Share

Astaga, Gairahku Diketahuinya
Astaga, Gairahku Diketahuinya
Author: Dudo

Bab 1

Author: Dudo
Namaku Christy Siswono, seorang mahasiswi di tahun kedua. Aku dikenal sebagai salah satu gadis tercantik yang lembut di jurusanku.

Ada banyak orang yang menyukaiku.

Setiap kali aku pergi berkencan, aku selalu merasa tergelitik ketika seorang pria menyentuhku.

Namun, tidak ada satu pun dari pria-pria ini yang bisa memuaskanku. Aku belum pernah merasakan kepuasan tertinggi.

Para pria itu hanya akan menaikkan celana mereka, lalu tertidur di samping.

Jadi, aku harus memuaskan diriku dengan tanganku sendiri.

Namun, itu tidak cukup. Aku tidak cukup puas ….

Seandainya saja ada dua ... atau yang sedikit lebih besar.

Makin aku memikirkannya, aku merasa makin panas. Di balik selimut, keinginanku untuk mendekat dan duduk di atas pacarku pun makin kuat.

Pacarku mendorongku dengan bingung. "Sayang, aku lelah."

Dia memunggungiku, lalu tertidur lelap.

Aku segera mengemasi barang-barangku, memutuskan hubungan dengannya, lalu pulang ke rumah.

Tanpa ada seorang pun yang menghiburku, aku malah makin lapar.

Semua pria di sekolah mengira aku adalah bunga di ujung bukit. Tidak ada satu pun dari mereka yang berani mendekatiku, lalu meniduriku secara langsung.

Ketika temanku melihatku bersedih, dia menyarankan agar aku menemui seorang dokter pengobatan tradisional.

"Pengobatannya sangat akurat. Dia bahkan bisa mengatakan apa yang kamu makan tadi malam."

Aku menelan ludah.

Jika dia bisa mengetahui kalau aku memuaskan diri sendiri setiap malam ….

"Nggak, terima kasih," kataku.

Larut malam, tubuhku bereaksi begitu kuat. Meskipun tanganku terus bergerak, benda silikon besar itu tetap terasa tidak pas, tidak mampu mengisi kekosongan yang aku rasakan.

Tokoh utama dalam film di sebelahku sudah memulai ronde berikutnya. Karena merasa tidak puas, aku pun bergegas menyelesaikannya.

Setelah memikirkannya, aku menghubungi nomor dokter pengobatan tradisional yang direkomendasikan oleh temanku.

"Halo, jam berapa aku bisa membuat janji temu untuk besok?" Aku menimbang-nimbang kata-kataku dengan hati-hati. Kemudian, dokter pengobatan tradisional itu menjawab dengan cepat.

"Sekarang sedang kosong, silakan datang."

Aku melirik jam, pukul 21.10.

Sudah cukup larut.

Meskipun di dalam batin imajinasiku begitu berani dan panas, di mata dunia luar aku hanyalah seorang gadis lembut yang manis dan penurut.

Terlebih lagi, lampu di asrama akan dipadamkan pada pukul 22.00, jadi aku mungkin tidak akan bisa kembali tepat waktu jika pergi ke sana sekarang.

Aku secara tidak sengaja membuka status WhatsApp dokter pengobatan tradisional itu. Ternyata yang aku lihat adalah sebuah foto otot perut.

Di bawah cahaya redup, kulit pria itu tampak kencang. Meskipun tidak bisa melihat dengan jelas tubuhnya, ototnya yang kuat, serta garis yang halus di bagian atas tubuh pria itu bisa tampak.

Tiba-tiba aku berpikir, jika aku bisa menjadikannya sebagai pacarku … bukankah semuanya akan berbeda? Dia terlihat cukup bisa diandalkan, jadi pasti ahli dalam melakukan itu.

Aku menelan ludah. Tiba-tiba, bagian dalam diriku yang selama ini hampa mulai merasakan sesuatu ....

Setelah mandi, waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 ketika aku datang ke lokasi klinik pengobatan tradisional.

Hanya ada satu dua lampu yang menyala di klinik pengobatan tradisional. Tidak banyak orang di sana.

Sebelum aku bisa berbicara, seorang pria muda yang mengenakan masker berjalan keluar.

"Christy Siswono?" Ketika pria itu melihatku, dia mengangguk sambil menyingsingkan lengan jas putihnya.

"Duduklah. Lepaskan jaketmu, aku akan memeriksa denyut nadimu terlebih dulu."

Aku tak bisa berhenti melihat urat nadi di kulit itu. Aku berpikir tentang betapa nikmatnya jika disetubuhi oleh pemilik tangan seperti itu.

