Share

33. Membuang Bayi I

"A-a-aku, membuang mereka, Mas," balasku akhirnya, lirih dengan napas tertahan.

Spontan, Mas Haidar melepaskan dekapannya. Ia menatap dalam kedua netraku yang basah. Jika saja punggungku tak merapat pada dinding, pasti aku telah terhempas ke tanah.

"Apa yang kamu katakan, Zara?"

Lagi, isak tangis yang menjadi jawabannya. Aku tak mampu mengungkapkan lagi hal itu.

"Katakan sekali lagi, Zara. Katakan!" Barangkali Mas Haidar salah dengar, ia menggoyangkan bahuku lagi.

"Iya. Aku membuang anak kita." Pelan sekali kujawab. Aku takut jika Mas Haidar hilang kendali, lalu terjadi melakukan hal buruk padaku.

Lelaki bertubuh jangkung itu menjauh. Mengikis jarak di antara kami. Kepalanya menggeleng-geleng tanda tak percaya. Kekecewaan terpatri pada tatapannya. Kemudian, ia memandangku tajam. Bak sebilah pedang ditancapkan di kedua bola mataku, aku melihat gejolak api berkobar di mata Mas Haidar.

"Kamu gila, Zara! Dimana bayiku sekara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status