공유

73. satu alur utuh

last update 최신 업데이트: 2025-12-19 23:15:25

Dua hari kemudian, ketenangan itu pecah—bukan oleh keributan, melainkan oleh sesuatu yang jauh lebih berbahaya: **kebocoran informasi**.

Rael menerima laporan itu saat fajar, disampaikan oleh kurir pribadi Halim. Tidak ada stempel, tidak ada tanda resmi. Hanya satu kalimat pendek yang ditulis cepat.

*Draf keputusan pelabuhan bocor sebelum diumumkan.*

Rael membaca ulang kalimat itu, lalu menutup mata sejenak.

“Cepat sekali,” gumamnya. “Mereka tidak menunggu.”

Ia berdiri dan langsung menuju ruang peta. Beberapa pejabat sudah ada di sana, berdiri kaku. Tidak ada yang duduk.

“Siapa yang mengetahui draf itu?” tanya Rael, nadanya datar.

Seorang sekretaris senior menjawab, “Tujuh orang, Tuan. Termasuk saya.”

Rael mengangguk. “Dan siapa yang paling diuntungkan jika keputusan itu gagal?”

Tak ada yang langsung menjawab.

Rael tidak menekan. Ia hanya berjalan pelan menyusuri ruangan, berhenti di depan peta jalur dagang.

“Kebocoran seperti ini,” katanya, “bukan dilakukan oleh orang yang panik. Ini
이 책을.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • BAYANGAN PENASEHAT AGUNG   73. satu alur utuh

    Dua hari kemudian, ketenangan itu pecah—bukan oleh keributan, melainkan oleh sesuatu yang jauh lebih berbahaya: **kebocoran informasi**.Rael menerima laporan itu saat fajar, disampaikan oleh kurir pribadi Halim. Tidak ada stempel, tidak ada tanda resmi. Hanya satu kalimat pendek yang ditulis cepat.*Draf keputusan pelabuhan bocor sebelum diumumkan.*Rael membaca ulang kalimat itu, lalu menutup mata sejenak.“Cepat sekali,” gumamnya. “Mereka tidak menunggu.”Ia berdiri dan langsung menuju ruang peta. Beberapa pejabat sudah ada di sana, berdiri kaku. Tidak ada yang duduk.“Siapa yang mengetahui draf itu?” tanya Rael, nadanya datar.Seorang sekretaris senior menjawab, “Tujuh orang, Tuan. Termasuk saya.”Rael mengangguk. “Dan siapa yang paling diuntungkan jika keputusan itu gagal?”Tak ada yang langsung menjawab.Rael tidak menekan. Ia hanya berjalan pelan menyusuri ruangan, berhenti di depan peta jalur dagang.“Kebocoran seperti ini,” katanya, “bukan dilakukan oleh orang yang panik. Ini

  • BAYANGAN PENASEHAT AGUNG   72. konsekuensi jangka panjang

    Malam itu, setelah istana kembali sunyi dan para bangsawan pulang dengan pikiran masing-masing, Rael belum tidur.Ia duduk sendirian di ruang arsip kecil yang jarang dipakai—ruangan tanpa lambang keluarga, tanpa penjaga tetap. Tempat yang aman justru karena dianggap tidak penting.Di hadapannya hanya ada satu berkas tipis.Bukan laporan.Bukan bukti.Melainkan rangkuman keputusan hari ini—siapa dipindah, siapa dibiarkan, siapa *tidak disentuh*.Rael mengetukkan ujung jarinya ke meja.“Yang paling berbahaya,” gumamnya pelan, “selalu yang lolos tanpa luka.”Pintu terbuka perlahan. Halim masuk tanpa suara.“Kau belum selesai,” katanya, lebih sebagai pernyataan daripada pertanyaan.Rael tidak menoleh. “Belum. Hari ini kita menyingkirkan orang yang terlalu berani.”“Dan besok?” tanya Halim.Rael menutup berkas itu. “Besok… orang-orang yang terlalu sabar akan mulai bergerak.”Halim menyandarkan punggung ke dinding. “Aku sudah perintahkan pasukan tetap netral. Tidak ikut permainan politik.”

