Hola, happy reading and enjoy!Chapter 14Take an ActionMenikahi Jessie? Pria biasa menikahi Tuan Putri mungkin kedengarannya keren. Tetapi, bagi Beck tidak. Ia justru merasa masuk perangkap. Ia pernah dijodohkan, kemudian memilih mengakhiri dan karena desakan orang tuanya yang menginginkan keturunan ia berniat menikahi wanita pilihnya. Kemudian ia tergoda wanita lain dan karena kebodohannya kini ia terpuruk hingga enggan berurusan dengan wanita mana pun karena takut kembali mengecewakan wanita yang bersamanya. Sekarang ia justru dihadapkan dengan pernikahan yang sama sekali tidak dibayangkan. Apa lagi dengan gelar kebangsawanan yang akan diberikan oleh ayah Jessie. Memasuki keluarga kerajaan berarti harus belajar banyak hal baru dan ia sedang tidak ingin melakukannya, ia sudah cukup sibuk dengan pekerjaannya sekarang. Ditambah lagi, etiket yang harus dijaga setiap kali berada di tengah-tengah keluarga kerajaan. Belum lagi protokol ketat yang pasti mau tidak mau harus ia patuhi,
Hola, happy reading and enjoy!Jangan lupa follow akun author!Chapter 15 Kiss me and Say You Miss Me!Ayah Jessie memberikan Beck waktu untuk mempertimbangkan perintahnya dan setelah lima hari berlalu, tidak ada kabar apa pun dari Beck. Beck sepertinya berniat untuk mengabaikan ancaman ayahnya dan Jessie cukup khawatir dengan kemungkinan buruk yang nantinya akan dihadapi Beck. Bagaimana jika ayahnya membangkrutkan perusahaan milik Beck? Meskipun Beck adalah pria yang cakap dalam berbisnis dan penuh perhitungan, tetapi jika pria itu jatuh ke dalam jurang kebangkrutan yang direkayasa ayahnya, Jessie adalah penyebabnya dan ia khawatir seumur hidup akan dihantui rasa bersalah. Berapa banyak orang yang menggantungkan hidup keluarga mereka di perusahaan milik Beck? Jessie sudah berbicara dengan kakaknya, Alexion Carloz. Berharap kakaknya membantu membujuk ayahnya untuk tidak melakukan apa pun kepada Beck, tetapi kakaknya justru mengatakan jika dirinya harus bertanggung jawab atas apa
Chapter 16How to be a Romantic ManBeck berada di ruang pertemuan, ia baru saja menyelesaikan rapat dengan beberapa petinggi di perusahaan, ia masih di kursinya dan di sana juga ada Charlie. "Kau sudah mengambil keputusan?" tanya Charlie yang duduk bersandar dengan santai di sebelahnya seraya mengetuk-ngetukkan ujung pena ke meja dengan lembut.Beck mengedikkan bahunya. "Mau tidak mau, aku harus menikahi Tuan Putri Manja itu." Charlie berjengit. "Kau yakin?" "Memangnya ada solusi lain?" Perusahaan yang dipegangnya adalah peninggalan turun-temurun dari kakeknya terdahulu. Meskipun tidak semuanya, perkebunan dan pabrik di Tijuana lahir dari pemikiran Beck dan Charlie. Jika perusahaan keluarganya tamat di tangannya, Beck akan merasa sangat berdosa dan pastinya tidak lagi memiliki wajah di depan keluarganya. Ia pernah mengecewakan ibunya yang sangat mendambakan Vanilla menjadi menantunya, jika sekarang mempertaruhkan perusahaan keluarga, Beck tidak akan sanggup menyaksikan orang tua
Hola, happy reading and enjoy! Chapter 17 Playboy and Vulgar! Belum pernah Jessie merasakan gugup hingga ingin melarikan diri dari tempatnya berdiri padahal ia bukan dalam suasana formal yang mengharuskan dirinya berpidato di depan umum atau di depan perkumpulan bangsawan. Kenapa ada Beck? Kenapa pria itu tiba-tiba muncul di tempat tinggal Nick? Seharusnya ia memperhitungkan sejak awal, Beck adalah sahabat Nick dan Vanilla. Pria itu pastinya bisa datang kapan saja ia mau ke rumah Nick! Seharusnya aku tidak datang ke sini! Pikir Jessie. Beck mendekatinya dan semakin dekat jarak mereka, semakin pula kegugupan di benaknya meronta-ronta. Jantungnya seolah berayun-ayun di dalam rongga dadanya. "Kau tidak memberitahuku kalau kau ke sini," ucap Beck dan meletakkan tangannya di atas kepala Jessie. Mengusap-usap dengan lembut seolah terakhir kali mereka bertemu tidak ada ketegangan yang terjadi. Apa Beck sedang bersandiwara? Tetapi, untuk apa? Jika Beck tidak berniat menikah, bukan
