Share

15. Dunia Jungkir Balik

Jakarta, 9 Oktober 2001

"Kamu sinting, ya, Bram?! Aku mana berani? Keluargamu kan bukan orang sembarangan! Kalau sampai mereka tahu bapakku menjadikan kamu sopir pribadinya, bisa mampus lah!" umpat Stanley sambil mendorong bahu Bram.

Siang itu mereka tak sengaja berpapasan di depan pintu masuk gedung milik Cakrawangsa Persada. Bram baru selesai melakukan sesi wawancara. Sedangkan Stanley hendak menemui ayahnya untuk suatu keperluan.

Stanley nyaris tidak mengenali Bram. Penampilannya sudah berubah.

Bram memangkas rambut gondrongnya dengan gaya klasik belah pinggir. Anting-anting yang biasa menghiasi telinga dan cuping kiri hidungnya pun sudah tidak terlihat.

Pemuda itu mengenakan pakaian rapi ala para pencari kerja. Kemeja dan celana bahan fit body membungkus tubuhnya. Bukan lagi celana jeans belel yang sobek di bagian lutut. Yang dipadu plus jaket kulit atau kemeja flanel kebesaran.

Tampaknya, takdir mempertemukan kembali dua orang pemuda itu. Mereka tidak berjumpa sejak lulus seko
Nina Milanova

Hai Readers yang budiman! Kamu suka mengikuti kisah Bram dan Andra? Jangan lupa masukkan ke library ya. Biar nggak ketinggalan updatenya. Bantu semangatin Author juga, ya. Caranya gampang kok. Tinggalin komen, rate dan vote buat novel ini. I love you all! Terima kasih!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status