Share

Ayah Beranak Tiga yang Hebat
Ayah Beranak Tiga yang Hebat
Auteur: Chestnut

Bab 1

Auteur: Chestnut
Yasmin Tanoto perlahan-lahan bangun, dia merasa tubuhnya sangat sakit seolah-olah dia telah diinjak-injak oleh binatang buas.

Saat dia membuka matanya, dia terkejut ketika melihat ada seorang pria berambut tebal di sebelahnya dan hampir berteriak. Namun, Yasmin buru-buru menutup mulutnya.

Ketika ingatan-ingatan dari kejadian semalam muncul di otaknya, Yasmin ingin sekali membunuh dirinya!

Karena pacarnya selingkuh, Yasmin pergi ke bar untuk minum sampai mabuk. Maka itu, terjadilah kejadian ini!

Dia tidak berani mengingat kembali dengan detail, bahkan lebih tidak berani lagi melihat wajah pria itu. Yasmin diam-diam turun dari tempat tidur, mengambil pakaiannya yang di lantai, lalu pergi tanpa menoleh kembali ....

Dua tahun kemudian ....

Yasmin sedang duduk di dalam pesawat kembali ke negaranya sambil menonton video di ponselnya. Itu adalah video anaknya dari lahir sampai sekarang berusia dua tahun. Semuanya ada di dalam ponsel ....

"Mama!"

"Mama!"

"Mama!"

Suara menggemaskan dari ponsel terus memanggil Yasmin. Wajah gadis kecil di layar membuat Yasmin tidak bisa berhenti tersenyum dan merasa hatinya hangat.

Setelah kejadian malam itu di kamar presidential suite dua tahun lalu, Yasmin yang masih kuliah hamil. Tanpa pikir panjang, dia berlari ke rumah sakit untuk aborsi.

Namun, saat dokter berkata dia hamil anak kembar tiga, dia menjadi ragu.

Yasmin bahkan sudah masuk ke ruang operasi, tapi ketika dia hendak dibius, dia melarikan diri.

Saat melihat dua anak laki-laki dan satu anak perempuannya yang menggemaskan, dia merasa senang karena memutuskan untuk melahirkan mereka.

Mereka juga memulihkan kegelisahannya yang saat ini dia rasakan karena pulang sendirian ....

Sudah berapa lama dia tidak pulang? Lima atau enam tahun.

Kalau boleh, dia selamanya tidak ingin pulang.

Akan tetapi, Tante yang baik pada Yasmin berharap Yasmin bisa menghadiri ulang tahun pernikahannya dengan Paman. Tante juga sudah lama tidak melihat Yasmin, jadi Tante merindukannya.

Yasmin bukannya tidak rindu tantenya, hanya saja menurut Yasmin, Kota Imperial penuh dengan pengalaman yang menyakitkan.

Nanti setelah pestanya selesai, dia akan langsung pergi ....

Yasmin yang mengenakan gaun putih dan sepatu hak tinggi melangkah masuk ke ruang pesta hotel. Interiornya mewah, tamu-tamu berpakaian cantik dan tampan, suasananya juga ramai.

Pemandangan tersebut membuat Yasmin tercengang sesaat.

"Yasmin?"

Yasmin menoleh. Tante yang sudah bertahun-tahun tidak Yasmin jumpai sedang berdiri tidak jauh darinya dan memanggilnya dengan tak yakin. Yasmin pun berjalan mendekat sambil memanggil, "Tante." Ketika dia melihat pamannya yang masih penuh dengan semangat meskipun sudah berusia, beberapa kenangan tertentu pun muncul di benaknya. "... Paman."

Jason Guntur menatap Yasmin dengan senang sambil berkata, "Aku sudah bilang itu kamu, tapi tantemu terus bilang nggak mirip. Yasmin, selamat datang kembali. Sudah lama kita nggak bertemu."

Dengan mata yang berkaca-kaca, Klara Tanoto pergi memeluk Yasmin. "Yasmin, benar-benar kamu. Akhirnya kamu pulang. Tante sangat merindukanmu. Kenapa sekarang kamu baru pulang?"

Yasmin merasa bersalah. Ibunya sudah meninggal, sedangkan ayahnya tidak peduli padanya. Setelah kelas SMP 1, Tante pun menjemputnya ke rumah Keluarga Guntur dan membesarkannya. Seumur hidupnya, Yasmin tidak akan melupakan kasih sayang tantenya.

"Biarkan Tante melihatmu." Klara melepaskan Yasmin, kemudian melihatnya dari atas sampai ke bawah. Setelah meneteskan air mata kebahagiaan, Klara tampak terkejut. "Yasmin sungguh cantik. Begitu dia masuk, semua laki-laki terpesona."

"Sepertimu," ucap Jason sambil tersenyum.

"Yasmin dari Keluarga Tanoto, tentu saja sepertiku," kata Klara dengan bangga. Makin lama dia melihat keponakannya, dia makin merasa senang. "Jangan pergi lagi, ya. Tante akan mencarikanmu jodoh yang baik."

"Ha?" Yasmin memikirkan ketiga anaknya yang di luar negeri. "Tante, sekarang aku baru berumur 20 tahun. Aku nggak terburu-buru ...."

