah dihadiahi banyak yang harus ia selesaikan.

Kepala sales yang menggantikan Karamel juga kurang teliti bekerja, jadi dia harus memperbaiki lagi.

Justin pun kebetulan ke toilet dan bertemu dengan Karamel.

Mereka sudah lama tidak tegur sapa sejak di rumah sakit.

Karamel hanya memberi salam, sedikit membungkuk hormat lalu pergi.

Karamel tidak tahu, Justin terus menatapnya, hingga wanita itu kembali duduk di meja kerja  dan melanjutkan pekerjaannya.

"Omega itu benar-benar pekerja keras," tidak sadar mulut Justin mengeluarkan kalimat itu memujinya.

Walau begitu, di sisi lain, Karamel sedikit dongkol. "Kenapa juga harus bertemu dengannya!" gumam Karamel sedikit kaget. 

Tiba-tiba Sekretaris Helena datang membawa minuman dan makanan hanya untuk Karamel.

"Ini dari boss," ucap Sekretaris Helena membuat yang lain terbengong. Makanan dan minuman hanya untuk Karamel.

"Katanya kau sudah bekerja keras," Sekretaris Helena melanjutkan ucapannya sembari menaruh makanan dan minuman itu di atas meja kerja Karamel, lalu pergi.

Karamel hanya diam melihat makanan di meja. Karena tidak enak dengan rekan lain, Karamel pun membaginya pada yang lain, ditambah itu cukup banyak, tidak mungkin Karamel mengabiskannya seketika.

Saat itu, Justin juga lewat dan melihatnya, dia langsung menatap Karamel dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun, tidak berkata apa-apa dan pergi.

Karamel tidak peduli tatapannya, hanya mengedikkan bahu acuh dan kembali bekerja.

***

Tak terasa sudah tengah malam Karamel berkutat pada komputer di hadapannya. Padahal yang lain sudah pulang dan sisa dirinya saja.

Tiba-tiba sesosok muncul membuat wanita itu kaget.

"Aku tidak bayar uang lembur karyawan," ucap sosok itu pada Karamel yang masih belum menyesuaikan diri dari kekagetannya. 

Karena tidak ada tanggapan apapun, Justin yang tidak lain sosok yang berbicara itu melambaikan tangannya di deoan muka wanita yang seketika menggeleng pelan dan langsung mematikan komputer untuk buru-buru pulang.

Dia mengikuti Justin dari belakang.

"Pre-presiden, terima kasih makanannya," ucap Karamel berterima kasih.

"Bukannya kau tidak suka?" balas Justin mengingat Karamel yang membagikan ke orang lain.

"Apa maksud Anda tidak suka?"

"Kau membaginya ke orang lain, kau tidak mau makan apa yang kubeli mungkin!" beritahu Justin.

Karamel akhirnya mengangguk mengerti, "Jadi tatapan sebelumnya? Apa aku sudah membuatnya marah?' pikir Karamel.

"Aku tidak bermaksud begitu presiden, aku membaginya karena banyak. Aku tidak bisa menghabiskan semuanya."

"Hnn ...." hanya dengungan yang keluar sebagai balasan Justin.

"Apa anda marah karena aku sudah membaginya?" duga Karamel.  "kalau begitu, lain kali aku tidak akan ...." Karamel langsung terdiam memukul bibirnya sebab lancang.

"Apa yang kuucapkan! Apanya lain kali? Tidak mungkin presiden membelikan untukmu lagi!"  Karamel mengutuk dalam hati karena kata-kata tidak masuk akalnya.

"Tidak akan apa ...?" kini Justin bersuara membuat Karamel lagi-lagi mengutuk dirinya. "Tidak akan membagi pada yang lain," lanjut Justin membuat Karamel menatap Presidennya itu. "Baiklah kalau begitu ... aku akan membelinya sedikit, jadi kau bisa makan sendiri."

Tunggu ...

Karamel tidak salah dengar kan. "A-anda tidak perlu membelinya!" kikuk Karamel. Sial.

"Aku tidak perlu membelinya, aku tinggal pesan!" seru Justin dan mereka akhirnya sampai di luar kantor tanpa disadari.

Justin tersenyum kecil dan masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya.

Karamel pun berjalan berbeda arah.

Di perjalanan, Karamel hanya bisa memikirkan perubahan sikap presidennya itu sembari berjalan dengan santai pulang ke rumahnya. "Ada apa dengan orang itu?"

Karena Karamel sudah makan, dia pun langsung mandi dan istirahat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status