Ketika aku kembali sadar, dokter pengobatan tradisional itu sedang mengukur denyut nadiku. Aku segera menekan fantasi yang tidak realistis di kepalaku.

Pria itu sesekali melirik ke arahku.

"Energi lemah, hati penuh dengan hawa panas. Apakah kamu sering begadang?"

Perasaanku makin tak tenang. Rasa hangat dan lembap mulai menyebar di balik rokku. Di bawah meja, jemariku tanpa sadar menekan ringan beberapa kali. "Sejauh ini baik-baik saja."

Dokter pengobatan tradisional pria itu mengangkat alisnya. Tangannya menekan lenganku dengan cara yang tidak terlalu lembut. "Katakan yang sebenarnya."

Aku menundukkan kepalaku, hatiku menegang. Namun, perasaan yang menyesakkan ini makin membuat hasratku meningkat.

Tiba-tiba, aku mendengarnya berkata, "Penuh dengan hasrat."

Sebelum aku bisa bereaksi, dia tiba-tiba memegang tanganku.

Mata tajamnya menyapu dengan kegelapan dan hasrat yang tidak disembunyikan. "Sebenarnya kamu ingin aku melakukan ini sejak lama, 'kan? Dasar wanita penuh hasrat pembohong, apa kamu pikir aku nggak tahu? Kamu sudah melakukannya sekali sebelum kamu datang ke sini. Sekarang kamu berani menyentuh dirimu sendiri di depanku."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Astaga, Gairahku Diketahuinya   Bab 8

    "Sapi, seksi sekali …."Kemudian, aku mendengar kabar Josh dari mulut salah satu mantan pacar Winda, yang mengatakan bahwa dia telah dikeluarkan karena mencuri tesis teman sekelasnya.Bahkan mantan-mantan pacarku yang pernah memakiku ketahuan melakukan hal-hal yang lebih rendahan. Akhirnya mereka dikeluarkan atau diskors secara permanen.Winda berseru, "Pak Anton memang memiliki cara yang bagus."Aku tidak menyangkalnya. Namun, setelah menjalin hubungan dengan Anton, rasa laparku yang tak tertahankan hanya muncul saat melihatnya.Pria lain tidak lagi menarik bagiku.Aku tidak tahu apakah dia bisa dianggap sebagai obat manjur untukku. Menurut kata-kata Anton, "Itu karena kita ditakdirkan untuk bersama."Bagian tubuh Anton itu memang sangat besar. Dia mengatakan padaku bahwa mantan pacarnya tidak ada yang bisa menanganinya karena terlalu besar. Jadi, dia masih belum punya pacar sampai saat ini.Kebetulan aku memang memiliki nafsu yang besar, serta sangat membutuhkan obat yang manjur sepe

  • Astaga, Gairahku Diketahuinya   Bab 7

    Anton memelukku sambil berkata, "Dasar bodoh, hubungan kita lebih dari sekedar pasien dan dokter. Kamu juga pacarku, jadi wajar kalau kita bersama. Aku nggak pernah memberimu catatan medis."Aku terdiam, sementara Anton tertawa, "Aku nggak akan melakukan hal semacam itu dengan pasien. Karena aku menyukaimu, itu sebabnya aku akan melakukan itu.""Sudah, semuanya akan baik-baik saja."Aroma maskulin pria menyelimutiku. Aku perlahan-lahan menjadi tenang, sementara jejak air mata perlahan-lahan menghilang.Anton mengikutiku ke sekolah. Aku merasa sedikit khawatir pada awalnya, tetapi melihat penjaga keamanan tidak menghentikannya, aku merasa tidak perlu takut lagi.Dia memegang tanganku di sepanjang jalan. Teman-teman sekelas menunjukkan wajah yang berbeda-beda. Ketika kami bertemu dengan seorang guru, aku segera menundukkan kepala, ingin menarik Anton pergi.Tanpa diduga, dia malah menarikku dengan paksa, lalu berkata, "Ayah."Pak Doni mengangguk. "Christy, kalau dia menindasmu di masa de