Hola!Happy reading and enjoy!Jangan lupa follow akun author.Chapter 18Meet Mama LucyBesoknya Beck keluar dari kantornya pukul sebelas siang setelah memastikan semua catatan yang diberikan kepada sekretarisnya tidak satu pun tertinggal. Beberapa pekerjaan harus ditunda untuk beberapa hari dan pertemuan dengan rekan bisnisnya siang ini terpaksa dibatalkan karena kedatangan Jessie yang mendadak. Tadi malam Beck juga sudah memberitahu orang tuanya jika hari ini ia akan mengenalkan Jessie kepada mereka dan orang tuanya setuju meskipun secara harfiah tentu saja sebagai warga negara Spanyol, mereka sudah pasti mengenal Jessie. Ada sedikit kekhawatiran yang menyelinap di benak Beck, bisa saja ibunya tidak menyukai Jessie mengingat masalah yang membelitnya bermula dari pertemuannya dengan Jessie. Namun, meskipun begitu tidak ada pilihan lain karena di masa mendatang mereka akan menjadi keluarga. Cepat atau lambat, Jessie harus dibawa untuk bertemu orang tuanya. Dulu ketika Beck menjali
Chapter 19Creamy YummyMungkin ini adalah pertama kalinya ia melihat bahan makanan meja dapur meskipun ia pernah tinggal sendiri di Tijuana. Di sana Jessie hanya cukup memanaskan makanan siap saji di microwave, belum pernah mengolah makanan dari bahan mentah."Kau akan memasak sebanyak ini?" tanyanya kepada Lucy. Lucy kembali mengenakan celemeknya. "Hanya masakan sederhana," jawabnya. Bagaimana bisa dibilang sederhana? Berbagai macam sayuran segar masih utuh di atas meja dan daging di dalam mangkuk yang dilumuri bumbu kemudian adonan entah apa yang belum pernah Jessie lihat. "Ini seperti kita akan mengadakan sebuah pesta," desah Jessie dan jujur saja, ia tidak yakin menawarkan bantuan kepada Lucy karena dirinya sendiri pun tidak tahu apa yang harus dilakukan di sana."Kau benar." Lucy tersenyum lebar. "Momen seperti ini sangat langka semenjak Beck dewasa dan sibuk dengan urusannya, kami kehilangan banyak waktu bersamanya." Seingat Jessie, Beck tidak pernah membicarakan tentang ke
Chapter 20Slap with FlowerAyah Beck berdiri di ambang pintu, pria yang sebagian rambutnya telah memutih itu tersenyum ramah kepada Jessie. "Aku terlambat rupanya," ucapnya dengan nada sangat hangat. "Cariño," sapa Lucy kepada Andrés Peyton, suaminya."Meriah sekali hari ini," ucap Andrés kemudian melangkah mendekati Jessie. "Hai, Nak, bagaimana kabarmu?" Mungkin tiga puluh tahun lagi Beck akan terlihat seperti Mr. Peyton, pikir Jessie. Calon ayah mertuanya masih terlihat tampan di usia yang tidak lagi muda dan benar-benar mirip Beck dari segi wajah maupun perawakan. "Kabarku sangat baik, aku sangat senang berada di sini hari ini," ucap Jessie dan ia mengulurkan tangan untuk menjabat tangan ayah Beck. "Kuharap kabarmu juga baik hari ini." Ayah Beck mengecup punggung tangan Jessie. "Kau cantik sekali, Nak. Putraku sungguh beruntung, andai saja aku lahir tiga puluh tahun lebih lambat," ucapnya dengan nada sangat lembut. Jessie terkekeh dan pipinya memerah. "Seharusnya begitu, ya?"
Chapter 21By the PastBeck menyandarkan kepalanya di kursi rumah sakit, matanya terpejam meskipun tidak sedang tidur dan waktu telah menunjukkan pukul empat pagi. Di seberang Beck, Nick merebahkan tubuhnya di kursi panjang dengan posisi lengan menutupi wajahnya, sedangkan sedikit jauh dari Beck, Lexy duduk dengan posisi kedua lengan bertumpu di paha dan menatap lantai.Dua jam yang lalu dokter mengatakan bahwa kondisi Dimitri mengalami penurunan dan detak jantungnya melemah. Tekanan darah tinggi yang dialami Dimitri dan benturan keras di kepalanya dicurigai telah mengakibatkan adanya pendarahan di otak dan pemeriksaan MRI baru akan dilakukan besok pagi. Sangat berat menghadapi keadaan seperti itu, Beck sangat memahaminya karena ia pernah mengalami ketakutan yang luar biasa saat ibunya ditikam oleh Clara, wanita yang melahirkan Nick. Saat itu Beck bukan hanya ketakutan kehilangan ibunya, tetapi juga takut akan kehilangan Vanilla dan sahabatnya. Jika nyawa ibunya saat itu tidak selama