Suasana hatiku sangat buruk akhir-akhir ini. Temanku menyarankan agar aku menemui dokter pengobatan tradisional. Namun, aku sama sekali tidak berani melakukannya, karena aku memiliki kecanduan dalam urusan seks. Aku mendengar bahwa dokter pengobatan tradisional bisa mengetahui hal semacam ini …. Hanya saja, kesehatanku makin memburuk, jadi aku harus pergi ke sana sendiri. Cara dokter pengobatan tradisional itu memandangku benar-benar berubah. "Kamu sudah sangat ingin disetubuhi, 'kan?" Dokter pengobatan tradisional itu membaringkanku di atas meja periksa. Dengan satu tangan, dia merobek celana dalamku yang basah ….
Lihat lebih banyak"Sapi, seksi sekali …."Kemudian, aku mendengar kabar Josh dari mulut salah satu mantan pacar Winda, yang mengatakan bahwa dia telah dikeluarkan karena mencuri tesis teman sekelasnya.Bahkan mantan-mantan pacarku yang pernah memakiku ketahuan melakukan hal-hal yang lebih rendahan. Akhirnya mereka dikeluarkan atau diskors secara permanen.Winda berseru, "Pak Anton memang memiliki cara yang bagus."Aku tidak menyangkalnya. Namun, setelah menjalin hubungan dengan Anton, rasa laparku yang tak tertahankan hanya muncul saat melihatnya.Pria lain tidak lagi menarik bagiku.Aku tidak tahu apakah dia bisa dianggap sebagai obat manjur untukku. Menurut kata-kata Anton, "Itu karena kita ditakdirkan untuk bersama."Bagian tubuh Anton itu memang sangat besar. Dia mengatakan padaku bahwa mantan pacarnya tidak ada yang bisa menanganinya karena terlalu besar. Jadi, dia masih belum punya pacar sampai saat ini.Kebetulan aku memang memiliki nafsu yang besar, serta sangat membutuhkan obat yang manjur sepe
Anton memelukku sambil berkata, "Dasar bodoh, hubungan kita lebih dari sekedar pasien dan dokter. Kamu juga pacarku, jadi wajar kalau kita bersama. Aku nggak pernah memberimu catatan medis."Aku terdiam, sementara Anton tertawa, "Aku nggak akan melakukan hal semacam itu dengan pasien. Karena aku menyukaimu, itu sebabnya aku akan melakukan itu.""Sudah, semuanya akan baik-baik saja."Aroma maskulin pria menyelimutiku. Aku perlahan-lahan menjadi tenang, sementara jejak air mata perlahan-lahan menghilang.Anton mengikutiku ke sekolah. Aku merasa sedikit khawatir pada awalnya, tetapi melihat penjaga keamanan tidak menghentikannya, aku merasa tidak perlu takut lagi.Dia memegang tanganku di sepanjang jalan. Teman-teman sekelas menunjukkan wajah yang berbeda-beda. Ketika kami bertemu dengan seorang guru, aku segera menundukkan kepala, ingin menarik Anton pergi.Tanpa diduga, dia malah menarikku dengan paksa, lalu berkata, "Ayah."Pak Doni mengangguk. "Christy, kalau dia menindasmu di masa de
Ketika aku masuk ke dalam mobil Anton, aku menangis tanpa henti.Anton berkata, "Sudahlah, jangan menangis. Aku di sini."Aku sebenarnya sudah tidak sedih lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tetap berada di pelukannya lebih lama lagi.Suasana berubah. Kami berciuman untuk waktu yang lama, sementara perutku berbunyi di waktu yang tidak tepat.Anton tidak dapat menahan tawa, memilih untuk mengajakku makan malam terlebih dulu.Dia memilih sebuah restoran yang tidak terlalu ramai. Kami makan malam dengan penerangan lilin. Ini membuatku merasa lebih baik. "Terima kasih.""Ini sudah tugasku." Anton tersenyum sambil memotongkan steik untukku."Christy?"Seseorang memanggilku. Aku menoleh, ternyata itu adalah pria yang menyatakan cinta padaku di sore hari.Dia dikelilingi oleh beberapa teman sekelas yang tidak aku kenal."Apakah ini ... alasan mengapa kamu menolak bersamaku?" Wajah Josh berubah muram. "Ternyata kamu orang yang seperti ini."Aku tertegun sejenak, tidak mengerti apa y
