Share

2. Azka

Author: Nul
last update Last Updated: 2020-09-30 11:21:16

PoV. Azka

Hari ini aku memeriksa proyek pembangunan apartemen baru di tengah kota ini, dengan mengendarai mobil sport kebanggan ku aku melesat ke lokasi pembangunan. Yang perlu kalian tau perusahaan ini bukan milikku dan aku bukan seorang Ceo seperti yang ada di dalam novel romance, aku hanya seorang direktur sekaligus penanam saham di perusahaan ayah ku, keuntungannya aku memiliki kekuasaan yang cukup di segani di perusahaan itu, masa bodo apa kata orang tentang aku yang adalah anak pemilik perusahaan yang jelas aku ikut membangun perusahaan ini sampai sebesar saat ini.

“hallo, ya aku menuju ke lokasi sekarang tunggulah sebentar”

Sebagai seorang direktur aku cukup nyentrik dengan kegiatan blusukanku yang sering kali mengejutkan sebagian karyawan dan membuat mereka selalu berhati-hati saat bekerja. kerap kali mereka bekerja sama mencari tau apa saja kegiatanku karena takut aku tiba- tiba datang ke divisi mereka.

Sesampainya aku di proyek pembangunan aku segera turun tidak lupa aku membawa dompetku yang ku taruh di saku celana ku. Tanpa memikirkan apapun aku berjalan memasuki kawasan proyek, tapi baru beberapa langkah aku justru di tabrak oleh seorang gadis bertopi yang berjalan sambil menunduk membuatku kehilangan keseimbanganku karena kondisi jalan yang sedikit berlumpur. Aku menatap punggung gadis itu yang perlahan justru berlari. Mengingat sesuatu aku segera memriksa dompetku, sial!.

“hai! Berhenti kau”

Haissss! Bukan berhenti gadis itu justru berlari semakin cepat, aku tidak mau kalah olehnya dompet itu hadiah ulang tahun ku dari ibuku bisa habis jika sampai hilang. 

Lima belas menit sudah aku mengejarnya, ini benar-benar gila apa gadis itu tidak lelah berlari terus? Saat gadis itu memasuki sebuah gang dengan cepat aku mengikutinya dan….

“hahaaha, apa kau terjebak sekarang?”

“aku bingung sejak awal kamu mengejarku, apa kamu kenal aku?”

Apa? Dia bicara apa si kenapa terdengar sangat tidak masuk diakal ku. aku sungguh jengah melihat sifat orang ini, dia ini bodoh atau gimana si?

“hai, sekarang kamu berpura-pura tidak tahu apa-apa? Jangan bodoh, jelas kamu mengambil dompetku”

“aku mengambil dompet mu? Aku bukan pencopet kamu salah orang”

Aku menatapnya tidak habis pikir, masih meneruskan drama bodohnya sudah jelas sekali padahal. Benar-benar tidak tahu malu.

“jika kamu buka pelakunya kenapa kamu berlari seperti tadi?”

Kulihat ia terdiam sesaat lalu melangkah mundur , sepertinya dia mulai tertekan oleh permainannya sendiri.

“kenapa diam, apa kamu takut?”

“iya. Aku takut_takut padamu, siapa sebenarnya kamu? Apa ini sebenarnya motif baru penculikan?”

Apa? Barusan apa lagi yang dia ucapkan sepertinya telingaku tidak singron dengan otakku, dia balik menyerangku balik. Dia pikir dia akan lolos aku akan pastikan kamu masuk kantor polis karena sudah mencopet dan membuatku berlari segini jauhnya.

“tidak usah berdrama di hadapanku, jika bukan kamu pelakunya maka izinkan aku utuk menggeledah barang-barang yang kamu bawa”

“baiklah. Geledah saja jelas-jelas bukan aku pencopetnya”

Dengan cepat kubalik badan kecilnya untuk melihat isi dari tas milik gadis itu.

