Share

Penolakan

Lamat-lamat kudengar bunyi pintu yang digedor berkali-kali seiring suara Mas Reyhan memanggil namaku. Aku membuka mata mencoba mengumpulkan kesadaran yang sempat bubar di alam mimpi.

Kulirik jam beker di meja sebelahku, waktu telah menunjuk pukul 12 lewat sedikit.

“Ah! Selalu saja pulang larut,” gerutuku.

Setengah terpaksa aku bangkit menuju sumber gaduh di depan. Mas Reyhan berdiri dengan wajah kesal setelah aku membuka pintu.

“Nyenyak banget tidurnya,” Sindir Mas Reyhan.

“Maaf, Mas! Mungkin bawaan si jabang bayi, “ jawabku.

Dia tak menyahut lalu melangkah ke dalam tanpa peduli denganku.

Aku mengunci pintu kembali kemudian menyusulnya ke kamar. Kulihat suamiku langsung menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Aku pun turut berbaring di sebelahnya.

“Mas!” Aku memiringkan tubuh menghadap suamiku, tapi agak kesusahan. Perut yang sudah besarlah penyebabnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yung
coba dulu curhat sama angga minta solusi nya,apa tanggapan dia tentang istri nya di jaga sama suami orang,bodoh apa bego si angga ini,dulu udah di hianati sampai lahir anak,ini akan terulang lagi kayak nya si elin juga gk punya perasaan jelas jelas dia tau si reyhan suami rere yg lagii hamil besar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status