Saat tanganku mulai bergerak perlahan ke bawah, aku menyapukan pandanganku ke sekeliling. Tiba-tiba, aku melihat mata beruang yang bersinar.Ketika melihatnya lebih dekat, aku menyadarinya.Itu adalah kamera pengawas.Anton mengawasiku.Ketika berpikir bahwa semua yang baru saja aku lakukan terlihat olehnya, aku menyipitkan mata. Ide yang lebih berani muncul di benakku.Aku memegang beruang itu di lenganku, lalu membuat mata beruang itu mengamati setiap bagian tubuhku. Aku merasa gugup sekaligus penuh harap.Namun, setelah sekian lama, tidak ada satu pun pesan.Mungkinkah dia sedang sibuk?Karena merasa bosan, aku menyelipkan betis di antara kedua kakiku, tanpa menyadari bahwa mata kemerahan di kepala beruang yang berada di pinggulku berputar.Saat aku tertidur, bel pintu berdering.Ada pesan di ponselku: [Aku memesankan makanan untukmu. Jangan lupa memakannya.]Dalam keadaan lengah, aku hendak menunduk mengambil pesanan di balik pintu yang setengah terbuka. Tanpa peringatan, wajah tam
Aku baru saja hendak menjelaskan, tetapi dia benar-benar menggulingkanku, memegang pinggangku dari belakang, lalu memegang vibrator di satu tangan dengan gerakan cepat. Dia memegang alat kelaminnya di satu tangan, lalu menggosokkannya padaku."Tunggu …. Pak Anton, tunggu …" bisikku mencoba berbicara."Jangan terlalu tegang, santai saja." Anton menampar pinggulku, tidak menghiraukanku. Bahkan, gerakannya lebih cepat ….Uh …. Tidak!Aku tidak tahan jika diserang dengan dua-duanya!Ini pertama kalinya aku ….Winda ditekan dengan erat di kaca depanku. Aku bisa melihat bahwa tangan pria itu telah membuka tali di bahu Winda. Suara erangan nyaman temanku terdengar di telingaku.Pada saat yang sama, Anton memasukkannya.Aku … mengeluarkan susu ….Ini juga pertama kalinya Anton melihat bahwa seseorang bisa menyemprotkan susu ketika bercinta. Dia menatap mataku dengan tatapan yang lebih berbahaya. "Bagaimana bisa kamu begitu bernafsu?"Aku menggelengkan kepalaku dengan panik. Aku tidak tahu apa
Tubuhku dipaksa bergerak naik turun, diliputi rasa tak nyaman yang bercampur kenikmatan. Seperti semut yang gelisah di atas wajan panas, begitu tak sabar, tetapi juga terjebak dalam kenikmatan yang menggoda.Di detik berikutnya, karena tak mampu menahan diri, dia mengangkat tubuhku. Ciumannya mendarat tanpa ragu. Dalam waktu bersamaan, rokku terasa basah oleh gairah yang tak tertahan.Tubuhku terbaring di atas meja tempat pemeriksaan barusan, sementara pintu belum ditutup rapat. Dengan napas tertahan dan hati berdebar, aku berbisik gugup, "Pintunya ... belum ditutup .... Nanti ada yang lihat ...."Tangannya berada di pinggangku, membuat tubuh bagian bawahku menegang. Yang mengejutkan, aku mencapai kenikmatan ….Anton berkomentar, "Nafsumu cukup besar.""Bukankah bagus kalau ada yang melihatnya? Apa kamu nggak ingin orang melihatnya?" Dia menggulingkanku. Pakaianku bergesekan saat bagian sensitifku digosokkan ke meja yang dingin. Dia tidak memasukiku, tetapi aku merasa lebih bersemangat
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen