Chapter 8Fake Boyfriend Hal gila macam apa yang Jessie cetuskan? Tetapi, melihat ketegangan di mata Jessie, Beck mendekatkan wajahnya dan melumat bibir indah Jessie. Memberikan kecupan demi kecupan kemudian selangkah demi selangkah mereka berjalan tanpa melepaskan ciuman di bibir mereka. Awalnya ciuman itu terasa ringan, tetapi saat lidah Beck berkelindan dengan lidahnya, Jessie mulai kehabisan napas dan udara di sekelilingnya sepertinya menjadi sedikit panas. Jessie membenamkan jari-jarinya di antara rambut Beck, ia memekik lembut saat Beck mendorongnya ke dinding di samping pintu lift dan Jessie meraba-raba tombol lift untuk menekankan ibu jarinya pada tombol lift yang memerlukan sidik jarinya sebagai akses untuk membuka pintu lift. Sementara ciuman mereka terus berlanjut karena sepertinya lift keparat itu berada di lantai teratas dan memerlukan banyak waktu untuk mencapai lantai dasar. Terlalu lama hingga Jessie nyaris kehabisan napas karena Beck benar-benar menciuminya dan tub
Chapter 9Negotiation "Sialan! Jangan main-main dengan penipu itu, Beck! Kau bisa membeli sepuluh jalang di sini dan kupastikan kau tidak perlu membayar sepuluh juta Peso!" umpat Charlie hingga membuat Beck mengernyit. Siapa yang menginginkan wanita? Bahkan jika sekarang Jessie bertelanjang di depannya sekali pun, mungkin dirinya tidak akan tertarik. Pertama Jessie adalah seorang infanta, adik penerus kerajaan Spanyol sekaligus adik sahabatnya. Jessie tidak sepadan dengannya dan yang kedua, wanita itu dinilainya terlalu manja hingga menimbulkan banyak masalah. Sama sekali bukan tipenya. Beck berdehem. "Bisakah aku bicara langsung dengan mereka?" tanya Beck kemudian ia mendengar Charlie berbicara dengan seseorang dan suara berat pria beraksen Meksiko menyapanya. "Aku ingin wanita itu," ucap seorang pria yang Beck tebak adalah si pria jelek yang mendobrak pintu toilet. "Bukankah kau ingin uangnya?" tanya Beck dengan nada sangat tenang. "Aku ingin wanita itu," jawab pria jelek. Be
Chapter 10Teasing the Princess Jessie beberapa kali menguap hingga mengeluarkan air mata. Ia duduk dengan memangku MacBook di samping Beck yang mengemudikan mobil dan tidak memberikan komentar apa pun sepanjang perjalanan. "Berapa lama lagi kita tiba di perkebunan?" Jessie akhirnya membuka percakapan setelah mungkin dua puluh menit ia memendam pertanyaan di dalam benaknya. "Mungkin setengah jam lagi." Jessie mendesah karena lelah. Ia baru tidur jam tiga pagi dan bangun pukul tujuh kemudian mengemas beberapa barang yang diperlukan lalu bergegas pergi meninggalkan apartemennya tanpa sarapan terlebih dahulu. Seperti seorang buronan dan mungkin sekarang juga penampilannya menyerupai gelandangan. Jessie benci itu.Ditambah penderitaannya tidak sampai di situ karena di perjalanan, ponselnya berbunyi mengisyaratkan surat elektronik berisi pekerjaan yang dikirim kakaknya. Meskipun kepalanya berdenyut-denyut, mau tidak mau Jesssie membuka MacBook-nya dan bekerja dari pada mendapatkan omel
Chapter 11Princess? "Jadi, kau memiliki dua kuda di istalmu?" Beck memiliki dua kuda di Tijuana. Ia sengaja membeli untuk mempermudah dirinya mengelilingi perkebunan dan menurutnya itu lebih efesien dibandingkan menggunakan kendaraan bermotor, di samping itu juga dengan menunggangi kuda di perkebunan dirinya merasa lebih rileks.Kuda pertama yang Beck beli adalah jenis kuda Mustang dari peternak kuda di Los Angeles. Beck memberinya nama Leo, tidak ada yang istimewa dari nama itu, ia hanya ingin memberi nama Leo pada kuda berwarna hitam legam itu. Kemudian kuda yang ke dua ia beli bukan atas dasar kebutuhan, Beck membeli karena dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama. Kuda berjenis Thoroughbred berwarna cokelat mengilap itu biasanya digunakan untuk kuda pacu, entah apa yang dipikirkan saat itu hingga dirinya tidak berpikir panjang untuk membeli kuda yang diberi nama James. Yang jelas, ia baru beberapa kali menunggangi James, menurutnya kuda itu kurang cocok digunakan untuk menge
