Share

BAB 67

"Sekarang, kamu sudah siap menemui Mama?" tanya Pak Wahyu pada Bu Ningsih.

Sebab, semenjak kemarin, Bu Ningsih belum mau menemui mertuanya.

"Siap, Mas. Asalkan aku ditemani Zulkifli, insyaAllah siap."

"Untuk apa menemuinya? Tidak perlu," ketus Zulkifli.

Melihat respon putranya, Pak Wahyu hanya menghela napas. Ia tak bisa menyalahkan Zulkifli jika tak bisa menerima neneknya. Terlalu dalam belati yang dihujamkan ibunya dalam kehidupan istri dan putranya.

"Nenekmu pasti sudah sangat tua, Nak. Kasihan jika kita tahan maaf untuknya. Maaf yang sekarang, saat kita masih di bumi jauh lebih berpahala. Kita harus bisa melapangkan dada untuk menerima nenekmu, Zul."

"Papa tahu, kita menderita dalam perpisahan karena nenekmu. Demi Papa, maafkan nenekmu, Zul."

Tak ada respon Zulkifli selain pasrah dibawa oleh ayahnya berjalan menuju kamar Bu Sari. Bahkan ketika sudah di kamar itu, Zulkifli pun enggan melihat neneknya. Sedangkan Bu Ningsih menangis sesegukan melihat kondisi mertuanya yang hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status