Share

14. Salah Paham

"Gimana, Bon?" tanya Rubi masih memegang kunci kamar yang diberikan Winda untuk mereka. "Bener juga sih Mbak, hujan benar-benar deras. Apalagi medan perjalanannya Mbak tau sendiri seperti apa. Sebaiknya kita terima tawaran Bos Semprul," ucap Bono diikuti anggukan Yanti.

"Iya, Mbak. Serem juga pulang sudah kemalaman seperti ini." Yanti mengeratkan cardigannya.

Cuaca semakin buruk di luar sana, hujan deras diiringi suara petir yang saling bersahutan.

"Ya sudah, kita cari aman aja, ya." Rubi akhirnya mengalah. "Ini kunci kamar kamu, Bon dan ini kunci kamar kita, Yan. Kalian duluan aja, aku mau telpon ibu dan Tama."

Rubi berjalan ke ujung jendela besar ruangan itu, hujan semakin deras di luar sana. Cuaca di Semarang akhir-akhir ini memang begitu ekstrim.

"Halo, Ibu," ucap Rubi saat sambungan teleponnya terhubung.

"Rubi, kamu dimana? hujan di sana? kalo bisa kamu menginap di sana saja, Nduk. Ibu takut kalian jalan pulang malah nggak aman." Suara Ibu Widya begitu khawatir.

"Iya, Bu. Ini Ru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Nury
ayoo pak pepet terus yaa pak..hihi
goodnovel comment avatar
Vinna Devina
pak regan,,, takut sekali bu rubi salah paham hehheheee
goodnovel comment avatar
winnie prass
aduh bapakke...pripun to sampeyan niku...alon alon bapakke...ben klakon nyanding slirahmu....wkwkwkwkwkkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status