Chapter 12GossipBeck dan Jessie menunggangi kuda melintasi perkebunan agave menuju ke arah matahari tenggelam, keduanya memacu kudanya dengan kecepatan sedang hingga mereka tiba di sisi lembah yang menghadap ke barat. Dari tempat itu mereka dapat menyaksikan beberapa perkebunan agave milik penduduk lokal, juga tanah-tanah yang sedikit tandus dan dibiarkan kosong begitu saja. Sebenarnya Beck memiliki rencana untuk memperluas lagi lahan perkebunannya, hanya saja itu mungkin akan dilakukan lima atau sepuluh tahun yang akan datang karena kondisi keuangannya belum memadai untuk membeli seluruh lahan kosong di sekitar perkebunannya.Beck turun dari kudanya kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Jessie turun dari punggung kuda lalu ia menambatkan tali kuda mereka di pohon. "Jadi, ini tempatnya?" tanya Jessie dengan nada sedikit kurang ramah. Beck menepuk-nepuk punggung Jemes kemudian mengelus bagian kepala kuda itu dengan penuh kasih sayang. "Tidak, kita akan ke atas bukit kecil
Chapter 13 Suddenly Married?Jessie dibuat tidak berkutik oleh Beck selama perjalanan ke Madrid menggunakan pesawat pribadi keluarga kerajaan, perjalanan yang memakan waktu lebih dari delapan jam itu benar-benar menjadi siksaan berat bagi Jessie karena Beck mendiamkannya.Didiamkan oleh seseorang ternyata lebih mengerikan dibandingkan menerima ocehan atau perdebatan. Bahkan kengerian akan kemarahan ayahnya jika mengetahui dirinya pergi ke tempat perjudian sepertinya tidak seberapa menakutkan dibandingkan sikap dingin Beck terhadapnya. Saat mereka berkemas di Tijuana, Jessie sudah mencoba mengajak Beck berdiskusi untuk mempersiapkan apa saja yang harus mereka katakan di depan ayahnya. Tetapi, Beck tidak banyak merespons. "Kita lihat saja nanti." Itu kata Beck dengan ekspresi yang tidak terbaca kemudian saat mereka duduk di bangku pesawat, Beck langsung memejamkan mata dan mendengkur seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Memang wajar Beck bersikap seperti itu karena dirinyalah yang sed
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 14Take an ActionMenikahi Jessie? Pria biasa menikahi Tuan Putri mungkin kedengarannya keren. Tetapi, bagi Beck tidak. Ia justru merasa masuk perangkap. Ia pernah dijodohkan, kemudian memilih mengakhiri dan karena desakan orang tuanya yang menginginkan keturunan ia berniat menikahi wanita pilihnya. Kemudian ia tergoda wanita lain dan karena kebodohannya kini ia terpuruk hingga enggan berurusan dengan wanita mana pun karena takut kembali mengecewakan wanita yang bersamanya. Sekarang ia justru dihadapkan dengan pernikahan yang sama sekali tidak dibayangkan. Apa lagi dengan gelar kebangsawanan yang akan diberikan oleh ayah Jessie. Memasuki keluarga kerajaan berarti harus belajar banyak hal baru dan ia sedang tidak ingin melakukannya, ia sudah cukup sibuk dengan pekerjaannya sekarang. Ditambah lagi, etiket yang harus dijaga setiap kali berada di tengah-tengah keluarga kerajaan. Belum lagi protokol ketat yang pasti mau tidak mau harus ia patuhi,
Hola, happy reading and enjoy!Jangan lupa follow akun author!Chapter 15 Kiss me and Say You Miss Me!Ayah Jessie memberikan Beck waktu untuk mempertimbangkan perintahnya dan setelah lima hari berlalu, tidak ada kabar apa pun dari Beck. Beck sepertinya berniat untuk mengabaikan ancaman ayahnya dan Jessie cukup khawatir dengan kemungkinan buruk yang nantinya akan dihadapi Beck. Bagaimana jika ayahnya membangkrutkan perusahaan milik Beck? Meskipun Beck adalah pria yang cakap dalam berbisnis dan penuh perhitungan, tetapi jika pria itu jatuh ke dalam jurang kebangkrutan yang direkayasa ayahnya, Jessie adalah penyebabnya dan ia khawatir seumur hidup akan dihantui rasa bersalah. Berapa banyak orang yang menggantungkan hidup keluarga mereka di perusahaan milik Beck? Jessie sudah berbicara dengan kakaknya, Alexion Carloz. Berharap kakaknya membantu membujuk ayahnya untuk tidak melakukan apa pun kepada Beck, tetapi kakaknya justru mengatakan jika dirinya harus bertanggung jawab atas apa