“kamu ini tukang rongsokan ya, banyak sekali sampah di dalam tasmu”

“apa kamu bilang? Rongsokan? Ini buku untuk belajar da nasal kamu tahu buku-buku ini lebih berharga dari dompet mu itu tahu”

Gadis ini kenapa si, jelas wajar aku bertanya seperti itu melihat isi tasnya ini semua terlihat seperti rongsokan, lusush dan bulukkan.

“sia-sia waktuku mengejar kamu sampai sini, pasti kamu berkomplot”

Lihat saja kau akan ku tangkap, sial sekali hari ini setidaknya biarkan dompetnya saja yang kembali isinya tidak usah.

*** 

Sepulang dari kunjunganku ke proyek aku mengendarai mobilku dengan santai hatiku masih diliputi rasa tidak ihklas karena dicopet siang ini, mau bagai mana lagi sudah terjadi juga kan. Namun pandangan ku jatuh pada seorang gadis yang sempat aku tuduh pencopet tadi siang, bukan hanya itu aku juga melihat seorang tukang jamu bersamanya dan laki-laki yang bajunya masih ku ingat itu laki-laki yang aku tabrak karena gadis aneh itu.

“sekarang aku mengerti situasinya”

Aku harus mengambil dompet ku dari mereka, aku berhentikan mobilku di tepi jalan dengan sembarangan lalu berlari keluar sialnya mereka menyadari itu jauh lebih cepat. Saat ini aku tidak akan mengejar gadis itu tapi si laki-laki yang aku yakin dompetku berada pada nya.

“tunggu berhenti kamu!”

Sial! Larinya sangat kencang aku tertinggal cukup jauh karenanya, saat aku berbelok kesebuah gang kecil hanya beberapa anak kecil yang berada di sana.

“sial. Aku kehilangan jejaknya”

Aku berbalik meninggalkan linkungan kumuh itu dengan hati dongkol bisa-bisanya aku kena penipuan begini, oleh orang-orang seperti itu lagi. Aku menatap kederetan gubuk-gubuk kumuh di lingkungan itu, sebenarnya mereka ini punya rumah atau tidak si, jika tidak kenapa mereka memilih keibu kota begini, sudah tau hidup disini jauh lebih berat dari pada di kampung. 

Aku melajutkan perjalanan ke rumah ku karena sudah malas kembali ke kantor jika sudah sore begini. 

Sesampainya di rumah aku di sambut oleh lengkingan suara milik ibuku, ya ibu ku ini sangat ketat terhadap tatak ramah. Mau tahu apa kesalahanku?

“Azka, kamu gak merasa kamu melupakan sesuatu gitu?” jika ibu sudah bertanya seperti itu aku sudah dipastikan melupakan aturan nya.

“assalamuallaikum bu Azka pulang” dengan meringis aku membungkuk mencium punggung tangannya.

“jangan di biasakan seperti itu, nanti saat kamu punya istri dan anak bagai mana mau jadi panutan jika kamu saja sudah tidak tahu tatak rama” 

Hufft. Ayolah sampai saat ini saja aku masih lajang karena ragu untuk mengenalkan seorang gadis pada nya, bagai mana mau memiliki anak dan istri.

“nantikan ada ibu, jadi bisa di ajarin sama ibuku ini” 

“kamu harus dapat jodoh paling baik, supaya ada yang ngurusin sampai tua nanti”

Kadang aku berpikir apa ibu ku ini akan setuju jika aku datang membawa seorang wanita pilihanku, karna sangat terlihat bahwa dia sudah memilihkan seorang gadis untuk ku. Aku hanya mengamini saja semoga itu benar-benar terjadi.

