Share

Bab 8

Farhan berkali-kali mencoba menghubungi nomor istrinya, untuk menanyakan posisinya sekarang.

"Bagaimana Farhan? bisa di hubungi tidak istrimu itu?" tanya Ambar, yang langsung meluncur bersama suaminya ke rumah dinas putranya.

Farhan tampak menggeleng dengan lemah.

"Nomornya tidak bisa di hubungi Mah.." jawab lelaki berhidung mancung itu, juga terlihat sangat khawatir.

"Dia ada tinggalkan surat atau pesan gitu, sama kamu?" tanya Drajat, yang juga terlihat panik.

Karena bagaimanapun, selain sebagai menantu, Aisyah juga adalah putri dari sahabatnya.

Jika sampai terjadi apa-apa kepada Aisyah, apa yang akan dia katakan nanti, kepada mereka.

"Iya, Aisyah tidak meninggalkan pesan?" Ambar menatap putranya.

"Tidak ada Mah, bahkan tadi Mbok Jum yang biasa bantu-bantu disini juga tidak tahu, Aisyah mau pergi kemana." jawab Farhan.

Ambar terduduk di kursi sofa ruang tengah, dan tampak begitu terpukul dengan kepergian menantunya itu.

"Aisyah pasti kecewa kepada Mama sekarang ini. Pasti dia pikir,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status