Share

Hari Pertama

Hari berganti. Sedari malam kami sibuk mengemasi barang. Setelah selesai, kami ke rumah Bu Iroh. Memberitahu perihal kepindahan kami. Bu Iroh tampak kaget saat kami menyerahkan kunci rumah, tapi turut bahagia dan mendoakan yang terbaik untuk kami.

“Jangan lupain Ibu ya, Neng,“ katanya saat aku memeluknya.

“Insya Allah, Bu. Ibu nanti main ke sana, ya,“ balasku.

“Insya Allah, Neng.“

Kami juga berpamitan pada tetangga dekat, salahsatunya Mira. Dia memelukku begitu erat.

“Nanti aku belanja ke sana deh,“ katanya.

“Ditunggu banget, Mbak,“ balasku.

***

Tiba di ruko, kami mulai menata barang. Satu kamar untuk tidur dan satu lagi untuk tempat shalat. Kami beberes sampai larut malam. Itupun masih asal, yang penting barang sudah masuk semua karena besok grosir sudah mulai buka. Khalid sudah tidur sedari magrib. Sementara aku dan Mas Hasan menikmati indahnya pemandangan kota Bogor dari balkon sembari melahap mie ayam dan secangkir teh hangat.

Kuabadikan keindahan malam ini, membidik beberapa sudu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status