“amin, ya sudah aku mau bersih-bersih diri dulu badan lengket semua”

“ya sudah kalau sudah selesai cepat turun ibu buatkan pudding kesukaan kamu”

“ibu kau sangat baik dan pengertian, sudah lama juga aku tidak makan pudding buatan ibu pasti rasanya sangat enak”

“ya sudah cepat bersih-bersih baru kamu bisa mencobanya”

Aku ingin punya istri seperti ibuku, istri yang terlihat anggun dan tegas di waktu yang bersamaan paket lengkap dengan kecantikan yang sangat natural. Semoga saja.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mawar Hera
males bgt dh bacanya kalo paragraf yg sama di ceritain dlm 2 pov
goodnovel comment avatar
Barra Della
seru ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Arranged Married (Indonesia)   Epilog (terimakasih)

    PoV. AuthorAzka benar-benar kecewa dengan sikap Putri kali ini. Azka tahu jika dirinya pernah melakukan sebuah kesalahan yang fatal dan mungkin sulit untuk bisa di maafkan. Tapi kali ini Putri membuatnya takut dengan pemikiran-pemikiran yang sangat abu-abu."Bagai mana bisa aku selingkuh. Saat ini aku sudah kalah Put.. aku sungguh-sunggun jatuh cinta." Ujarnya Azka saat melihat anaknya yang ada di dalam ruang NOCU."Ka, kamu kenapa? Ada masalah sama Putri?" Tanya Mona."Aku juga nggak paham sama keadaan ini." Jawab Azka."Apa nggak bisa dibicarakan ini kan hari bahagia kalian, masa harus ada salah paham gini." "Aku akan bicara dengan nya saat dia sudah lebih tenang." Azka menjawab."Baiklah, kalau begitu aku pamit pulang ya, sekali lagi aku ucapkan selamat ya atas kelahiran putra kal

  • Arranged Married (Indonesia)   57. Author (salah siapa?)

    PoV. AuthorAzka menatap Putri. Dia terkejut dengan respon dari istrinya itu."Put, aku ada salah sama kamu? Tolong jangan gini, Put." Azka kembali mencoba mendekat pada Putri yang terlihat semakin kesakitan."Nggak!! Aku bilang nggak ya nggak!!" Seru Putri sambil mengatur napasnya."Salah aku apa, Put?""Kamu selingkuh!!" Azka terkejut bikan main mendengarnya."Kamu ngomong apa si Put? Aku nggak pernah seperti itu." Azka mendekat tak mengindahkan Putri yang mendorong dan memukuli dadanya yang Azka lakukan hanya memeluk istrinya."Awwhh sakit, Mas sakit perutku!" Putri meremas kerah baju Azka dengan keras saat rasa sakit sudah tidak bisa terbendung.Beberapa dokter, memasuki ruangan persalinan itu membuat Azka berubah pias. Ini merupakan hal pertama yang m

  • Arranged Married (Indonesia)   56. Author (rumah untuk siapa?)

    PoV. AuthorUsia kandungan Putri sudah melewati 9 bulan. Putri mengalami perubahan sikap, dia tidak lagi manja dan sensitif seperti sebelumnya. Putri bersikap sangat dewasa, seperti selayaknya ibu dan itu membuat Azka semakin mencintainya."Kali ini kamu masak apa untuk aku?" Tanya Azka yang baru saja memasuki dapur. Dilihatnya Putri tengah sibuk menyiapkan bekal makan siang Azka untuk dibawa ke kantor pagi ini seperti biasanya."Kentang balado sama kikil kecap, Mas" Putri menjawab sambil menutup Tupperware yang sudah berisi makanan. Kemudian diletakan nya diatas meja makan.Saat memasuki delapan bulan kehamilannya Putri selalu gigih belajar masak. perlahan akhirnya Putri pun bisa memasak."Kamu sarapan ya, aku ke kamar dulu ya," ucap Putri yang diangguki Azka. Putri pun kekamarnya untuk mandi pagi, satu lagi kebiasaan baru Putri yaitu mandi pagi dua kali sehar

  • Arranged Married (Indonesia)   55. Author (pengakuan)

