Share

Kontrak Ranjang

Author: 9inestories
last update Last Updated: 2025-02-19 16:24:59

*****

"Kontrak pernikahan akan diperpanjang selama kurun waktu lima tahun atau apabila cabang perusahaan sudah dianggap mampu untuk berdiri sendiri. Dalam kurun waktu tersebut kau kuperbolehkan menikahi Daphne dengan syarat, pernikahan itu tidak boleh terendus oleh publik. Daphne dan Velma akan menempati sebuah pulau dengan pengawasan ketat selama kontrak pernikahan berlangsung demi kepentingan kelancaran perusahaan. Pada tahun ke empat, kita akan mulai membicarakan perceraian. Jika kesepakatan tercapai, kau boleh menceraikanku dengan catatan kita masih diwajibkan menyelesaikan pernikahan palsu hingga tahun kelima. Dengan kata lain, selama sisa dua tahun terakhir kita akan menjalani kontrak nikah semu. Status kita masih menikah di mata publik, padahal sejatinya telah bercerai."

Aya memberi kode kepada Mr. Harnett untuk memberikan berkas perjanjian yang kemudian diterima oleh Jack Carlton, pengacara Beau.

Aya datang sekitar pukul tiga sore bersama adik dan pengacaranya di hari yang sama dengan kedatangam Liam. Mereka disambut oleh Beau yang sebelumnya sempat memberitahu sang pengacara. Ini terbilang mendadak, ia bahkan tidak sempat memberitahu Henry dan Allyson untuk datang dan ikut berembug dalam kesepakatan ini. Sejoli itu kebetulan sedang mengunjungi Indonesia guna memastikan lokasi pembangunan gedung baru. Sebuah cabang perusahaan yang digadang akan semegah W dalam novel BeastStories bertajuk WEntertainment & Publishing.

"Apa yang Liam inginkan darimu?" Aya teringat, Liam memberitahunya jika ia telah menemui Beau.

Beau menyenderkan punggung pada kursi kebesarannya. Ekor matanya melirik sang pengacara yang masih sibuk meneliti poin demi poin yang tercantum dalam surat perjanjian. "Dia ingin aku menceraikanmu di tahun keempat agar dia bisa menikahimu!"

Beau bisa melihat senyum lebar terpatri di wajah Wiwid Semito, adik dari Aya. Pria tampan itu sejak awal tidak pernah setuju kakaknya terlibat dalam perjanjian laknat ini. Ia cenderung menyukai Liam dan berharap sang kakak bisa bersanding dengannya. Bagi Wiwid, pengaruh Liam terhadap media Inggris dan kekuasaan keluarga Henderson sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk dijadikan bekal dalam mendirikan sebuah perusahaan. Tapi bagi Aya, ia bukanlah kacang yang lupa pada kulitnya. Ia sampai pada tahap ini karena ada peran Beau dan PrincePages. Aya menginginkan hubungan baik terjalin di antara PrincePages dan perusahaan barunya nanti, selain juga berharap rasanya disambut oleh Beau.

"Bagaimana dengan kebutuhan biologis kita?" Pertanyaan Beau mendatangkan tatapan tajam dari Jack Carlton. Pria tua itu masih saja merasa tidak nyaman membicarakan masalah ranjang yang kembali dilibatkan di perpanjangan kontrak. Dugaannya dulu telah terbukti, sebuah pernikahan tidak mungkin tidak melibatkan aktifitas seksual, meskipun labelnya nikah kontrak. Apalagi pasangan kontrak diwajibkan berperan mesra di hadapan publik termasuk berciuman atau hal-hal lain yang melibatkan skinship. Intuisi Jack tidak pernah meleset, lambat laun Aya dan Beau akan membawa sandiwara mereka ke atas ranjang.

"Tidak mengapa, Mr. Carlton, kita sudah mencantumkannya di poin-poin terakhir." Ucap Wiwid menanggapi reaksi dari Jack.

Beau mengernyit, merasa risih dengan keantusiasan Wiwid. Ia pun menatap tajam pria itu. Sedangkan yang ditatap, menanggapinya dengan kekehan sebelum berucap, "Jangan menatapku seperti itu Mr. Prince! Bukankah orang dewasa membutuhkan ini? Hanya saja aku berpikir ..."