  • Astaga, Gairahku Diketahuinya   Bab 6

    Ketika aku masuk ke dalam mobil Anton, aku menangis tanpa henti.Anton berkata, "Sudahlah, jangan menangis. Aku di sini."Aku sebenarnya sudah tidak sedih lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tetap berada di pelukannya lebih lama lagi.Suasana berubah. Kami berciuman untuk waktu yang lama, sementara perutku berbunyi di waktu yang tidak tepat.Anton tidak dapat menahan tawa, memilih untuk mengajakku makan malam terlebih dulu.Dia memilih sebuah restoran yang tidak terlalu ramai. Kami makan malam dengan penerangan lilin. Ini membuatku merasa lebih baik. "Terima kasih.""Ini sudah tugasku." Anton tersenyum sambil memotongkan steik untukku."Christy?"Seseorang memanggilku. Aku menoleh, ternyata itu adalah pria yang menyatakan cinta padaku di sore hari.Dia dikelilingi oleh beberapa teman sekelas yang tidak aku kenal."Apakah ini ... alasan mengapa kamu menolak bersamaku?" Wajah Josh berubah muram. "Ternyata kamu orang yang seperti ini."Aku tertegun sejenak, tidak mengerti apa y

  • Astaga, Gairahku Diketahuinya   Bab 5

    Saat tanganku mulai bergerak perlahan ke bawah, aku menyapukan pandanganku ke sekeliling. Tiba-tiba, aku melihat mata beruang yang bersinar.Ketika melihatnya lebih dekat, aku menyadarinya.Itu adalah kamera pengawas.Anton mengawasiku.Ketika berpikir bahwa semua yang baru saja aku lakukan terlihat olehnya, aku menyipitkan mata. Ide yang lebih berani muncul di benakku.Aku memegang beruang itu di lenganku, lalu membuat mata beruang itu mengamati setiap bagian tubuhku. Aku merasa gugup sekaligus penuh harap.Namun, setelah sekian lama, tidak ada satu pun pesan.Mungkinkah dia sedang sibuk?Karena merasa bosan, aku menyelipkan betis di antara kedua kakiku, tanpa menyadari bahwa mata kemerahan di kepala beruang yang berada di pinggulku berputar.Saat aku tertidur, bel pintu berdering.Ada pesan di ponselku: [Aku memesankan makanan untukmu. Jangan lupa memakannya.]Dalam keadaan lengah, aku hendak menunduk mengambil pesanan di balik pintu yang setengah terbuka. Tanpa peringatan, wajah tam

  • Astaga, Gairahku Diketahuinya   Bab 4

    Aku baru saja hendak menjelaskan, tetapi dia benar-benar menggulingkanku, memegang pinggangku dari belakang, lalu memegang vibrator di satu tangan dengan gerakan cepat. Dia memegang alat kelaminnya di satu tangan, lalu menggosokkannya padaku."Tunggu …. Pak Anton, tunggu …" bisikku mencoba berbicara."Jangan terlalu tegang, santai saja." Anton menampar pinggulku, tidak menghiraukanku. Bahkan, gerakannya lebih cepat ….Uh …. Tidak!Aku tidak tahan jika diserang dengan dua-duanya!Ini pertama kalinya aku ….Winda ditekan dengan erat di kaca depanku. Aku bisa melihat bahwa tangan pria itu telah membuka tali di bahu Winda. Suara erangan nyaman temanku terdengar di telingaku.Pada saat yang sama, Anton memasukkannya.Aku … mengeluarkan susu ….Ini juga pertama kalinya Anton melihat bahwa seseorang bisa menyemprotkan susu ketika bercinta. Dia menatap mataku dengan tatapan yang lebih berbahaya. "Bagaimana bisa kamu begitu bernafsu?"Aku menggelengkan kepalaku dengan panik. Aku tidak tahu apa

  • Astaga, Gairahku Diketahuinya   Bab 3

    Tubuhku dipaksa bergerak naik turun, diliputi rasa tak nyaman yang bercampur kenikmatan. Seperti semut yang gelisah di atas wajan panas, begitu tak sabar, tetapi juga terjebak dalam kenikmatan yang menggoda.Di detik berikutnya, karena tak mampu menahan diri, dia mengangkat tubuhku. Ciumannya mendarat tanpa ragu. Dalam waktu bersamaan, rokku terasa basah oleh gairah yang tak tertahan.Tubuhku terbaring di atas meja tempat pemeriksaan barusan, sementara pintu belum ditutup rapat. Dengan napas tertahan dan hati berdebar, aku berbisik gugup, "Pintunya ... belum ditutup .... Nanti ada yang lihat ...."Tangannya berada di pinggangku, membuat tubuh bagian bawahku menegang. Yang mengejutkan, aku mencapai kenikmatan ….Anton berkomentar, "Nafsumu cukup besar.""Bukankah bagus kalau ada yang melihatnya? Apa kamu nggak ingin orang melihatnya?" Dia menggulingkanku. Pakaianku bergesekan saat bagian sensitifku digosokkan ke meja yang dingin. Dia tidak memasukiku, tetapi aku merasa lebih bersemangat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status