Ada suara keributan dari arah pintu. Beberapa pria berjalan masuk, kemudian berdiri membentuk dua baris secara terlatih untuk mengontrol tempat. Dalam sekejap, mereka memecahkan suasana pesta yang meriah.

Saat orang-orang kebingungan, seorang pria jangkung yang memakai jas hitam dan sepatu kulit tiba-tiba muncul. Dia terlihat cuek, tapi auranya yang kuat menyebar ke setiap sudut ruangan sehingga orang lain takut untuk bernapas.

Wajah seseorang yang berada di dalam ingatan Yasmin muncul di dalam benak. Tampan dan garang dengan sepasang mata yang tajam dan sinis.

"Daniel?" Jason tercengang.

Yasmin membatu. Pada saat ini, dia tidak bisa merasakan kehadiran orang lain. Gambar-gambar yang berantakan mulai tersusun kembali.

Dua tahun lalu, malam hari itu di kamar presidential suite ....

Wajah anak-anak laki-lakinya yang makin besar makin mirip ....

Saat ini, semua pikiran Yasmin membeku ....

Ba ... bagaimana bisa dia adalah pria dari malam itu?

Bagaimana bisa dia adalah Daniel Guntur, anak tiri tantenya ...?

Daniel berjalan mendekat. Auranya yang kuat ditambah dengan tinggi badannya yang hampir 190 sentimeter membuat orang susah untuk mendekatinya.

"Daniel, kapan kamu pulang?" Jason tidak pernah menyangka putra kandungnya yang sudah lama dia tidak jumpa akan muncul di hari ulang tahun pernikahannya.

Klara yang berada di sebelah terdiam dan tampak panik.

Selama ini dia takut kepada Daniel. Meskipun Daniel adalah anak tirinya, sekujur tubuh Daniel memancarkan aura yang menakutkan,

"Ada apa? Apa aku nggak disambut?" Suara Daniel yang berat tidak terdengar marah, tapi kuat. Lalu, matanya yang tajam menatap lurus Yasmin.

Yasmin melihat ke arah bawah dan wajahnya memucat. Dia yang gemetaran seolah-olah sedang ditatap oleh ular berbisa.

"Bagaimana mungkin? Kamu nggak tahu betapa senangnya aku dan Klara karena kamu bisa datang! Kebetulan sekali, Yasmin juga sudah pulang!" Mata Jason tertuju pada Yasmin, kemudian bertanya, "Apa kamu masih ingat Yasmin? Saat SMP, dia pernah tinggal di rumah kita."

Daniel menatap wajah Yasmin dengan tatapan yang tajam. "Tentu saja masih."

Yasmin masih tidak berani melihat wajah Daniel. Dia mengalihkan pandangannya, lalu berkata, "Tante, aku ... aku pergi ke kamar mandi dulu, ya."

Sebelum Klara sempat menjawabnya, Yasmin sudah berjalan pergi. Dia bahkan menabrak orang. Yasmin pun hanya meminta maaf, kemudian buru-buru pergi.

Setelah Yasmin tiba di kamar mandi, dia melihat dirinya di cermin. Dia seakan-akan baru saja melihat hantu.

Bagaimana ini?

Apa Daniel tahu kalau wanita dari dua tahun yang lalu adalah dirinya? Dia tidak tahu, 'kan? Kalau dia tahu, Daniel yang membenci dirinya pasti tidak akan menyentuhnya!

Namun, bagaimanapun juga, Yasmin tidak boleh terus berada di tempat ini! Terutama ponselnya penuh dengan foto dan video anak-anaknya.

Saat melihat wajah-wajah mereka yang mungil, Daniel tidak akan merasa curiga, 'kan?

Tidak, tidak boleh! Daniel tidak boleh sampai tahu!

Apa tempat ini mempunyai pintu belakang?

Yasmin bahkan tidak ingin berpamitan. Dia langsung menuju ke pintu darurat. Namun, Yasmin yang baru berjalan dua langkah melihat ada dua pria yang menghalangi jalannya di depan.

Kakinya langsung menjadi lemas karena dia tahu mereka adalah pengawal Daniel ....

Pada saat ini, untung ada pelayan yang membawa nampan berisi minuman alkohol lewat. Yasmin melangkah mundur, kemudian langsung melempar nampan tersebut ke arah pengawal-pengawal itu.

Pada saat yang sama, Yasmin berbalik dan berlari.

"Kejar!"

Sekujur tubuh pengawal itu basah karena terkena alkohol, tapi dia tidak berani melambat.

Yasmin berlari sekuat tenaganya sehingga dia masuk ke dapur hotel.

"Orang yang nggak berkepentingan dilarang masuk!"

Masa bodoh, pikir Yasmin. Dia berlari ke arah belakang dapur yang pasti ada pintu keluar. Biasanya koki merokok dan beristirahat di belakang.

Setelah Yasmin keluar, sebuah gang menyambutnya.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (3)
goodnovel comment avatar
Ristiana Cakrawangsa
kasian yasmin
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
kalau kejadiannya 2 thn lalu seharusnya anak Yasmin masih 1thn lebih 2 atau 3 bln, tdk mungkin dia melahirkan sesaat setelah berhubungan.
goodnovel comment avatar
Rita Hamdani
ceritanya bgs... moga gak terll byk chapternya
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status