Wiwid mengambil jeda sejenak, ia mencondongkan tubuhnya ke arah Beau. "Jika kau menghargai sebuah ikatan pernikahan dengan saham, kenapa tidak satu malam diberlakukan hal yang sama?" seringai licik Wiwid kemudian.

"Apa maksudmu?!" berang Beau, ia menggebrak meja, membuat semua orang terkejut.

Beau beralih memandang Aya, menuntut sebuah jawaban. Aya hanya memberinya senyuman. Ini bagai sebuah boomerang yang menyerangnya balik. Empat tahun lalu, ialah yang menjadi pihak pengaju perjanjian dengan berbagai syarat yang menjerat pihak lawan. Ia lupa jika Aya Semito merupakan pendengar sekaligus pengamat yang baik. Mendengarkan perilakunya dan mengamati kelemahannya. Setelahnya meramu kedua elemen tersebut untuk dijadikan senjata guna melawan dirinya.

"Daphne merupakan solusi terbaik, Mr. Prince! Bukankah ia sudah kembali pasrah untuk kau tiduri mengingat uangmu kembali mengalir lancar ke dompetnya?" tegas Aya, masih dengan senyum tenangnya yang penuh makna.

Beau mengabaikan sindiran Aya. Ia akui, Daphne memang wanita materialistis. Beau sebenarnya tahu cinta Daphne untuknya tidak setulus hobi wanita itu dalam menghamburkan uang, hanya saja ia membiarkan kebutaan menuntun kehidupan asmaranya ketimbang logika dan fakta.

"Dan kau akan lari ke ranjang Henderson, begitu?" sinis Beau. "Jadi, prinsipmu hanya bualan belaka?"

Entah kenapa, Daphne sudah tidak lagi menjadi concern utamanya. Atensi Beau kini perlahan teralih pada wanita di hadapannya sejak ia berhasil membawa Aya ke ranjang dua kali. Bayang-bayang sensual tubuh telanjang Aya benar-benar membuat Beau nyaris gila. Bahkan beberapa hari terakhir, Daphne sudah tidak mampu lagi membuatnya mencapai kepuasaan. Hanya membayangkan persetubuhannya dengan Ayalah, Beau mampu menggapai kepuasaannya sendiri.

"Aku sudah melanggar prinsipku sejak kau ijinkan Liam mencumbuku, Mr. Prince. Aku hanya mengikuti petunjukmu saja."

Kini, Aya balik menatap Beau tajam dengan luka yang tersirat. Ia masih tidak terima ketika memergoki suami kontraknya bertransaksi dengan seorang pria dan menjadikan dirinya sebagai objek barter. Aya masih mengingatnya dengan jelas, bagaimana Beau melukai hatinya untuk pertama kali. Perkataan yang terlontar dari mulut Beau tiga tahun silam mampu membungkamnya dalam rasa sakit yang tak berperi.

"Aku tidak akan pernah mencintaimu, karena yang kuinginkan hanya Daphne. Kau seharusnya berterima kasih ada Liam yang sudi mencintaimu! Jangan sok suci, prinsipmu tidak berlaku di sini!"

Beau berdiri dengan pandangan yang masih bertaut pada netra sendu Aya. Hatinya bergemuruh menyakitkan melihat mata Aya yang berkaca-kaca. Kepingan-kepingan memori menyeruak, seolah mengingatkan bagaimana perangainya dulu. Iya! Dialah sang antagonis!

"Layani dia! Ini bagian dari perjanjian kita! Aku membutuhkan kuasanya terhadap media Inggris untuk menutupi jejakku dengan Daphne kelak. Dan kau adalah yang dia inginkan!"

"Jadi, kau menjualku, Mr. Prince? Aku bukan pelacur!"

Beau mengingat jelas momen dimana Aya meninggalkannya dalam kebisuan dengan tangis pilu yang menyertai. Ia merasakan ketidak nyamanan kala itu, namun ia tampik keras. Obsesinya untuk mendapatkan kembali sang mantan istri telah membutakan logika dan mata hatinya.