  • BAYANGAN PENASEHAT AGUNG   71. pengejaran senyap

    Perintah Raja dijalankan tanpa teriakan, tanpa derap berlebihan. Inilah cara istana bekerja ketika situasi genting—sunyi, cepat, dan mematikan bagi siapa pun yang lengah.Gerbang utama ditutup perlahan, seolah hanya pergantian jaga biasa. Di pelabuhan, kapal-kapal dagang ditahan dengan alasan inspeksi malam. Jalan-jalan keluar kota dijaga, bukan oleh pasukan bersenjata lengkap, melainkan oleh petugas administratif yang membawa daftar nama dan surat izin. Cara yang tidak mencolok, namun efektif.Rael berdiri di balkon dalam aula, mengamati pergerakan dari kejauhan.“Dia tidak akan kabur secara kasar,” katanya pelan pada Halim. “Menteri itu terlalu rapi untuk berlari.”Halim mengangguk. “Orang seperti dia pasti mencari perlindungan hukum, bukan pedang.”“Benar,” sahut Rael. “Dan itu berarti satu tempat.”Halim menoleh. “Kediaman Dewan Lama.”Rael tersenyum tipis. “Satu-satunya tempat di mana keputusan bisa ditunda atas nama prosedur.”Raja mendekat, suaranya rendah namun tajam. “Kalau d

  • BAYANGAN PENASEHAT AGUNG   70. rapat darurat

    Malam turun sepenuhnya ketika lonceng istana dibunyikan tiga kali—tanda rapat darurat tingkat tinggi. Aula pertemuan utama diterangi puluhan lampu minyak, cukup terang untuk menampakkan wajah-wajah yang biasanya tersenyum sopan, kini tegang dan penuh perhitungan.Rael berdiri di sisi ruangan, tidak di pusat perhatian, namun justru dari sanalah ia bisa melihat semuanya.Satu per satu para pejabat tinggi dan bangsawan masuk.Keluarga Varin dengan langkah angkuh.Utusan Norvad dengan wajah datar.Perwakilan Lorian yang terlalu banyak berbicara, seolah menutupi kegelisahan.Dan akhirnya—Arven.Bendahara muda itu berjalan dengan sikap tenang yang dibuat-buat. Namun Rael menangkap detail kecil yang tak luput dari perhatiannya: napas Arven lebih pendek dari biasa, dan tangannya mengepal sesaat sebelum ia duduk.Tak lama kemudian, Raja memasuki aula. Semua berdiri.Raja mengangkat tangan. “Duduk.”Suara kursi bergeser serempak. Keheningan jatuh seperti selimut berat.“Kita berkumpul malam ini

  • BAYANGAN PENASEHAT AGUNG   69. langkah balasan rael

    Arven berjalan cepat melewati lorong pelayan, berusaha menjaga wajahnya tetap tenang. Namun langkahnya terlalu tergesa untuk disebut wajar. Beberapa pelayan menoleh, tapi Arven tidak peduli. Kepalanya penuh dengan satu pikiran: **Eldran**.Ia harus memastikan pria tua itu tidak bertindak ceroboh.Di sudut lain istana, Rael, Halim, dan Dagan mengikuti dari jarak aman. Mereka bergerak terpisah, memanfaatkan lorong-lorong kecil yang jarang dilalui. Tidak ada isyarat berlebihan, tidak ada perintah lisan—semuanya sudah disepakati sejak awal.Arven berhenti di depan pintu rumah kecil Eldran. Ia mengetuk cepat, tanpa sandi kali ini.Pintu terbuka sedikit. Wajah Eldran muncul, keriputnya makin dalam saat melihat siapa yang datang.“Kau lagi?” bisiknya tajam. “Kau ingin diperhatikan?”“Kita sudah diperhatikan,” balas Arven sambil mendorong masuk. “Mereka sudah hampir menemukan semuanya.”Pintu ditutup. Dari balik jendela kecil rumah itu, bayangan dua orang terlihat bergerak gelisah.“Kau bilan

  • BAYANGAN PENASEHAT AGUNG   68. arven tiba digudang

    Arven tiba di depan gudang kebun timur. Area itu gelap, hanya diterangi satu lampu minyak yang hampir padam. Ia memeriksa sekeliling—tidak ada siapa pun.Atau setidaknya, tidak terlihat.Dengan gugup tersamar, ia membuka kunci gudang menggunakan kunci kecil yang disembunyikannya selama ini. Suara logam berdecit pelan.Begitu pintu terbuka, aroma tanah dan pupuk menyergap hidung.Arven masuk dan menyalakan lampu gantung kecil. Gudang itu tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk menyimpan alat-alat kebun, karung pupuk, dan beberapa peti peralatan lama.Ia langsung menuju sudut belakang.Tempat di mana *Samer*—orang yang menyamar sebagai pekerja kebun—menyembunyikan sesuatu tiga hari lalu.Arven berlutut, menggeser peti kayu perlahan. Tangannya gemetar saat ia mengangkat papan lantai yang bisa dibuka.Kosong.Tidak ada apa-apa.Arven menegang. “Tidak mungkin… Tidak mungkin!”Ia merogoh lagi, memeriksa pinggiran, celah-celah, bahkan karung di sekitarnya. Tidak ada.“Siapa yang mengambilnya

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status