Share

34. Membuang Bayi II

Di sebuah gazebo yang sekelilingnya dihiasi pot tanaman hias, aku tertunduk lesu tanpa mau memandang setiap mata orang yang ada di sini. Aku tak tahu perasaan apa yang kini hinggap di hatiku. Malu, kecewa, sakit, marah.

Mendengarkan mereka berbincang ngalor-ngidul, aku tak tertarik untuk masuk sebagai tokoh bicara di dalamnya. Aku hanya bersandar sembari merasakan embus angin malam yang dingin. Meski diam, hatiku bertanya, dimanakah Haura dan Hanum? Apa mereka telah menemukannya? Kenapa sedari tadi tak ada topik tentang mereka?

Setengah jam berlalu, kuisi hanya dengan melamun hingga akhirnya ibu bergamis lebar tadi membuka bahasan tentang Haura dan Hanum setelah seseorang yang datang dari dalam bangunan besar itu berbisik di telinganya. Perempuan yang menyampaikan berita yang entah apa isinya kembali ke dalam.

"Kedua bayi kembar tadi sudah tidur. Mau nginap di sini?" Netranya menatap lembut mataku yang sembap.

Mas Haidar menyambar pertanyaan itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status