"Maafkan aku, Beast," lirih Beau. Ia menggeser kursi kerjanya lalu melangkah pergi keluar ruangan. Persis seperti kejadian di ruang rapat tempo itu.

*****

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
h.kurniadanielle90
nyimal dulu
goodnovel comment avatar
Shilla07
dr nikah kontrak trus jtuh cinta bneran, okeyy next
goodnovel comment avatar
9inestories
Masih semangat kan bacanya? ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Asmara di Atas Ranjang   Konspirasi St. Helena

    Elizabeth melesat keluar dari ruang kendali dengan senjata terangkat. Dua penjaga yang siaga di lorong otomatis mengikuti, langkah mereka serempak dengan derap cepat.Di luar ruang kontrol, situasi sudah kacau. Puluhan penjaga gabungan dari keluarga Prince dan kepolisian Manchester berkumpul, membentuk perimeter di sekitar pintu darurat dan koridor utama. Sebagian memantau jalur masuk dan keluar; beberapa lainnya mengatur komunikasi radio, memastikan koordinasi tetap berjalan meski sistem utama terganggu akibat padam listrik.Elizabeth melewati kerumunan itu, mata tajamnya menilai setiap gerakan. Para penjaga otomatis menyingkir saat ia melesat menuju ruang neonatal, kemudian kembali menutup jarak dengan gerakan teratur.Saat pintu ruang neonatal terbuka, Elizabeth segera menatap barisan inkubator. Dari luar, semuanya tampak normal—lampu indikator berkedip lembut, mesin pernapasan berdengung stabil, para perawat tampak sibuk memeriksa bayi. Namun ketika matanya memindai label di inkub

  • Asmara di Atas Ranjang   Kegagalan Rencana

    Dari pos keamanan sayap timur, mereka berpindah ke ruang kendali kecil yang telah disiapkan khusus.Ruang kendali itu sempit namun tertata rapi, tersembunyi di lantai yang jarang diakses publik. Dindingnya dipenuhi monitor yang menayangkan setiap sudut rumah sakit; koridor, ruang bersalin, ruang bayi, hingga pintu darurat. Panel kontrol berderet, dengan lampu indikator yang berkedip halus. Suara dengung mesin bercampur dengan aroma antiseptik, memberi kesan dingin dan steril. Di sudut ruangan, meja kecil dipenuhi berkas medis, daftar jadwal shift, dan kunci akses -alat penting untuk mengatur siapa yang boleh masuk dan keluar.Wiwid duduk di depan monitor bersama Elizabeth dan Dr. Meredith Ameer, dokter muda yang menangani bayi Prince sekaligus menjadi kepercayaan keluarga. Sementara itu, Callum tetap berjaga di pos keamanan, mengikuti percakapan mereka melalui sambungan video.“Kita akan lakukan penukaran,” ujar Wiwid tegas. “Bayi asli Aya kita pindahkan ke ruang isolasi bawah. Sedang

  • Asmara di Atas Ranjang   Pertukaran Yang Tak Terlihat

    Cahaya lampu remang tergantung di langit-langit, menebarkan semburat pucat di ruang pemulihan yang hening dan beraroma antiseptik lembut. Di sudut ruangan, seikat bunga putih masih terbungkus plastik bening, diletakkan terburu-buru, seakan hanya untuk menandai kehadiran tanpa benar-benar hadir. Aya perlahan membuka mata. Kelopaknya terasa berat, napasnya dangkal, tubuhnya ringan seperti melayang. “Suster…” suaranya parau, serak dan pecah di ujungnya. “Bayiku... di mana anakku?” Suster yang duduk di kursi pengawas sontak berdiri, lalu mendekat dengan senyum lembut. “Mrs. Prince, tolong tenang. Bayinya dalam pengawasan ketat di ruang neonatal. Kondisinya stabil, tidak ada yang perlu Anda khawatirkan.” Aya mengangguk pelan, tapi pandangannya terpaku pada jendela kaca di pintu. Di balik sana, Beau berdiri membisu. Kedua lengannya terlipat erat di depan dada, rahangnya mengeras, dan sorot matanya mengabur di balik bayang lampu, seolah menyimpan sesuatu yang lebih dari sekadar kelelaha