    PoV. AuthorPutri berjalan bersebelahan dengan Rama seraya memasuki ballroom hotel tepat diadakannya pameran produk baru perusahaan mereka diselenggarakan. Putri terus melihat kesekeliling nya memperhatikan keberhasilan berlangsung acara."Itu Azka," Rama menunjuk kearah tengah ballroom."Oh iya, yuk kesana!" Putri berseru berniat mendekati Azka namun ditahan oleh Rama."Tunggu dulu," ujar Rama menatap kearah Azka. "Itu bukannya Mona? Kamu lihat kan, Put?" Tanya Rama."Iya, memangnya kenapa, Mas?""Apa perlu aku buat Mona menjauh dari Azka, aku takut kamu cemburu dan sedih lagi." Putri menatap Rama dengan haru."Nggak perlu, aku bisa tanganin ini sediri Mas Rama tenang saja. Cukup jadi penonton." Putri tau perasaan Rama terhadapnya, dia juga tidak mun

  • Arranged Married (Indonesia)   54. Author (Boxer)

    PoV. AuthorLangit sudah berubah warna menjadi hitam. Sinar bulan terang menderang di temani bintang untuk menghalau hujan. Putri sudah bersiap dengan kue coklat buatannya, dia akan mengajak Azka untuk duduk sambil melihat bintang di atas balkon kamar mereka. Putri berjalan melihat Azka yang masih sibuk membuat beberapa makanan sesuai keinginan Putri."Kamu pasti lelah banget, Mas. Maaf ya aku juga merasa aneh nih selama hamil." Putri memeluk Azka dari belang. Kepalanya di sandarkan ke punggung Azka."Enggak kok, aku malah senang kamu selalu butuh aku." Azka mematikan kompor lalu berbalik untuk membalas pelukan Putri. "Aku sayang kamu, Put." Ucap Azka sebelum memberi sebuah kecupan di kening Putri.***Keduanya duduk di bangku rotan yang ada di balkon, Azka sengaja membawa selimut untuk mereka berdua karena ia tahu pasti angin di sana

  • Arranged Married (Indonesia)   53. Author (video call)

    PoV. Author"Aku nggak maksud begitu, Put." Ujar Azka."Tapi aku merasa kalau kamu sebenarnya nggak percaya sama aku, Mas." Jawab Putri.Saat ini keduanya sedang berada di meja makan, duduk berhadapan dengan penampilan Azka yang masih sama. Mengenakan bokser nya.Azka menghembuskan napasnya gusah, diwajahnya terlihat kegelisahan yang sangat nyata. Dengan perlahan Putri menggapai jari jemari Azka yang sedang menggenggam segelas air."Mas, aku janji nggak akan ada perselingkuhan di dalam rumah tangga kita lagi. Aku cinta kamu mas." Azka menatap Putri. Azka masih tidak menyangka jika hanya dengan melihat senyum gadis barbar yang dulu sangat dia benci, bisa membuatnya setenang ini."Jangan tinggalin aku ya, Put. Maaf kalau aku sering nyakitin kamu." Azka beranjak dari duduk nya lalu memeluk Istrinya dengan erat."Iya Mas

  • Arranged Married (Indonesia)   52. Author (takut)

    PoV. AuthorPutri masih diam saat mereka sudah sampai di lobi Apartemen. Azka dengan cepat keluar lalu membuka pintu penumpang di sebelah Putri.

  • Arranged Married (Indonesia)   51. Author (Marah-marah)

    PoV. AuthorKeesokan hari nya di kantor. Azka baru saja tiba pukul sepuluh, lebih siang dari biasanya dia datang tidak sendiri melainkan bersama Mona di sebelahnya.

  • Arranged Married (Indonesia)   50. Author (hormon)

    PoV. AuthorJam tujuh malam, Azka pulang saat Putri sedang menyiapkan makanan. Entah apa yang di kerjakan Azka di kantor sampai larut malam begini yang jelas wajahnya sudah terlihat lusuh.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status