Share

Siapa Sebenarnya Zaki?

[Lis, ntar jalan, aja, yuk. BT nih, ambil cuti seharian cuma di rumah aja.] Evi yang dulu merupakan teman baikku kembali mengirimi pesan bahkan belum sepuluh menit sejak sambungan telepon kami terputus.

[Hah, kemana?]

[Makan aja, KFC kek, McD, kek]

[Boleh, deh.]

[Tenang, aku yang traktir.]

[Sip lah.]

Benar. Aku sungguh beruntung memiliki sahabat sebaik dirinya.

***

Sorenya, aku yang dijemput oleh Evi, meminta pada teman baikku ini untuk melewati rumah mertua sebelum menuju restoran siap saji yang kami tuju.

Dari kejauhan, aku mengamati dengan seksama. Barangkali saja, motor Mas Hamid terparkir di halaman.

Ternyata tidak.

Ah, mungkin saja benar suamiku memang lembur.

Kami pun meneruskan perjalanan saat melihat tak ada tanda-tanda mencurigakan di sana.

"Yang semangat, dong, makannya." Di restoran siap saji yang kami datangi, Evi menegurku yang tak kunjung menikmati ayam yang sudah lebih dari sepuluh menit lalu disajikan.

"Kira-kira, Mas Hamid beneran lembur nggak, ya, Vi?" gumamku tanpa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status