  • Asmara di Atas Ranjang   Lahirnya Sebuah Ancaman

    ------Tangis pertama bayi itu baru saja pecah. Namun euforia kelahiran di Rumah Sakit St. Helena, Manchester, berubah menjadi badai lain ketika rombongan media mulai membanjiri gerbang utama. Kilatan kamera, mikrofon yang saling bertubrukan, hingga teriakan nama "Aya Prince!" bergema hingga ke dalam ruang tunggu lantai dua. Padahal pihak Prince sudah berusaha mengantisipasi segalanya, termasuk merahasiakan rumah sakit rujukan untuk persalinan Aya. Namun, kekacauan tetap tak terelakkan.Para jurnalis mode, gosip, bahkan kontributor politik pun berkumpul seperti semut menyerbu madu. Ini bukan kelahiran biasa. Ini adalah bayi dari Aya Prince -penulis ternama dan istri dari pewaris konglomerat penerbitan terbesar di Inggris, Beau Prince.Salah satu paparazzi berhasil menyusup ke lorong steril sayap timur. Alarm keamanan pun meraung sebentar sebelum pria itu tersungkur ditangkap oleh salah satu bodyguard berseragam hitam. Wiwid, adik kandung Aya, yang selama ini menjaga langsung dari jara

  • Asmara di Atas Ranjang   Obsesi, Cinta dan Kerinduan

    -----[Aya akan keluar hari ini, mengunjungi makam Raya. Lusa, ia dijadwalkan masuk rumah sakit untuk persalinan.][Sudah kubilang, selama aku mengandung, jangan menghubungiku! Howard Prince menempatkan banyak pengawal untuk mengawasi gerak-gerikku!]Dua pesan dari Daphne membuat Liam frustasi. Segala rencana yang tersusun matang selama hampir tujuh tahun terancam gagal. Semua dikarenakan Beau Prince yang ingkar dari perjanjian mereka. Pria itu muncul di Mansion Henderson bersama Howard Prince, menawarkan sebuah kompensasi. Parahnya, George Henderson -ayahnya sendiri, juga turut andil dalam konspirasi ini. Mereka ingin menekannya, menyingkirkannya secara perlahan.Dan seolah itu belum cukup, Liam harus menghadapi konfrontasi dari keluarga Rodney dan Welsh.Fakta terbaru yang mencuat ke permukaan pun makin memperburuk posisinya. Ternyata, Aya dan Wiwid adalah keturunan langsung Yasser -melalui garis Yosef, remaja tiga belas tahun yang jasadnya "Apa aku harus menyerah?"Liam mengembusk

  • Asmara di Atas Ranjang   Tiga Ratu, Satu Tahta

    -----Tatapan Rengganis menusuk pria yang duduk angkuh di sofa ruang tengah. Penuh dendam, penuh luka lama yang belum kering. Insiden nyaris tabrakan di mulut terowongan masih membekas. Seperti tragedi Lady Di, trauma itu masih menghantui Rengganis. Rata-rata paparazzi itu gila, begitu terobsesi untuk mendapatkan berita, secara ilegal.Daniel King. Beberapa tahun ke belakang begitu terobsesi oleh popularitas BeastStories, menguntitnya tanpa henti demi mendapatkan aib sang penulis. Rengganis berada satu mobil dengan Aya bersama Logan dan seorang bodyguard yang duduk di depan saat kejar-kejaran itu terjadi. Kendaraan mereka nyaris bertabrakan dengan mobil lain yang melaju dari arah berlawanan. Tepat di mulut terowongan, sang bodyguard mengambil tindakan tiba-tiba yang cukup beresiko, namun mampu menyelamatkan mereka dari kejaran King. Seperti adegan film laga, sang bodyguard menjulurkan tubuhnya dari jendela, lalu melepaskan tembakan dingin ke arah ban mobil Daniel. Dentuman ban pecah d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status