Share

Si Bos Sakit

Terryn tidak mengungkit masalah makan siang itu dan dia akan tetap kembali membawa bagian Deva untuk besok dan seterusnya hingga Deva benar-benar bersamanya makan siang. Menjelang petang Deva baru tiba kembali di kantornya perutnya sudah terasa perih karena belum makan dari pagi. Dia melirik Terryn yang hanya diam saja mengerjakan tugasnya di balik laptopnya. Deva berpikir jika pastinya Bagas sudah menemani Terryn makan siang di rooftop.

‘Bodo amat! Kenapa juga aku harus peduli dan memikirkan itu, bukankah aku sendiri yang menulis aturannya untuk tidak mencampuri urusan pribadi masing-masing?’ Deva mendengus perlahan dia membereskan mejanya dan memutuskan untuk pulang lebih awal, mendadak dirinya merasa sangat kelelahan.

“Yin, tadi kamu naik motor kan? Aku pulang duluan.” Deva berlalu begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Terryn. Terryn menghela napas panjang, dia merasa butuh tenaga yang lebih banyak untuk menjalani pernikahannya ini dengan D

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status